Es Teh Indonesia Somasi Warganet, Pakar Singgung Cara Hentikan Ketagihan Gula

Es Teh Indonesia memberikan somasi warganet yang menyebut minumannya kebanyakan gula

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Sep 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi minuman manis, kekinian. (Photo by Frank Zhang on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pecinta makanan dan minuman manis, berhenti mengonsumsi gula jadi hal yang cukup sulit. Biasanya lidah selalu mendambakan asupan gula setiap harinya, mulai dari yang sederhana seperti es teh hingga sepotong kue coklat, misalnya.

Di tengah kehebohan Es Teh Indonesia yang melayangkan somasi ke seorang pengguna Twitter, Profesor Zubairi Djoerban pun memberikan tips supaya bisa berhenti dari ketagihan gula.

Lewat kicauan yang dibagikan dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar Ikatan Dokter Indonesia ini, diketahui bahwa ketagihan untuk mengonsumsi gula atau yang lebih sering disebut dengan sugar craving bisa dihentikan.

"Cara atasi sugar craving (nagih)? Ada riset buktikan orang yang tidak konsumsi gula sama sekali selama dua minggu ternyata bisa kontrol keinginannya mengonsumsi gula," ujar Zubairi melalui akun @ProfesorZubairi ditulis Senin, (26/9/2022).

"Cara kedua adalah melakukan puasa. Bagi yang muslim bisa puasa Senin Kamis," tambahnya dalam unggahan tersebut.

Zubairi mengungkapkan bahwa asupan harian gula sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari kebutuhan energi harian Anda. Takaran ini setara dengan empat sendok makan atau 50 gram per hari.

Khusus bagi pasien diabetes, konsumsi gula dibatasi sebaiknya dibawah empat sendok teh setiap harinya. Lalu, cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menghentikan ketagihan gula adalah dengan memenuhi hasrat gula dengan makanan yang lebih sehat.

"Beralihlah ke wortel, labu, kelapa, pisang, anggur, atau kurma. Lalu, lakukan olahraga yang melepaskan endorfin sehingga Anda 'merasa baik' dan itu bisa membantu mengurangi keinginan Anda konsumsi gula," kata Zubairi.


Melawan Keinginan Mengonsumsi Gula

Ilustrasi kue (Sumber: Unshplash)

Mengutip laman WebMD, terdapat pula cara-cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan ketagihan atau keinginan mengonsumsi gula. Lalu, apa sajakah itu? Berikut diantaranya.

Kurangi Porsinya

Ahli diet, Kerry Neville mengungkapkan bahwa jika Anda menginginkan makanan atau minuman manis, maka cobalah untuk lebih dulu mengonsumsinya dalam porsi yang lebih sedikit dari yang biasa Anda konsumsi.  

"Menikmati makanan atau minuman tersebut dalam porsi yang lebih sedikit dapat membantu Anda menghindari perasaan tertolak. Cobalah untuk tetap pada ambang batas 150 kalori," ujar Kerry.

Kombinasi Makanan

Jika gagasan langsung berhenti total dari makanan dan minuman manis nampaknya tidak mungkin, Anda bisa mencoba dengan melakukan kombinasi makanan lebih dulu.

"Saya suka menggabungkan makanan yang saya inginkan dengan yang sehat. Misalnya, saya suka cokelat, saya celupkan pisang ke dalam saus coklat itu. Dengan begitu, keinginan Anda bisa jadi lebih imbang dan sehat," kata Kerry.


Alihkan Pikiran dengan Jalan Kaki

Ilustrasi Jalan Kaki. (Sumber: Pixabay)

Ketika keinginan untuk mengonsumsi gula sudah melanda dan tak tertahankan, Kerry menyarankan untuk pergi jalan-jalan untuk mengalihkan pikiran. Ia menyarankan untuk pergi jalan kaki di sekitar rumah, misalnya.

"Jalan-jalan di sekitar blok atau lakukan sesuatu untuk mengubah pandangan Anda. Itu bisa mengalihkan pikiran dari makanan yang Anda inginkan," ujar Kerry.

Beralih ke Buah-Buahan

Sama seperti Zubairi, Kerry juga menyarankan untuk beralih pada buah-buahan. Hal tersebut lantaran buah memiliki kandungan serat dan nutrisi yang sekaligus dapat memberikan rasa manis.

"Buah sangat berguna. Jadi Anda bisa meraihnya alih-alih hanya mengonsumsi makanan manis tanpa adanya kandungan lain yang sehat dan bermanfaat," kata Kerry.

Ahli diet, Susan Moores menyarankan, konsumsi gula juga bisa dilihat dari segi kualitas daripada kuantitasnya. Jadi belajarlah untuk mengonsumsinya dalam jumlah kecil, namun upayakan untuk tetap menikmati gigitan demi gigitannya agar Anda merasa kebutuhannya tercukupi dan tetap senang.


Kelebihan Gula, Memang Apa Sih Dampaknya?

Ilustrasi Gula Credit: pexels.com/Mali

Lebih lanjut Zubairi mengungkapkan bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah mengalami peningkatan. Sedangkan, kadar gula darah yang tinggi akan diubah oleh tubuh menjadi lemak.

"Sehingga dapat menyebabkan obesitas. Dari kondisi obesitas itu, risiko terkena kanker, gangguan jantung, dan otak akan lebih besar," ujar Zubairi.

Jika melihat pemaparan di atas, Anda pun mungkin berpikir bahwa berarti konsumsi gula tidaklah baik bagi tubuh. Namun nyatanya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Zubairi, gula masih ada manfaatnya untuk tubuh.

Gula sendiri masih memiliki manfaat tersendiri yang utamanya adalah membantu menyediakan kadar energi bagi tubuh. Energi tersebut nantinya bisa berfungsi untuk membantu Anda bergerak menjalani aktivitas sehari-hari.

"Salah satu fungsinya dalam metabolisme tubuh adalah menyediakan energi untuk menggerakkan aktivitas kita. Tapi, upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah dan jangan lengah terhadap gula tambahan," kata Zubairi.

Infografis Journal_ Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya