Berada di Tengah Pulau Jawa, Bandara Yogyakarta Potensial Jadi Hub Logistik

Bandara Internasional Yogyakarta memiliki beberapa keunggulan strategis, di antaranya berlokasi di tengah-tengah Pulau Jawa serta memiliki efisiensi dalam mendistribusikan barang.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Sep 2022, 19:50 WIB
Suasana di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Rabu (11/11/2020). Pembangunan bandara yang mendapatkan penghargaan MURI di desain menggambarkan budaya Yogyakarta yang menghabiskan 130 ribu liter kaleng cat oleh AkzoNobel. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Bandara Internasional Yogyakarta yang merupakan salah satu bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I, menjadi tuan rumah BUMN Logistics Synergy and Integration Meeting.

Perusahaan BUMN dan anak usahanya yang hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Pos Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA), PT ASDP Indonesia Ferry, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Perum Damri, PT Angkasa Pura Logistik, PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta Api Logistik, dan PT Pelindo Solusi Logistik.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan core business logistik untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kompetitif dari hulu ke hilir," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Sabtu (24/9/2022).

Dalam acara tersebut, Angkasa Pura I turut menyampaikan pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai hub logistik.

Bandara Yogyakarta memiliki beberapa keunggulan strategis, di antaranya adalah berlokasi di tengah-tengah Pulau Jawa serta memiliki efisiensi dalam mendistribusikan barang ke seluruh lokasi di Jawa, memiliki aksesibilitas yang baik dengan pembangunan konektifitas jalan tol yang akan selesai di tahun 2024, serta memiliki keunggulan infrastruktur bandara yang modern serta mendukung operasional pesawat kargo berbadan besar.

"Melihat potensi sinergi dan integrasi yang bisa dibangun antara BUMN Klaster Logistik besar harapannya dapat turut serta mengembangkan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai Logistics Hub di Pulau Jawa," ujarnya.

 

 


Distribusi Kargo

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Sebagai perusahaan pengelola 15 bandara di Indonesia, Angkasa Pura I memiliki peranan strategis dalam distribusi kargo melalui jalur udara. Dalam agenda tersebut, Angkasa Pura I menyampaikan rencana strategis terkait sinergi dan integrasi kargo dan logistik dengan perusahaan yang tergabung dalam BUMN Klaster Logistik.

Adapun rencana strategis kargo dan logistik tersebut meliputi konsep logistics value chain, end-to-end cargo solution, cargo integrated system, one roof warehouse concept, dan supply chain financing. Melalui rencana strategis ini, diharapkan dapat menciptakan ekosistem distribusi kargo dan logistik yang terintegrasi, efisien, serta sederhana dalam proses bisnisnya.

"Seiring dengan upaya kami untuk mewujudkan visi perusahaan “Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experience”, Angkasa Pura I telah melakukan upaya-upaya pengembangan Air Cargo & Logistics serta kami menyadari bahwa dalam menghadapi era persaingan global Angkasa Pura I tidak dapat bergerak sendiri," tuturnya.

"Untuk itu, sinergi dan kolaborasidalam mengembangkan kargo sangat diperlukan untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan volume kargo bandara melainkan memberikan dampak yang lebih luas yaitu peningkatan perekonomian daerah," lanjut Faik Fahmi.

Pada periode Januari hingga Agustus 2022, 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura I melayani pergerakan kargo hingga 299.363 ton, atau tumbuh sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan pergerakan kargo pada periode Januari hingga Agustus 2021 yang sebanyak 271.950 ton.

Bandara Internasional Yogyakarta sendiri telah melayani pergerakan kargo sebesar 5.134 ton kargo selama periode Januari hingga Agustus 2022, dengan rincian 5.067 ton kargo domestik dan 66 ton kargo internasional.


KA Bandara YIA Tambah Kapasitas Penumpang Jadi 120 Persen

Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta. (dok. PT KAI)

Kereta Api Bandara yang melayani rute ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menambah kapasitas angkut pee 6 Agustus 2022. Sehingga daya angkutnya mencapai 120 persen dari kapasitas.

PT Railink sebagai pengelola menyebut penumpang dapat menggunakan 240 tempat duduk dan diperbolehkan berdiri dengan kapasitas 20 persen untuk satu kali perjalanan.

Direktur Utama PT Railink, Anggoro Triwibowo menyampaikan KA Bandara YIA merupakan salah satu moda transportasi dari dan ke bandara yang banyak diminati masyarakat baik bagi para pelaku bisnis maupun perjalanan wisata ke kota Yogyakarta.

“Kami berharap dengan naiknya kapasitas menjadi 120 persen, kami dapat melayani lebih banyak penumpang dan masyarakat semakin antusias dalam menggunakan transportasi umum sebagai penunjang untuk melakukan mobilitas sehari-hari,"kata dia dalam keterangannya, Sabtu (6/8/2022).

"Namun, kami juga menghimbau kepada pengguna KA Bandara YIA untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dengan mematuhi marka yang sudah disediakan dan scan pedulilindungi saat memasuki area stasiun KA Bandara YIA,” tambahnya.

Saat ini KA Bandara YIA melayani 20 perjalanan setiap harinya. Penumpang dapat menikmati layanan di Stasiun KA Bandara Yogyakarta, Stasiun KA Bandara Wates dan Stasiun KA Bandara YIA.

Jadwal keberangkatan dari Stasiun KA Bandara Yogyakarta pukul 05.00 WIB, 07.20 WIB, 08.09 WIB, 08.59 WIB, 10.19 WIB, 10.55 WIB, 12.55 WIB, 14.02 WIB, 16.00 WIB, dan 18.00 WIB.

Sedangkan keberangkatan dari Stasiun KA Bandara YIA pukul 06.11 WIB, 08.07 WIB, 09.25 WIB, 10.07 WIB, 11.10 WIB, 11.57 WIB, 14.00 WIB, 15.10 WIB, 17.50 WIB dan 19.15 WIB.


Harga Tiket

Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport atau KA Bandara YIA sudah mulai beroperasi pada hari ini, Jumat 27 Agustus 2021.

Tiket KA Bandara dapat dibeli melalui seluruh kanal pembelian tiket baik secara online maupun offline. Pembelian secara online di Aplikasi KA Bandara, Website Railink, dan KAI Acces.

Sedangkan pembelian secara offline dapat dilakukan di vending machine, meja informasi stasiun dengan metode pembayaran secara tunai dan non tunai.

“Harga tiket masih tetap sama yaitu Rp 20.000,- untuk relasi Stasiun KA Bandara Yogyakarta – Stasiun KA Bandara YIA atau sebaliknya dan untuk relasi Stasiun KA Bandara YIA – stasiun wates maupun sebaliknya. Sedangkan untuk relasi Stasiun KA Bandara Wates - Stasiun KA Bandara Yogyakarta atau sebaliknya adalah Rp.10.000,-” papar Anggoro.

Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya