Liputan6.com, New York - Berbicara dalam Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa reunifikasi China-Taiwan di bawah pemerintahan Beijing saat ini merupakan cara untuk mencapai 'perdamaian' di Selat Taiwan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Sabtu memperingatkan para pemimpin dunia agar tidak ikut campur di Taiwan.
Advertisement
Yi mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Beijing akan mengambil "langkah-langkah tegas" untuk mencegah dukungan dari luar untuk kemerdekaan pulau itu.
"Kita harus memerangi kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan dengan tekad paling kuat dan mengambil langkah paling kuat untuk menentang campur tangan eksternal," kata diplomat top China itu dalam pidato Majelis Umum PBB, dikutip dari MSN News, Minggu (25/9/2022).
Menurut Wang Yi, setiap langkah "untuk menghalangi penyatuan kembali China pasti akan dihancurkan oleh roda sejarah."
China membela klaimnya atas Taiwan, yang terpisah dari daratan setelah perang saudara pada tahun 1949 dan sekarang memiliki pemerintahannya sendiri.
Kunjungan baru-baru ini oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi telah secara signifikan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.
Pertemuan China - US Bahas Taiwan
Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pembicaraan di sela-sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa pasukan AS akan mempertahankan Taiwan jika terjadi invasi China. China menanggapi dengan mengatakan bahwa Washington seharusnya tidak mengirim "sinyal yang salah" yang berkaitan dengan "kemerdekaan" Taiwan.
Advertisement
Prinsip Satu China di Bawah Pemerintahan Beijing
"Hanya ketika China sepenuhnya bersatu kembali, barulah ada perdamaian sejati di seberang Selat Taiwan," kata Wang Yi.
Dia juga mengingatkan bahwa pemerintah RRT adalah satu-satunya pemerintah yang mewakili seluruh Tiongkok, merujuk pada nama resmi Tiongkok, Republik Rakyat Tiongkok. "Prinsip satu-China telah menjadi norma dasar dalam hubungan internasional," tambah menteri itu.
China secara teratur menekan setiap perusahaan di seluruh dunia, yang hanya menyiratkan bahwa Taiwan bisa menjadi negaranya sendiri. Misalnya, Taiwan harus bersaing sebagai "Chinese Taipei" di Olimpiade.
Kekuatan pemerintah daratan telah mengisolasi pemerintah pulau, meskipun beberapa anggota PBB terus terlibat secara diplomatik dengan Taipei.