Liputan6.com, Jakarta Hampir sepekan, suara teror dari peretas data pribadi, Bjorka tidak lagi ramai di sosial media. Penelisikan Liputan6.com, Minggu (25/9/2022), hal itu disebabkan oleh akun Twitter yang biasa digunakannya untuk menyebarkan informasi terbaru yakni @bjorkanism, sudah ditangguhkan oleh Twitter.
Kini warganet pun mencari, ke mana akun baru sang peretas yang sudah membuat heboh jagat Indonesia dengan data pribadi para petinggi negara.
Advertisement
Sebagian mengatakan, akun terbaru peretas bjorka adalah @bjorkanismo, sebagian lagi ada yang percaya akun terbarunya adalah @bjorkanjsmo03. Namun, tidak ada yang menunjukan kevaliditasan sang peretas.
Sebelumnya, Bjorka sendiri diduga berasal dari luar negeri. Hal itu dari kutipan percakapannya di Twitternya dengan akun bernama Emo yang mengaku bertemu Bjorka di Wasawa, sebuah kota di Polandia.
Awak media sempat mengonfirmasi hal itu ke Polri. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pun mengatakan Polri tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan luar negeri untuk memburu Bjorka.
“Ya tidak menutup kemungkinan ya, kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak luar,” jelas Dedi di Mabes Polri Jakarta, Rabu 21 September 2022.
Dedi memastikan, tim khusus memburu Bjorka masih terus bekerja. Tim tersebut terdiri dari lintas lembaga, seperti Polri, BIN, BSSN, Kementerian Informasi dan Komunikasi, dan sebagai koordinator pelaksananya adalah Menko Polhukam Mahfud Md.
“Nanti kalau sudah ada perkembangan info akan disampaikan, proses pendalaman kasus ini cukup panjang,” jelas Dedi.
Meski saat ini hingar-bingar Bjorka meredup, namun sosok aslinya masih belum terungkap. Alih-alih menangkapnya, Polri malah diklaim salah tangkap akibat mengamankan pria Madiun berinisial MAH yang disangka Bjorka.
Nyatanya, MAH tidak tahu menahu soal siapa Bjorka dan hanya membuat channel Telegram @bjorkanism dan menyebarkan informasi yang ada pada situs http://breached.to/. Dia pun dipulangkan dan tidak ditahan.
Kejar Sosok Lain
Polri tidak berhenti di penetapan pemuda Madiun berinisial MAH (21) sebagai tersangka lantaran diduga membantu menyediakan akun sosial media Telegram untuk hacker Bjorka. Tim masih bekerja melakukan penelusuran keberadaan sosok peretas data rahasia pejabat itu.
"Ya tentunya, tentunya (masih mengusut sosok lain). Kan masih bekerja," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2022).
Dedi belum merinci banyak hasil kerja penyidik dalam upaya pendalaman kasus hacker Bjorka. Namun begitu, dia memastikan adanya transparansi penanganan perkara ke publik.
"Saat ini Timsus sedang bekerja. Timsus terus bekerja. Insyaallah kalau sudah ada hasilnya, hasil kerja dari Timsus, nanti sudah boleh dirilis oleh Timsus dan sudah disampaikan ke saya datanya, nanti akan saya sampaikan ke teman-teman," kata Dedi.
Advertisement
Tangkap Pemuda Madiun
Sebelumnya, MAH (21) warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran ikut membantu hacker Bjorka dalam menyediakan channel Telegram.
Walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka, MAH yang awalnya diduga sebagai Bjorka ini tidak ditahan, namum hanya menjalani wajib lapor.
"Wajib lapor ke Polres Madiun, seminggu dua kali, Senin sama Kamis," ujar MAH, Sabtu 17 September 2022.
Selain itu, lanjut MAH, ada dua telepon genggam yang saat ini diamankan polisi sebagai barang bukti. Pertama Xiaomi dan yang kedua adalah Realme.
"HP saya yang pertama (Xiaomi Redmi Note 10 Pro) dibeli seharga Rp 5 juta oleh orang yang mengaku dari Korem," ucap MAH.
MAH menyetujui transaksi jual beli telepon genggam tersebut lantaran sang pembeli beralasan demi keamanan MAH. Selanjutnya, uang hasil penjualan itu dia belikan lagi telepon genggam seharga Rp 3,9 juta.
Bjorka Bakal Digugat
Lembaga Bantuan Hukum Digital Informasi Teknologi (LBH Digitek) mengklaim banyak menerima pengaduan masyarakat dan dukungan proses hukum juga mengalir deras dari beberapa non goverment organization.
LBH Digitek mengaku tengah mempersiapkan gugatan secara online di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap hacker Bjorka atas penyebaran tanpa izin dan/atau kebocoran data pribadi para pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia.
"Rencananya kami akan menurunkan tim terbaik yang telah mempunyai pengalaman atau rekam jejak digital melawan Facebook.inc Amerika dalam skandal kebocoran data pribadi dunia oleh cambridge analytica dari Inggris pada 2018 lalu," ujar Sekjend LBH DIGITEK, Jemy Tommy, melalui keterangan resminya, Selasa (20/9/2022).
Ia menuturkan pihaknya berharap Bjorka tidak mangkir dipanggil pengadilan dan bisa menggunakan haknya membela diri di pengadilan secara online.
"Kami tidak akan gentar, walau sistem online pengadilan bisa saja diretas oleh Bjorka," ucap Jemy menambahkan.
Sementara Wakil Direktur Litigasi LBH DIGITEK Wenny Juliani menegaskan, langkah ini dilakukan demi menegakka hukum dan kedaulatan digital Negara Kesatuan Republik Indonesia, keamanan nasional bangsa dan keamanan warga negara Indonesia.
"Kami siap melawan siapa pun yang berusaha untuk mengganggu kedaulatan digital yang jadi nawacita Presiden Jokowi sebagai bentuk peran serta masyarakat melalui LBH DIGITEK," kata Wenny.
Advertisement