Saat Direktur Gaya Abadi Sempurna Tak Sengaja Beli dan Jual Saham SLIS

Direktur Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Wilson tak sengaja membeli dan menjual saham SLIS pada 15 September 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Sep 2022, 10:39 WIB
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menyampaikan perubahan kepemilikan saham Perseroan. Direktur Gaya Abadi Sempurna Wilson melakukan pembelian saham SLIS sebanyak 15.000 lembar dengan harga Rp 240,8 pada 15 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (26/9/2022), Usai melakukan transaksi tersebut, Wilson menggenggam saham SLIS sebanyak 15.000 lembar senilai Rp 3,61 juta atau setara dengan 0,00075 persen.

"Tujuan dari transaksi ketidaksengajaan transaksi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Wilson, dikutip Senin (26/9/2022).

Selain itu, Wilson juga melepas sahamnya sebanyak 15.000 lembar dengan harga Rp 242,6 pada 15 September 2022. Dengan demikian, transaksi tersebut mencapai Rp 3,63 juta. 

"Tujuan dari transaksi ketidaksengajaan transaksi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Wilson.

Sementara itu, saat ini Wilson tidak memiliki saham SLIS setelah melakukan divestasi tersebut. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) di pasar regular dan pasar tunai pada sesi I mulai 26 September 2022. Sebelumnya, BEI suspensi saham SLIS pada 23 September 2022.

Setelah pembukaan suspensi, saham SLIS turun 6,67 persen ke posisi Rp 420 per saham. Saham SLIS dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 490 per saham.

Saham Gaya Abadi Sempurnaberada di level tertinggi Rp 490 dan terendah Rp 420 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.514 kali dengan volume perdagangan 252.746 saham. Nilai transaksi Rp 10,9 miliar.


BEI Suspensi Saham SLIS pada 26 September 2022

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS). Suspensi saham SLIS berlaku mulai perdagangan pada Jumat, 23 September 2022.

Merujuk laman keterbukaan informasi BEI, penghentian sementara ini sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk.

Pada perdagangan Kamis, 22 September 2022, saham SLIS ditutup naik 90 poin atau 25 persen ke posisi 450. SLIS dibuka pada posisi 364 dan bergerak pada rentang 364—450.

Namun, secara year to date, saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk rupanya justru turun hingga 355 poin atau 44 persen.

"Dalam rangka cooling down, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) pada perdagangan tanggal 23 September 2022,” tulis BEI, dikutip Jumat (23/9/2022).

Penghentian sementara perdagangan saham SLIS tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Pihak bursa mengatakan, suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam pengambilan keputusan investasinya di saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," BEI menambahkan.

 


Penutupan IHSG pada 26 September 2022

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, 26 September 2022. Mayoritas sektor saham tertekan pada awal pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,71 persen ke posisi 7.127,50. Indeks LQ45 turun 0,53 persen ke posisi 1.020,19. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.178,50 dan terendah 7.039,24. Sebanyak 442 saham melemah sehingga menekan IHSG. 134 saham menguat. 128 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.364.832 kali dengan volume perdagangan saham 23,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 14,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.058.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXfinance naik 0,21 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy merosot 3,98 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,73 persen, indeks sektor saham IDXtechno susut 2,25 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXtransportasi turun 1,31 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 1,17 persen, indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,34 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 1,17 persen. Indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,29 persen dan indeks sektor saham IDXhealth susut 0,26 persen.


Bursa Saham Asia pada 26 September 2022

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik tertekan pada perdagangan Senin, 26 September 2022. Hal ini seiring sentimen negatif yang bebani pasar. Indeks Jepang Nikkei turun 2,66 persen menjadi 26.431,55. Indeks Topix tergelincir 2,71 persen menjadi 1.864,28. Indeks Kospi Korea Selatan jatuh 3,02 persen ke posisi 2.220,94. Indeks Kosdaq melemah 5,07 persen menjadi 692,37.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 1,6 persen menjadi 6.469,40.  Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,34 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong susut 0,21 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi justru menguat 1,61 persen.

Di China, indeks saham Shanghai turun 1,2 persen ke posisi 3.051,23. Indeks Shenzhen tergelincir 0,398 persen menjadi 10.962,56.

Adapun komite kebijakan moneter Reserve Bank of India dijadwalkan bertemu akhir pekan ini. China akan merilis data aktivitas pabrik pada akhir pekan ini. Onewo, anak usaha pengembang properti China Vanke juga akan memulai debut di bursa saham Hong Kong pekan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya