Liputan6.com, Jakarta - Dewan Kerajinan Nasional RI (Dekranas) menyelenggarakan kegiatan Talkshow "Tenun Nusantara, Lestari Kini dan Nanti" di tengah Pameran Kriyanusa 2022 yang berlangsung pada 21-25 September 2022 lalu.
Talkshow yang berlangsung di Hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (23/9/2022) kemarin, menghadirkan desainer dan juga pioneer yang berhasil membuat kebaya kembali diminati wanita Indonesia, yaitu Edo Hutabarat.
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Edo Hutabarat atau akrab disapa Edo menceritakan perjalanannya menelusuri kain khas Tanah Air, salah satunya kain tenun. Dia memberikan pemahaman terkait tenun ke seluruh nusantara untuk menjaga ekosistem dan merawatnya.
"Dua puluh tahun itu saya terus berkeliling Indonesia, melihat sisa-sisa peradaban yang ada, menyelamatkan kain-kain dan segala perhiasan, sandang, pangan, papan dengan perlengkapannya yang ada. Kemudian mengembangkannya, dan semua masih tersimpan," jelas Edo.
Menurutnya, tenun itu kain peradaban dan pengembangan tenun itu bukan hanya ditumpangkan di sebuah pameran, tetapi di semua kegiatan-kegiatan tradisi, seperti pesta adat, upacara kematian, dan lain-lain.
"Awalnya semua kain-kain peradaban itu diciptakan untuk melengkapi sebuah ceremony, bukan untuk diperjualbelikan," tegasnya.
Desainer Indonesia ini juga mengungkapkan ada 4 poin penting dalam mengembangkan tenun, yakni identity, quality, creativity, dan simplicity, hingga dari keempat poin itu akan terbentuk keharmonisan.
"Yang saya dapat dalam berkelana selama 20 tahun itu adalah the women’s empowerment. Kekuatan tangan perempuan Indonesia, berjuang untuk hidup sebagai kepala rumah tangga untuk anak-anaknya dan untuk kehidupan sehari-hari," ujar Edo.
Ia pun menjelaskan upaya dalam melestarikan tenun yakni selain dengan adanya pameran, pemerintah juga harus menyediakan equipment dan sarana serta mengarahkan dan mendampingi media sosial para pelaku usaha.
"Jadi mengembangkan tenun itu tidak bisa hanya di-drop uang. Penenun itu harus didampingi. Jadi pemerintah, siapa pun yang berkemampuan dan berkenan mengembangkan tenun itu harus didampingi," Edo menegaskan.
Izabel Jahja pun selaku moderator menegaskan kembali agar generasi penerus bisa mempertahankan warisan budaya sebagai kekayaan bangsa.
"Tenun bukan sehelai kain saja, namun juga menyimpan banyak cerita dengan jadi pengikat alam yang tetap kita bisa pertahankan. Maka itu, kita sama-sama harus jaga dan lestarikan warisan leluhur yang tak terhingga nilainya ini,” Izabel Jahja memungkasi.