Liputan6.com, Jakarta - Serviks merupakan bagian bawah rahim – organ reproduksi wanita yang paling penting, terletak tepat di atas vagina. Serviks bertindak sebagai penjaga rahim dengan mencegah bakteri masuk.
Ini juga menghasilkan lendir serviks dan memungkinkan aliran darah menstruasi dan janin melalui saluran vagina. Kanker serviks disebabkan oleh pertumbuhan tumor ganas di bagian bawah rahim.
Human papillomavirus (HPV) diketahui menyebabkan 95% kasus kanker serviks. Sistem kekebalan yang melemah akibat pengobatan atau human immunodeficiency virus (HIV), penggunaan kontrasepsi oral yang berkepanjangan (pengendalian kelahiran), herpes dan merokok adalah penyebab lain dari kanker serviks.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda kanker serviks yang perlu diwaspadai sejak dini, seperti melansir dari Times of India, Selasa (27/9/2022).
1. Ketidaknyamanan panggul
Pertumbuhan tumor bisa memberikan tekanan pada dinding panggul, menyebabkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan panggul pada gilirannya bisa menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan atau pemeriksaan panggul yang menyakitkan.
Setiap pembengkakan atau ketidaknyamanan yang tidak bisa dijelaskan harus segera diperiksakan ke ginekolog.
2. Penurunan berat badan
Dengan semua kanker, nafsu makan mulai menurun. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan dan tiba-tiba. Namun, penurunan berat badan juga bisa terjadi terlepas dari nafsu makan yang normal.
Baca Juga
Advertisement
3. Keputihan yang tidak biasa
Keputihan adalah hal yang normal, proses alami yang membantu menghilangkan sel kulit mati pada vagina. Namun, keputihan yang tidak biasa atau meningkat bisa mengarah pada kanker serviks.
Keputihan berdarah memerlukan perhatian medis segera.
4. Nyeri punggung bawah atau kaki
Sakit atau nyeri di punggung bawah atau kaki bisa disebabkan oleh tekanan yang diberikan oleh pertumbuhan tumor yang tidak terdeteksi.
Pembengkakan atau tonjolan yang tidak bisa dijelaskan bisa berarti tanda peringatan kanker serviks.
Advertisement
5. Pendarahan di antara siklus menstruasi
Jika seseorang mengamati pendarahan di antara siklus menstruasi, yang terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan penyebabnya atau melakukan tes.
Gejala seperti keputihan yang meningkat/berdarah, nyeri panggul kronis, siklus menstruasi yang lebih berat, berdarah, bau vagina yang tidak sedap, hubungan seksual yang menyakitkan, pendarahan setelah berhubungan, pendarahan pasca-menopause dan nyeri punggung bawah kronis yang berkelanjutan dialami pada stadium lanjut.