Liputan6.com, Jakarta - Adzan Ashar berkumandang di tengah-tengah aksi tolak kenaikan BBM. Suara itu berasal dari mobil pengurai massa yang terpakir di dekat barikade kepolisian.
Orator yang sedang berorasi dari atas mobil komando berhenti sejenak. Massa aksi mendengarkan lafadz adzan.
Advertisement
Orator memuji kepolisian yang berjaga mengawal aksi unjuk rasa elemen massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).
"Alhamdulilah polisi kita salatnya tepat waktu. Suara polisinya cakep," kata orator.
Orator mengimbau peserta aksi unjuk rasa untuk menunaikan salat Ashar terlebih dahulu.
Salah seorang petugas sekuriti mengeluarkan selang untuk mengaliri air agar mempemudah massa mengambil wudhu.
Salat Ashar dilakukan secara berjamaah. imam meminta makmum untuk meluruskan dan merapatkan shafnya.
Hingga saat ini, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Peserta mendengarkan orasi-orasi dari sang orator dari atas mobil komando.
Tuntutan Massa
Diketahui, Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).
Demo bertajuk "aksi Bela Rakyat Jilid 2" membawa tiga tuntutan yakni menuntut pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menuntut pemerintah menurunkan harga-harga, dan mendesak pemerintah menegakkan supermasi hukum.
Tiga tuntutan dituliskan besar-besar di spanduk yang dibentangkan massa aksi.
Massa menyemut di sekitaran Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Bendera merah-putih dan bendera organisasi masyarakat (ormas) berkibar seirama dengan alunan musik yang menyala dari atas mobil komando.
Orator dari atas mobil komando memberikan aba-aba kepada peserta aksi untuk terus berjalan ke Istana Negara. Gema takbir berkumandang mengiringi langkah kali pengunjuk rasa.
"Ayo kita terus jalan menuju ke Istana," kata orator, Jumat (23/9/2022)
Advertisement