Elon Musk dan Jeff Bezos Bakal Beli Klub NBA?

Ada beberapa konglomerat di jagat teknologi yang dikaitkan sebagai owner baru klub NBA Phoenix Suns termasuk Elon Musk dan Jeff Bezos.

oleh Thomas diperbarui 26 Sep 2022, 23:00 WIB
Elon Musk (Instagram/elonrmuskk).

Liputan6.com, Jakarta- Dua konglomerat dari jagat teknologi, Elon Musk dan Jeff Bezos dikabarkan tertarik untuk memiliki klub NBA dan WNBA. Mereka dijagokan jadi pemilik baru Phoenix Suns dan Phoenix Mercury.

Suns saat ini sedang mencari pemilik baru. Owner Suns Robert Sarver terpaksa harus menjual klub NBA dan WNBA miliknya akibat tersandung kasus rasisme.

Diantara calon pembeli Suns dan Mercury, terselip nama Bezos dan Elon Musk. Selain keduanya, ada juga nama Bob Iger dan Larry Ellison.

Nilai franchise Phoenix Suns saat ini diperkirakan mencapai 1,8 miliar dolar. Mereka berada di posisi 18 dari 30 klub NBA dalam urutan nilai jual per Oktober 2021.

Keputusan siapa yang akan menjadi pemilik Suns dan Mercury berikutnya ada di tangan Sarver. Dia memiliki opsi menentukan siapa penerusnya di Suns dan Mercury.

Jika Suns segera terjual maka akan menandai kali ketiga klub NBA dijual dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya ada Utah Jazz pada 2020 dan Minnesota Timberwolves di tahun 2021.


Kinerja Elon dan Bezos.

Jeff Bezos (AP PHOTO)

Menarik dinantikan bila Elon Musk dan Bezos benar-benar bersaing memperebutkan Suns. Keduanya merupakan dua orang paling kaya di dunia menurut Forbes. Musk berada di posisi pertama, disusul Bezos.

Elon Must selama ini dikenal sebagai bos mobil listrik Tesla. Dia juga memiliki SpaceX hingga PayPal. Must dikaitkan dengan Suns karena sebelumnya PayPal sudah menjadi sponsor klub.

Adapun Bezos juga tajir berkat perusahaan teknologi. Dia merupakan pendiri dan bos raksasa e-commerce Amazon. Bezos juga memiliki The Washington Post dan Blue Origin.


Kasus Sarver

Sarver tersandung masalah memalukan belum lama ini. Pekan lalu NBA menjatuhkan sanksi skors selama setahun dan denda 10 juta dolar Amerika Serikat akibat sikap rasis Sarver.

Kasus rasis yang menimpa Sarver sebenarnya sudah terjadi tahun lalu. Butuh penyelidikan selama 10 bulan oleh firma hukum independen. NBA pekan lalu merilis 43 halaman laporan firma hukum independen tersebut atas tuduhan rasisme, kebencian terhadap wanita, dan pelanggaran di tempat kerja lainnya terhadap Sarver.

Di antara temuan yang paling memberatkan dari 320 wawancara dan peninjauan lebih dari 80.000 dokumen adalah bukti bahwa Sarver telah mengucapkan kata berawalan huruf N yang berkonotasi menghina orang kulit hitam sebanyak lima kali.

Sarver sendiri membela diri dengan mengaku dirinya mengucapkan kata N mengulangi apa yang dikatakan orang kulit hitam. Tapi pada faktanya dia sudah diperingkatkan untuk tidak mengucapkan kata berawalan N meski hanya mengutip ucapan orang lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya