Liputan6.com, Jakarta Media sosial kini tengah ramai dengan perbincangan mengenai asupan gula dalam minuman kekinian. Hal ini berawal dari seorang pembeli es teh kekinian yang menuliskan di Twitter pendapatnya tentang minuman yang dibeli terlalu manis. Hal itu kemudian berujung ia mendapat somasi dari produsen.
Kejadian ini pun turut membuat warganet jadi membahas mengenai banyaknya minuman kekinian yang tinggi gula. Lalu, banyak juga warganet yang mengingatkan kandungan gula pada minuman kemasan.
Advertisement
Berbicara mengenai asupan gula, Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa rekomendasi gula harian adalah 10 persen dari total energi. Jumlah tersebut setara dengan empat sendok makan atau 50 gram gula per hari.
Bila berlebihan hal itu bisa berimbas pada kesehatan tubuh. Berikut yang terjadi pada otak hingga kulit bila konsumsi gula berlebihan seperti mengutip Web MD, Senin (26/9/2022):
Otak
Mengonsumsi gula memberikan efek pada otak yang menyebabkan seseorang merasa senang. Rasa kesenangan yang diberikan gula lebih besar dibandingkan manis karena sayur dan buah karena dopamin yang dilepaskan bila mengonsumsi makanan tersebut tidak sebesar saat mengonsumsi gula.
Suasana Hati
Mengonsumsi es teh manis, kue, atau permen bisa memberikan ledakan energi karena gula meningkatkan gula darah dengan cepat. Namun, ketika gula darah turun dengan cepat hal ini membuat seseorang merasa gelisah dan cemas. Hal ini yang kerap membuat seseorang jadi ingin lagi dan lagi mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Gigi
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula bisa berimbas pada kesehatan gigi. Bakteri yang menyebabkan gigi berlubang menyukai gula yang tertinggal di mulut setelah Anda mengonsumsi makanan yang manis-manis.
Sendi
Mengonsumsi gula berlebihan terbukti memperburuk nyeri sendi. Lalu, penelitian menunjukkan mengonsumsi makanan atau minuman manis meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis.
Kulit
Gula yang berlebih bakal menempel pada protein dalam aliran darah, hal itu menciptakan molekul berbahaya yang disebut Advanced Glycation End Producst. Molekul-molekul ini menyebabkan penuaan pada kulit karena merusak kolagen dan elastin (serat yang menjaga kulit kencang) kulit.
Advertisement
Hati
Mengonsumsi gula berlebihan akan berimbas pada kesehatan hati. Ketika gula dipecah di hati kemudian akan diubah menjadi lemak. Hal ini kemudian bisa menyebabkan:
- Penyakit hati berlemak non-alkohol: penumpukan lemak berlebih di hati
- Non-alcoholic steatohepatitis (NASH): perlemakan hati, peradangan dan steatosis yang merupakan jaringan parut pada hati. Jaringan parut akhirnya memotong suplai darah ke hati. Banyak dari kondisi ini berkembang menjadi sirosis dan akan membutuhkan transplantasi hati.
Jantung
Ketika mengonsumsi makan dan minuman manis berlebihan, hal ini membuat insulin dalam darah berimbas pada arteri di seluruh tubuh. Kondisi ini menyebabkan dinding arteri meradang, lebih tebal dan kaku. Kondisi ini menekan jantung dan merusak organ itu dari waktu ke waktu. Sehingga, orang dengan kondisi tersebut rentan alami gagal jantung, serangan jantung dan stroke.
Kehidupan Seksual
Pada pria, asupan gula berlebihan bisa memengaruhi kehidupan seksual. Kadar gula yang berlebihan dalam darah memengaruhi kemampuan untuk ereksi. Hal ini terjadi karena gula memengaruhi aliran darah ke tubuh, termasuk penis.
Baca Juga