Liputan6.com, Beijing - Pada 27 September 2008, Zhai Zhigang menjadi orang China pertama yang berjalan di ruang angkasa, menandai puncak misi berawak ketiga negaranya.
Saat ia melayang keluar dari palka modul pengorbit, Zhia menyatakan, "Salam untuk semua orang di dunia."
Advertisement
Mengutip laman The Guardian, Senin (26/9/2022), dalam gambar-gambar televisi satelit langsung yang disiarkan di China dan di seluruh dunia, Zhai melambaikan bendera China kecil, dibantu oleh rekannya Liu Boming yang juga sempat keluar dari kapsul.
Zhai kembali ke dalam pesawat dengan selamat setelah sekitar 15 menit.
Dia mengenakan setelan buatan China senilai US$ 4,4 juta (Rp 66 miliar) dengan berat 120kg (265lb). Liu mengenakan setelan buatan Rusia dan berperan sebagai cadangan.
Manuver ini merupakan langkah menuju tujuan jangka panjang China untuk merakit laboratorium dan stasiun luar angkasa.
Pesawat Shenzhou VII meluncur dari lokasi terpencil di gurun Gobi di barat laut negara China pada Kamis (25/9) dan akan mendarat Minggu (28/9) di Mongolia Dalam.
Mendapat Respon Positif
Para pemimpin partai Komunis Tiongkok sangat senang dengan publisitas positif yang diterima misi ruang angkasa tersebut, terutama setelah Olimpiade Beijing yang sukses.
"Pada penerbangan ini, jejak kaki rakyat Tiongkok akan ditinggalkan di luar angkasa untuk pertama kalinya," ungkap sebuah komentar oleh kantor berita resmi Xinhua.
"Ini akan memberikan dunia sesuatu yang lain untuk dikagumi tentang Cina di tahun 2008 yang luar biasa ini." lanjutnya.
Xinhua menyebut, para astronot memulai perjalanan mereka setelah menerima surat keterangan sehat dari dokter di darat di kontrol misi.
Pakaian Zhai memiliki 10 lapisan dan membutuhkan waktu hingga 15 jam untuk merakit dan memakainya.
Penerbangan luar angkasa berawak pertama Tiongkok dilakukan pada tahun 2003.
Penerbangan berawak kedua, berawak dua diikuti pada tahun 2005.
Satu-satunya negara lain yang telah meluncurkan orang ke luar angkasa adalah Rusia dan Amerika Serikat.
Advertisement
Yuri Gagarin Jadi Manusia Pertama yang Tiba di Angkasa Luar
Sebelumnya, pada 12 April 1961, di atas pesawat ruang angkasa Vostok 1, kosmonot Soviet Yuri Alekseyevich Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Selama penerbangan, pilot uji dan teknisi industri berusia 27 tahun juga menjadi orang pertama yang mengorbit planet ini, suatu prestasi yang dicapai oleh kapsul ruang angkasanya dalam 89 menit. Demikian seperti dikutip dari laman History, Senin (11/4/2022).
Vostok 1 mengorbit Bumi pada ketinggian maksimum 187 mil dan dipandu sepenuhnya oleh sistem kontrol otomatis.
Satu-satunya pernyataan yang dikaitkan dengan Gagarin selama satu jam dan 48 menitnya di luar angkasa adalah: “Penerbangan berjalan normal; Saya baik."
Setelah prestasi bersejarahnya diumumkan, Yuri Gagarin yang menarik dan sederhana menjadi selebritas dunia secara instan.
Dia dianugerahi Ordo Lenin dan diberi gelar Pahlawan Uni Soviet. Selain itu, monumen dibangun untuknya di seluruh Uni Soviet dan jalan-jalan diganti namanya untuk menghormatinya.
Kemenangan program luar angkasa Soviet dalam menempatkan manusia pertama ke luar angkasa merupakan pukulan besar bagi Amerika Serikat, yang telah menjadwalkan penerbangan luar angkasa pertamanya pada Mei 1961.
Selain itu, Gagarin telah mengorbit Bumi, suatu prestasi yang luput dari program luar angkasa AS hingga Februari 1962, ketika astronot John Glenn membuat tiga orbit di Friendship 7.
Pada saat itu, Uni Soviet telah membuat lompatan ke depan dalam “perlombaan luar angkasa” dengan penerbangan kosmonot Gherman Titov pada Agustus 1961 di Vostok 2.
Titov membuat 17 orbit dan menghabiskan lebih dari 25 jam di luar angkasa.
Perjalanan Perdana Astronaut Suami-Istri ke Luar Angkasa
Disambung, pada 12 September 1992, pesawat ulang-alik milik NASA, Endeavour melakukan penerbangan kedua sekaligus misi ke-50.
Ini merupakan kerjasama antara NASA dengan National Space Development Agency of Japan (NASDA), demikian yang dikutip dari NASA.gov, Senin (12/9/2022).
Misi bersejarah yang diberi nama Spacelab-J STS-47 mengangkut 7 awak pesawat.
Robert Gibson menjadi komandan misi; Curtis Brown sebagai pilot; Mae Jemison menjadi astronaut wanita berkulit hitam pertama; Mark Lee dan Jan Davis menjadi pasangan suami-istri pertama yang pergi ke luar angkasa, Mamoru Mohri menjadi astronot berkewarganegaraan Jepang pertama yang terbang ke luar angkasa.
Spacelab-J meluncur dari pangkalan Kennedy Space Center, Florida pada pukul 10.23 pagi waktu setempat atau pukul 21.23 WIB.
Pesawat memuat 24 material sains dan 20 percobaan ilmiah, 35 di antaranya dibiayai oleh NASDA, 7 lainnya dibiayai oleh NASA dan sisanya ditanggung bersama.
Tujuan utama dari misi ini adalah menyelidiki gaya berat mikro materi yang mencakup bioteknologi, bahan elektronik, dinamika fluida, paduan logam dan percepatan pengukuran.
Advertisement