Minum Es Teh Manis Terlalu Sering, Kulit jadi Cepat Keriput

Minum es teh manis memang menyegarkan tapi dampaknya bikin kulit keriput

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Sep 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi es teh manis. Foto: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perhatian warganet tengah terpusat pada perusahaan es teh kekinian yang melayangkan somasi pada seorang warganet. Hal ini terjadi setelah yang bersangkutan menulis bahwa produk minuman manis tersebut terlalu manis bak pakai gula tiga kilogram.

Seperti diketahui, es teh manis dan minuman manis lainnya memang biasa dikonsumsi warga Indonesia. Tanpa disadari, minuman-minuman ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Salah satu masalah yang bisa timbul akibat konsumsi gula berlebih adalah membuat kulit menjadi cepat keriput.

Menurut dokter kulit Amerika Serikat, Patricia Farris, banyak pasien mengeluh kerutan dan hilangnya elastisitas wajah padahal sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli produk perawatan.

Setelah ditelusuri, hal ini ternyata bukan disebabkan paparan matahari langsung melainkan konsumsi minuman dan makanan manis yang berlebihan.

"Ketika saya menanyai mereka tentang diet mereka, saya menemukan bahwa mereka memiliki satu kesamaan: nutrisi yang buruk dan konsumsi gula yang berlebihan," kata Patricia mengutip Daily Mail, Senin (26/9/2022).

Faktanya, lanjut Patricia, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula dan karbohidrat olahan berlebih memiliki risiko lebih tinggi sebabkan penuaan ketimbang berbaring di bawah sinar matahari seumur hidup.

Ia pun menyarankan untuk berhenti mengonsumsi gula atau diet sugar detox untuk menjaga kesehatan termasuk kesehatan kulit.

"Memang, saya sekarang secara rutin merekomendasikan diet Sugar Detox sebagai bagian dari rencana perawatan komprehensif untuk pasien yang menderita penuaan dini, keriput, jerawat, dan banyak kondisi kulit lainnya juga," katanya.


Hubungan Gula dan Penuaan

Patricia, menambahkan, semakin banyak ahli sekarang percaya bahwa diet atau pola makan adalah penyumbang utama penampilan kulit. Nutricosmetics adalah studi tentang bagaimana nutrisi dan diet memengaruhi penampilan.

"Studi ilmiah dan penelitian ekstensif telah menyimpulkan bahwa mereka mungkin benar," katanya.

Hubungan antara gula dan penuaan dini terletak pada proses yang disebut 'glikasi'. Proses kimia ini terjadi ketika kadar gula darah menjadi sangat tinggi.

Molekul gula kemudian beredar dalam darah dan mengikat komponen lain untuk membentuk zat yang dikenal sebagai kompleks protein-gula --- juga disebut produk akhir glikasi lanjutan, atau AGEs.

Ini dapat ditemukan di hampir semua sistem organ di seluruh tubuh --- dari ginjal, otak dan jaringan saraf hingga kulit --- dan memicu respons peradangan, menyebabkan kerusakan jaringan dan penuaan dini.

Glikasi seharusnya menjadi bagian dari proses penuaan alami yang dimulai ketika berusia pertengahan 30-an dan meningkat seiring bertambahnya usia.

"Tetapi kami sekarang percaya bahwa kecepatan terjadinya glikasi secara langsung berkaitan dengan asupan gula dalam makanan," ujarnya.


Molekul Kolagen dan Elastin Rentan Gula

Molekul kolagen dan elastin di kulit yang membantu wajah melawan gravitasi sangat rentan terhadap serangan gula.

Ketika molekul-molekul ini diubah menjadi AGEs, serat-seratnya yang lembut dan lentur menjadi lebih kaku. Ini membuat kulit kendor, longgar, dan berkerut.

Jadi, semakin banyak gula dan karbohidrat olahan yang dikonsumsi, semakin banyak kolagen dan elastin kulit yang akan diserang. Akibatnya, kulit akan tampak semakin tua.

Konsumsi gula berlebih tidak hanya berkontribusi pada penuaan kulit, tetapi juga dapat menyebabkan kulit menjadi tidak sehat, kering, dan rentan terhadap infeksi.

Ini juga bisa memperburuk jerawat. Ini karena kadar gula darah yang tinggi memicu kadar hormon insulin yang tinggi, yang dapat memicu kaskade hormonal. Ini merangsang produksi minyak dan meningkatkan proliferasi sel-sel kulit yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

"Saya sangat percaya mengurangi gula adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kulit Anda," katanya.

"Tetapi dengan meningkatkan konsumsi makanan seperti apel, yang mengandung antioksidan anti-glikasi - bahan kimia yang melawan proses glikasi --- Anda dapat lebih membantu kulit Anda," dia menambahkan.


Diet Sugar Detox

Diet sugar detox diawali dengan tidak mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman dalam tiga hari berturut-turut.

Jenis makanan dan minuman itu termasuk:

- Susu, yogurt, atau keju. Produk susu mengandung laktosa, sejenis gula, dan karenanya dilarang selama tiga hari pertama untuk membersihkan sistem tubuh sepenuhnya.

- Gandum atau karbohidrat lainnya (pasta, sereal, roti, nasi).

- Gula tambahan dalam bentuk apa pun.

- Pemanis buatan.

- Alkohol.

- Buah (kecuali air jeruk lemon atau jeruk nipis).

“Sebagai gantinya, Anda harus mengonsumsi daging tanpa lemak, ikan, telur, atau bentuk protein vegetarian seperti lentil, buncis, dan kacang-kacangan. Anda juga harus makan banyak salad atau sayuran rendah karbohidrat.”

Hindari sayuran akar bertepung seperti wortel dan parsnip. Penting untuk minum banyak air dan teh hijau, hitam atau herbal.

Gunakan panduan di bawah ini sebagai rencana makan dasar untuk tiga hari pertama yang penting itu.

- Sarapan: Tiga telur besar dimasak sesuai selera, dengan bumbu dan/atau sayuran rendah karbohidrat.

- Camilan: Segenggam kacang.

- Makan siang: 170g ayam, kalkun, ikan, kerang atau tahu dengan salad atau sayuran rendah karbohidrat.

- Makan malam: 230g ayam, kalkun, ikan, kerang atau tahu dengan sayuran kukus.

“Setelah Detox 3 Hari Anda selesai, Anda siap untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.”

Produksi gula selalu kurang, impor berdatangan, dan pabrik lokal tutup? (liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya