Liputan6.com, Jakarta - Fenomena pencurian catalytic converter yang belakangan terjadi tentu sangat meresahkan pemilik mobil. Di Negara Bagian Amerika Serikat, California, hal ini tengah marak dilakukan sampai-sampai pemerintah akan menerbitkan Undang-Undang baru yang mengatur mengenai hal tersebut.
Adapun latar belakang maraknya pencurian tersebut karena ada bahan-bahan berharga yang terkandung di dalam catalytic converter tersebut. Beberapa bahan berharga tersebut antara lain adalah Paladium, Platinum, dan Rhodium.
Advertisement
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Gubernur California, Gavin Newsom, menjelaskan bahwa siapa saja yang akan menjual komponen tersebut namun tidak didukung dengan beberapa hal pendukung yang begitu penting, akan dijerat oleh Undang-Undang yang berlaku.
"Akan ilegal di California untuk membeli catalytic converter dari siapapun selain dari dismantler atau dealer mobil berlisensi. Catatan detail akan diperlukan sehingga kami dapat melacak pencurian dengan lebih baik jika hal tersebut terjadi," jelas Gavin Newsom, dalam postingannya di Twitter.
Dalam Undang-Undang baru ini, akan menghukum pembeli yang tidak dapat memastikan asal mula catalytic converter. Jika ada seseorang yang kedapatan melakukan perniagaan komponen tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"(Jika) Anda mengambil pasar untuk barang-barang antik, Anda dapat membantu mengurangi pencurian. Ini tidak jauh lebih rumit dari itu. Ini hanya contoh lain dari bagaimana kita membantu untuk mengurangi kejahatan dalam hal ini, Negara Bagian dan menjaga California tetap aman," tambahnya.
Sejauh ini, sindikat pencurian catalytic converter ini telah melakukan aksinya selama berbulan-bulan. Setidaknya, saat ini petugas keamanan telah menetapkan sebanyak 14 tersangka yang telah diamankan atas dasar tuduhan pemerasan, pencucian uang dan pencurian berat.
Adapun kendaraan yang biasanya menjadi sasaran empuk untuk pencurian catalytic converter antara lain adalah Honda Accord, Toyota Prius, dan Ford F-Series.
Laju EV Digenjot, Pemerintah Pastikan Produksi Kendaraan ICE Tetap di Indonesia
Akselerasi percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) terus digenjot pemerintah. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022, tentang kendaraan dinas listrik bagi pejabat pusat dan daerah.
Sesuai Inpres tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat tugas untuk melakukan percepatan produksi berbagai jenis KBLBB, baik sepeda motor maupun mobil.
“Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi ini. Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun oleh Kemenperin,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif, beberapa waktu lalu.
Tugas lain yang harus dijalankan oleh Kemenperin adalah memberikan dukungan teknis untuk pendalaman struktur industri KBLBB dalam negeri agar mampu memenuhi target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selanjutnya, melakukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB.
“Kami juga ditugaskan untuk melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri KBLBB,” jelasnya.
Advertisement