6 Fakta Terkait Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo

Sekitar pukul 18.30 WIB pada Minggu 25 September 2022, terjadi sebuah ledakan di Asrama Brimob, Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah seorang anggota Brimob terluka.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Sep 2022, 12:02 WIB
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti terkait ledakan di Sukoharjo, Jawa Tengah. (Istimewa/Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar pukul 18.30 WIB pada Minggu 25 September 2022, terjadi sebuah ledakan di Asrama Brimob, Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah seorang anggota Brimob terluka.

"Korban luka bernama Bripka Dirgantara Pradipta yang berusia 35 tahun. Anggota berjenis kelamin laki-laki dan berasal dari Polresta Surakarta," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Al Qudussy dalam keterangan diterima, Minggu 25 September 2022.

Iqbal mengatakan, ledakan Sukoharjo itu diduga berasal dari paket kardus warna cokelat yang diterima anggota Brimob. Paket itu diduga dikirim melalui jasa kiriman online dan bukan merupakan pesanan yang bersangkutan.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menambahkan, paket itu berisi bubuk hitam bahan petasan. Dia memastikan tidak ada unsur teror dalam ledakan di Sukoharjo tersebut.

"Saya pastikan, ledakan di wilayah kita tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota sehingga meledak," ujar Luthfi dalam konferensi pers.

Menurut dia, paket tersebut merupakan hasil razia setahun lalu yang dibawa ke rumah anggota. Untuk menyelidiki lebih lanjut, polisi telah mengamankan pengirim dan penerima.

"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan 22 April 2021 dipesan dari CV Mandiri Sujono Indramayu. Sudah kita amankan di Polres Indramayu," ucap Luthfi.

Kemudian Luthfi mengatakan, ada 1 paket bubuk hitam yang belum meledak terkait ledakan Sukoharjo.

"1 paket sudah meledak, 1 paket belum. Nah, ini yang belum," kata dia.

Berikut sederet fakta terkait ledakan yang terjadi pada Minggu 25 September 2022 di Asrama Brimob, Sukoharjo, Jawa Tengah dihimpun Liputan6.com:

 


1. Kronologi Kejadian Ledakan, Satu Anggota Brimob Terluka

Ilustrasi Garis Polisi. (Freepik)

Sebuah ledakan terjadi di Asrama Brimob, Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah seorang anggota dilaporkan Brimob terluka. Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Al Qudussy, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Minggu 25 September 2022.

Iqbal mengaku masih menggali informasi tambahan terkait insiden, termasuk penyebab ledakan tersebut.

"Polisi masih menyelidiki ledakan yang mengakibatkan seorang polisi terluka," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Al Qudussy kepada wartawan, Minggu 25 September 2022.

Informasi sementara, lanjut Iqbal, insiden terjadi saat para saksi sedang berada di dalam rumah. Mereka tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.

"Saksi-saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah," tutur Iqbal menjelaskan kronologis.

Iqbal menambahkan, korban langsung ditolong oleh warga dibawa ke RS indriyati solo baru selanjutnya dirujuk ke RS Muwardi Surakarta. Menurut dia, korban luka bernama Bripka Dirgantara Pradipta yang berusia 35 tahun.

"Anggota berjenis kelamin laki-laki dsn berasal dari Polresta Surakarta," kata Iqbal.

 


2. Polisi Pastikan Tidak Ada Unsur Teror di Ledakan Sukoharjo

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Ledakan terjadi di Asrama Grogol Indah Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu 25 September 2022 dan melukai seorang anggota Brimob.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, paket itu berisi bubuk hitam bahan petasan. Dia memastikan tidak ada unsur teror dalam ledakan di Sukoharjo tersebut.

"Saya pastikan, ledakan di wilayah kita tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota sehingga meledak," ujar Luthfi dalam konferensi pers, Sukoharjo, Minggu 25 September 2022.

Menurut dia, anggota yang menjadi korban masih dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, pihaknya belum bisa memeriksa anggota tersebut.

Luthfi pun meminta masyarakat tidak panik terkait ledakan Sukoharjo.

 


3. Satu Paket Bahan Petasan Belum Meledak

Ilustrasi Garis Polisi atau Police Line. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Kemudian Luthfi mengungkapkan ada 1 paket bubuk hitam yang belum meledak terkait ledakan Sukoharjo.

"1 paket sudah meledak, 1 paket belum. Nah, ini yang belum," ujar dia.

Menurut dia, saat paket dibuka, ada bubuk hitam di 2 kantong plastik berukuran 1 ons. Ada juga 4 kantong kosong dan residu ledakan.

"Telah ditemukan bubuk hitam, kita duga bahan petasan, dua kantong plastik, ada sumbu petasan," kata Luthfi.

 


4. Polisi Korban Ledakan Sukoharjo Alami Luka Bakar 70 Persen dan Bakal Diperiksa

Ilustrasi Garis Polisi. (Freepik/User15245033)

Polisi belum memeriksa korban ledakan Sukoharjo, Jawa tengah. Korban masih dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar hingga 70 persen. Luthfi mengatakan pemeriksaan bakal dilakukan usai korban sadar.

"Kita belum bisa memastikan lalai, karena korban dalam hal ini anggota, masih dalam kondisi sakit di rumah sakit. Nanti kalau sudah sadar kita periksa," ujar Luthfi.

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan kelalaian atau salah prosedur dalam penanganan paket yang merupakan barang bukti dari sebuah kasus itu. Termasuk, bagaimana barang bukti itu ada di tangan anggota.

"Itu nanti masalah anggota kita lalai, salah prosedur, nanti kita periksa setelah sadar. Tapi saya benarkan ledakan itu bukan di rumah, di asrama. Tapi di halaman kosong. Entah anggota itu inisiatif dibakar atau dibuang, kita enggak tahu itu. Nanti kita dalami setelah anggota sadar," kata Luthfi.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Al Qudusy juga menyebut hal yang sama. Luka bakar tersebut tersebar di beberapa bagian tubuhnya.

"Ada berapa luka bakar seperti di tangan, cuma berapa persennya nanti akan disampaikan oleh dokter," ujar Iqbal.

 


5. Polisi Sudah Periksa Dua Saksi

(Liputan6.com/ilustrasi)

Namun, Lutfhi mengatakan, dua anggota lainnya yang menjadi saksi di ledakan Sukoharjo telah diperiksa. Keduanya membenarkan paket itu merupakan barang bukti dari sebuah operasi penangkapan.

Menurut Luthfi, mereka juga membenarkan saat itu ada operasi penangkapan pengiriman barang berupa bubuk hitam untuk bahan petasan.

"2 anggota lainnya sudah kita lakukan pemeriksaan bahwa benar itu bb th 2021 sebelum lebaran, di registernya polresta benar ada pengamanan," ucap Luthfi.

 


6. Polisi Tangkap Pengirim-Penerima Bahan Petasan yang Meledak

Ilustrasi garis polisi. Foto: Ist/Kriminologi.id

Luthfi memastikan tidak ada unsur teror dalam ledakan Sukoharjo. Paket yang meledak di asrama Brimob itu berisi bubuk hitam bahan pembuat mercon alias petasan.

Dia mengatakan paket ini merupakan hasil razia setahun lalu yang dibawa ke rumah anggota. Untuk menyelidiki lebih lanjut, polisi telah mengamankan pengirim dan penerima.

"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan 22 April 2021 dipesan dari CV Mandiri Sujono Indramayu. Sudah kita amankan di Polres Indramayu," ujar Ahmad Luthfi.

Menurut dia, representasi CV tersebut berinisial S.

Sementara, penerima paket itu adalah A yang merupakan warga Klaten.

"Sudah saya amankan di Polresta Surakarta," tegas Ahmad Luthfi terkait ledakan di Sukoharjo.

Infografis Ledakan Granat Asap di Monas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya