Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) berencana membagikan dividen interim pada 24 Oktober 2022. Dividen interim tersebut sebesar Rp 3,05 triliun atau Rp 818 per saham.
Hal itu sesuai dengan keputusan direksi United Tractors yang telah disetujui dewan komisaris pada 23 September 2022. Sementara itu, pembagian dividen interim tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 10,35 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 63,47 triliun serta total ekuitas sebesar Rp 81,96 triliun.
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (27/9/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen interim PT United Tractors Tbk:
- Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 4 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 5 Oktober 2022
- Cum Dividen Interim di Pasar Tunai : 6 Oktober 2022
- Ex Dividen Interim di Pasar Tunai : 7 Oktober 2022
- Recording Date (yang berhak atas dividen) : 6 Oktober 2022
- Pelaksanaan Pembayaran : 24 Oktober 2022
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) merealisasikan belanja modal Rp 3,9 triliun hingga Juli 2022. Perseroan siapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 11 triliun-Rp 11,5 triliun pada 2022.
"Hingga Juli 2022, UT sudah habiskan sekitar Rp 3,9 triliun untuk spending di capex. Dari Rp 3,9 triliun sebagian besar Rp 3,5 triliun kita habiskan di segmen mining kontraktor, pembelian alat baru, sisanya sebagian besar Rp 250 miliar kita gunakan untuk perbaikan infrastruktur emas," kata Direktur PT United Tractors Tbk Iwan Hadiantoro, saat paparan publik live 2022, ditulis Selasa, 13 September 2022.
Ia mengatakan, dari target penyerapan capex Rp 11 triliun-Rp 11,5 triliun pada 2022, sebagian besar digunakan untuk pembelian alat berat yang mendukung bisnis mining contractor. Dana belanja modal berasal dari kas internal.
"Saat ini fasilitas perbankan pinjaman di grup sudah cukup memiliki standby facility bank, digunakan untuk keperluan akuisisi proyek untuk masa mendatang," kata dia.
Penyerapan Belanja Modal UNTR
Perseroan optimistis penyerapan belanja modal dominan pada semester II 2022. "Semester I capex dispend untuk pembelian alat baru dari komatsu. Supply akan meningkat semester II tahun ini, sebagian besar pembelian dilakukan mining contract semester II tahun ini," kata dia.
Sementara itu, Direktur PT United Tractors Tbk Iman Nurwahyu mengatakan, kuartal IV 2022, belanja modal akan terserap dominan.Untuk target operasional, perseroan menargetkan penjualan alat berat 5.500 unit pada 2022.
Target penjualan alat berat ini meningkat dari sebelumnya 4.800 unit. Iman mengatakan, kenaikan target itu seiring kemampuan principal untuk memenuhi kuantitas pelanggan yang bertambah. Adapun dari 5.500 unit, 1.000 unit dikontribusikan alat big machine yang dijual ke sektor tambang.
"Hal ini didukung dari dua faktor demand tinggi terutama dari sektor tambang dan perbaikan sisi suplai yang bisa diakomodasi prinsipal Komatsu," kata dia.
Target kinerja operasional lainnya yaitu dari bisnis kontraktor tambang di Pama Persada sebesar 114 juta ton dan overbudden removal (OB) 957 juta ton bcm.
"Sementara target penjualan batu yang dimiliki Tuah Turangga Agung 9,2 juta ton. 5,4 juta ton disumbangkan batu bara thermal, 1,4 juta ton disumbangkan trading, sisanya 2,3 juta ton disumbangkan metalurgi coal, non coaking coal, sementara dari bisnis lainnya penjualan emas 286 ribu ounce," kata dia.
Advertisement
Borong 21,61 Persen Saham ARKO, United Tractors Rogoh Rp 176,55 Miliar
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) pada Kamis, 4 Agustus 2022 telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement/CSPA) dengan ACEI Singapore Holding Private Ltd (ACEI).
Mengutip keterbukaan informasi, Senin (8/8/2022), United Tractors mendiversifikasi usaha dan pengembangan pembangkitan tenaga listrik dengan membeli 632.801.893 lembar saham atau setara dengan 21,61 persen saham milik ACEI pada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Transaksi tersebut senilai Rp176,55 miliar.
"Tujuan transaksi ini adalah untuk merealisasikan investasi dan komitmen Perseroan dalam diversifikasi usaha dan pengembangan pembangkitan tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia," tulis manajemen UNTR, dalam keterangan tertulis Senin (8/8/2022).
Setelah penandatanganan CSPA ini, baik EPN maupun ACEI akan melakukan pemenuhan persyaratan pendahuluan dengan tanggal penyelesaian akan jatuh pada hari kerja ke-3 pemenuhan persyaratan pendahuluan tersebut terpenuhi atau pada waktu yang disepakati oleh EPN maupun ACEI.
Pada saat tercapainya kondisi penyelesaikan dalam CSPA, saham milik ACEI sebesar 632.801.893 atau setara 21,61 persen saham ARKO akan beralih kepada EPN.
Dengan demikian, ditambah saham yang telah dimiliki sebelumnya melalui pengambilbagian saat proses penawaran umum perdana Arkora, EPN akan memiliki saham di Arkora secara langsung dan tidak langsung sebesar 922.183.893 saham atau setara 31,49 persen.
Pengembangan Bisnis EBT
Berdasarkan keterangan resminya, investasi United Tractors pada Arkora sejalan dengan strategi pengembangan usaha Perseroan, di mana Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi di bidang energi untuk menuju bisnis yang berkelanjutan.
Sementara itu, investasi ini merupakan salah satu bentuk ekspansi yang mengedepankan penciptaan nilai tambah guna memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan Perseroan dan memberikan dampak baik untuk masyarakat dan lingkungan.
"Perseroan berharap investasi ini akan mempercepat pengembangan bisnis EBT dalam portofolio Perseroan," tulis manajemen UNTR Arkora adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik melalui sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Seperti diketahui, saat ini Arkora mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat berkapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa di Sulawesi Selatan berkapasitas 10 MW.
Advertisement
Pembangkit Listrik
Selain itu, Arkora memiliki 2 proyek PLTM yang masih dalam tahap konstruksi, yang diperkirakan akan beroperasi pada 2023 dan 2024.Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 32,8 MW.
Di sisi lain, saat ini EPN membangun PLTM Besai Kemu berkapasitas 7 MW di Lampung, Sumatera yang diperkirakan akan beroperasi pada 2023. Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek PLTM di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.
Di bidang PLTS, EPN telah memasang Rooftop Solar PV sebesar 6,9 MWp. Diharapkan sepanjang 2022 akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun-tahun berikutnya.
"Perseroan senantiasa mengedepankan diversifikasi bisnis sebagai bagian dari penerapan praktik keberlanjutan dan implementasi ESG untuk dapat bersama-sama membangun masa depan bangsa yang lebih baik sekaligus mendukung pemerintah dalam target penurunan emisi karbon," tulis manajemen UNTR.