Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa (27/9/2022). Mayoritas kripto kembali berada di zona hijau setelah sempat melemah pada hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa 27 September 2022, pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat 1,51 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 1,75 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.165 per koin atau setara Rp 291,1 juta (asumsi kurs Rp 15.190 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga berhasil menguat pagi ini. ETH naik 2,01 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 3,77 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.325 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali meroket pada perdagangan hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB terbang 0,40 persen dan 2,20 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 275,37 per koin.
Kemudian Cardano berhasil menguat pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 0,27 persen, tetapi masih melemah 1,20 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4463 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menempatkan diri di zona hijau Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 3,49 persen dan 2,66 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 33,59 per koin.
Sedangkan XRP harus rela melemah setelah sempat menguat beberapa hari lalu. XRP ambles 5,12 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 23,37 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4717 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penguatan ke level USD 935,2 miliar dari sebelumnya di level USD 926,1 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bank Sentral Mesir Keluarkan Peringatan soal Kripto, Pelanggar Bisa Dipenjara
Sebelumnya, Bank Sentral Mesir (CBE) telah mengeluarkan peringatan baru tentang cryptocurrency. Bank Sentral Mesir menegaskan bagi pelanggar dapat menghadapi hukuman penjara.
Undang-undang bank sentral Mesir saat ini melarang menerbitkan, memperdagangkan, atau mempromosikan cryptocurrency, membuat atau mengoperasikan platform untuk memperdagangkannya, atau melakukan aktivitas terkait.
Dalam Undang-Undang No. 194 Tahun 2020 di Mesir, siapa pun yang melanggar ini akan dipenjara, dan didenda tidak kurang dari satu juta pound dan tidak lebih dari LE10 juta (USD 516.340) atau sekitar Rp 7,7 miliar, atau salah satu dari dua hukuman ini.
Bank sentral Mesir mengeluarkan peringatan serupa tentang kripto pada Januari 2018, khususnya penamaan bitcoin.
"Patut dicatat bahwa cryptocurrency tidak dikeluarkan oleh bank sentral mana pun, atau otoritas penerbit pusat resmi mana pun yang dapat dimintai pertanggungjawaban.,” isi peringatan CBE, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (23/9/2022).
Selain itu, CBE menyebut kripto tidak didukung oleh aset berwujud apapun dan tidak diawasi oleh regulator mana pun di seluruh dunia, dan akibatnya, mereka tidak memiliki jaminan dan dukungan resmi pemerintah yang dinikmati oleh mata uang resmi lainnya yang dikeluarkan oleh bank sentral.
Lembaga Islam utama pemerintah Mesir, Dar El-Ifta Mesir, mengeluarkan fatwa (pendapat agama), pada Januari 2018, yang menyatakan setiap dan semua penggunaan cryptocurrency adalah haram, atau dilarang termasuk pembelian, penjualan, dan penyewaan.
Advertisement
Pasar Kripto Belum Pulih, Ancaman Resesi Semakin Kuat
Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada Senin pagi, 26 September 2022 belum kembali pulih sepenuhnya. Sentimen makroekonomi lagi-lagi menjadi batu sandungan utama yang membuat pasar kripto belum maksimal reli kenaikan.
Sepanjang akhir pekan, kinerja market kripto sepertinya mengikuti performa indeks saham AS yang lesu karena ancaman resesi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat investor selalu bercermin ke pergerakan di pasar modal untuk melihat selera risiko investor secara umum.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, di samping itu, pergerakan aset kripto juga terbilang volatil lantaran minimnya sentimen positif yang kuat. Apalagi, volume perdagangan aset kripto di akhir pekan juga cenderung sepi, sehingga tidak ada aksi price actions yang kuat dari investor.
“Biang kerok utamanya tetap berasal dari efek hasil rapat FOMC The Fed, pada Rabu 21 September 2022 lalu,” ujar Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Senin (26/9/2022).
Hasil rapat itu menimbulkan ketakutan, terutama dari komentar Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberi sinyal pihaknya masih punya ruang untuk mengerek suku bunga acuannya hingga 4,4 persen di akhir tahun. Padahal, The Fed tadinya hanya berniat menaikkan suku bunga acuannya hingga 3,4 persen saja.
Di samping itu, dalam proyeksi kenaikan suku bunga acuan jangka pendeknya (Dot Plot) yang dirilis bersamaan cukup membuat market kripto tersiksa.
“The Fed juga berniat untuk membawa suku bunga acuan AS di kisaran 4,5 persen hingga 5 persen di tahun depan, meski sebelumnya optimis ingin melonggarkan kebijakan moneternya di 2023,” ujar Afid.
Analisis Teknikal
Nilai aset kripto semakin susah menguat setelah nilai indeks Dolar AS (DXY) ternyata semakin tangguh pada Senin pagi. Nilai DXY diketahui berada di 113,78 pada pukul 09.00 WIB, menguat 0,53 persen dibanding sehari sebelumnya. Investor tentu akan menukarkan aset kriptonya menjadi Dolar AS ketika nilainya sedang naik.
Analisis Teknikal
Dari analisis teknikalnya, secara umum Bitcoin masih berada pada tren bearish. BTC akan mencari lower high terbarunya untuk membentuk pola uptrend. Penurunan bisa terjadi di area support terdekat di rentang USD 18.577 atau sekitar Rp 280,6 juta hingga USD 18.823 atau 284,4 juta.
Sementara, Ethereum dilihat dari grafik Day-20 EMA, jika kembali turun kemungkinan besar akan retest di area support terdekat pada level USD 1.245 (Rp 118,8 juta). Jika pergerakan harga ETH breakdown titik support tersebut, kemungkinan penurunan harga ETH akan menyentuh level USD 1.187 (Rp 17,9 juta) sebagai tahanan selanjutnya.
Advertisement