Gubernur Sultra Ajak Tokoh Agama Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian di Media Sosial

Peran tokoh agama sangat besar dalam mencegah dampak hoaks serta ujaran kebencian.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Sep 2022, 11:00 WIB
Gubernur Sultra Ali Mazi.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi mengajak, para tokoh agama untuk menangkal penyebaran informasi bohong atau hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.

Menurut Ali, peran tokoh agama sangat besar dalam mencegah dampak hoaks serta ujaran kebencian, sehingga tetap terjaga persatuan dan kerukunan umat beragama.

"Disadari bersama bahwa tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat, kehadiran media sosial dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini, tidak bisa diabaikan," kata Ali dilansir dari Antara, Jumat (23/9/2022).

Menurut Ali, dibutuhkan figur tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul, serta piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan.

"Tidak jarang, media sosial membawa toksik, membawa racun seperti berita hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," ucap dia.

Ali Mazi menilai, Forum Kerukunan Umat Beragama hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok. Komitmen ini harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis Forum Kerukunan Umat Beragama di semua tingkatan.

Kemajemukan agama dan keyakinan yang ada di Indonesia, lanjut Ali, pada hakekatnya merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Terwujudnya umat beragama yang hidup rukun merupakan harapan seluruh masyarakat Indonesia yang plural sehingga patut terus dijaga.

"Keragaman perlu disyukuri, keragaman tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan, bukan untuk ditawar tapi untuk diterima. Di tengah keberagaman, Indonesia masih berdiri kokoh, bersatu terus bergerak maju, mengejar negara-negara lainnya di dunia, yang lebih dulu maju," ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya