Anies Pastikan Tidak Ada Komersialisasi Seni Budaya di Taman Ismail Marzuki

Anies meminta agar ada alokasi subsidi untuk menjamin kelangsungan aktivitas seni budaya di TIM yang dibangun dengan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1,4 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2022, 20:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri pagelaran perdana di Gedung Graha Bhakti Budaya di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022). (Dok. Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan tidak ada komersialisasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta untuk mendukung kemajuan seni budaya.

"Komitmennya diwujudkan dalam bentuk anggaran yang nantinya akan disalurkan dari pemerintah supaya kegiatan seni bisa berjalan tanpa ada komersialisasi," kata Anies usai menyaksikan pentas teater di Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Untuk itu, dia meminta agar ada alokasi subsidi untuk menjamin kelangsungan aktivitas seni budaya di TIM yang dibangun dengan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1,4 triliun.

Namun, ia tidak memberikan detail besaran subsidi yang ideal dikucurkan untuk TIM.

"Maka itu kemudian pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk seni budaya," imbuhnya.

Agar tidak berorientasi mencari keuntungan, lanjut dia, TIM dikelola oleh BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui unit usaha yang khusus mengelola terkait kegiatan seni budaya dan terpisah dari unit komersial.

Contoh serupa dilakukan untuk layanan transportasi umum melalui kucuran subsidi sehingga tarifnya tidak memberatkan kantong masyarakat karena dijual tarif terjangkau.

Rencananya, lanjut Anies, revitalisasi TIM akan diresmikan pada Senin (26/9) setelah direnovasi pada Juli 2019.


Bawakan Puisi WS Rendra

Aksi Anies Baswedan Bawakan Puisi Milik WS Rendra di Pagelaran Perdana Gedung Graha Bhakti TIM. (Dok. Liputan6.com/Winda Nelfira)

Sebelum peresmian itu, Anies membuka pementasan teater perdana oleh seniman muda Ibu Kota bertajuk "Legenda Burung Api dari Cikini".

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga membacakan puisi karya sastrawan WS Rendra yang berjudul "Rakyat adalah sumber kedaulatan".

Anies beralasan membawakan puisi tersebut sebagai bentuk pengingat bagi dirinya dan jajaran karena mewakili masyarakat menjalankan amanah.

"Saya mau mengingatkan diri sendiri dan semua yang ada di tempat ini bahwa yang kami kerjakan adalah mewakili rakyat," ucapnya.

Infografis 3 Calon Penjabat Gubernur Pengganti Anies Baswedan usulan DPRD DKI Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya