Anies Baswedan: 52 Ton Sampah Lewat Kali Ciliwung Setiap Hari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan kunjungan kerja ke Proyek Saringan Sampah Ciliwung, TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

oleh Winda Nelfira diperbarui 26 Sep 2022, 09:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan kunjungan kerja ke Proyek Saringan Sampah Ciliwung, TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan kunjungan kerja ke Proyek Saringan Sampah Ciliwung, TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pengelolaan sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung di segmen TB Simatupang sejak 2 Juni 2022. 

Anies mengatakan saat awal bertugas di Jakarta, ia mendapati Kali Ciliwung mengalami peningkatan volume air serta penimbunan sampah yang banyak di pintu air Manggarai.

"Awal bertugas di Jakarta di awal 2018, itu Sungai Ciliwung itu meningkat airnya dan di pintu air Manggarai terjadi timbunan sampah yang luar biasa banyak," kata Anies.

"Kemudian pada saat itu saya tanyakan pada tim, ini sampah dari mana? Sampah justru banyak datang dari luar Jakarta ke Sungai Ciliwung," lanjut dia.

Anies mengungkapkan sebanyak 52 ton sampah lewat di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang setiap harinya. 52 ton sampah itu, kata Anies setara dengan satu bus Transjakarta jenis tronton.

"52 ton perhari setara dengan 1 bus Transjakarta jenis tronton," ujarnya.

Anies berharap dengan adanya sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung di segmen TB Simatupang ini dapat mengendalikan sampah untuk tidak masuk ke Jakarta. Pasalnya, menurut Anies, apabila sebanyak 52 ton sampah dibiarkan mengalir begitu saja, akan menumpuk di pintu air Manggarai.

"Kalau dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai," ucapnya.


Pengelolaan Sampah

Dia menyampaikan sistem pengelolaan ini menggunakan teknologi terbaru, sehingga sampah tak sekedar diangkut namun diolah terlebih dahulu. 

Adapun proyek ini, disebut Anies sudah direncanakan sejak 2018 dan 2019. Namun, terkendala pandemi Covid-19 pada 2020. Sehingga, baru dapat  terlaksana pada 2022 dan dijadwalkan rampung pada Desember 2022 ini.

Kendati demikian, Anies titip pesan kepada para pemberi tugas, konsultan perencana, konsultan supervisi, kontraktor pelaksana seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), LPPM ITB, PT Massuka Pratama, PT Gumilang Sejati KSO, PT PP Presisi, PT Runggu Prima Jaya untuk menjaga kualitas pengerjaan hingga ketepatan waktu pengerjaan.

"Jaga kualitas, ketepatan waktu, tentu saja biaya harapannya akhir tahun ini selesai. Maka air yang masuk ke Jakarta tidak lagi air pengantar sampah tapi air yang sudah disaring," katanya.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya