Liputan6.com, Jakarta Roro Fitria menyebut gugat cerai adalah fase terberat dalam hidup. Mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga baik verbal maupun nonverbal, kini Roro Fitria trauma berat.
Itu sebabnya saat hendak dipertemukan dengan sang suami, Andre Irawan, dalam sebuah program di salah satu stasiun televisi swasta, Roro Fitria menolak dengan tegas.
“Kemarin juga sempat di studio salah satu stasiun televisi Jakarta untuk dipertemukan, saya tidak mau satu frame karena masih tidak siap untuk bertemu,” katanya kepada jurnalis.
Baca Juga
Advertisement
Trauma akibat KDRT ini bukan kedok agar gugat cerainya segera dikabulkan majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Mendengar suara suami saja ia masih cemas.
Masih Cemas
“Mendengarkan suaranya pun Nyai masih cemas apalagi bertemu muka. Kalau Baby Sultan alhamdulillah baik-baik saja,” ungkap Roro Fitria yang didampingi tim kuasa hukum.
Melansir dari video interviu di kanal YouTube Cumicumi, Minggu (25/9/2022), bintang film Bangkitnya Suster Gepeng membantah pernyataan Andre Irawan yang menyebut anaknya sakit.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perlakuan dan Tutur Kata
“Kalau misalnya, Mas Andre sempat menyatakan Baby Sultan sakit, itu enggak (benar). Dia salah,” cetusnya. Lantas apa yang membuat Roro Fitria trauma berat berumah tangga?
“Ya perlakuan. Tutur katanya, segala tindak tanduknya dari kekerasan verbal maupun nonverbal yang pernah Nyai alami selama berumah tangga itu sangat membekas di hati,” urai Roro Fitria.
Rumah Saudara
Roro Fitria kini tak berani tinggal sendirian di rumah. Menurutnya, ini terlalu berisiko. Kadang ia tinggal di rumah dikawani keluarga, kadang tinggal sementara di rumah saudara.
“Tepatnya saya di rumah saudara. Kadang di rumah, kadang di rumah saudara karena tidak mungkin sendiri. Sangat-sangat riskan karena sampai dengan saat ini pun saya masih trauma dengan Mas Andre,” ia mengakhiri.
Advertisement