Resor di Slovenia Promosi Pakai NFT demi Tarik Pengunjung

Akan ada sebanyak 100 NFT tersedia di setiap koleksi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Sep 2022, 18:47 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi pariwisata di Portoroz, sebuah resor musim panas di pantai Adriatik Slovenia, telah memutuskan untuk mempromosikan destinasi tersebut menggunakan Non Fungible Token (NFT). Proyek ini mewakili komponen digital dari kampanye tahun ini untuk menarik pengunjung ke wilayah tersebut.

Tak lama setelah Dewan Pariwisata Slovenia (STB) mengeluarkan "sLOVEnia NFT" bulan lalu, Portoroz, di kotamadya Piran, kini telah menjadi resor pertama di negara itu yang memiliki koleksi NFT sendiri. 

Menurut laporan media lokal, tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menampilkan dua kota pesisir sebagai tujuan yang progresif, digital, dan berkelanjutan. 

"Pintu ke metaverse terbuka, yang akan menjadi pasar baru untuk generasi mendatang,” kata Direktur Asosiasi Turis Portoroz, Alexander Valentin, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (27/9/2022). 

NFT ini dimaksudkan untuk memenangkan loyalitas pengunjung. Wisatawan akan dapat mengumpulkan tiga token dari tiga koleksi berbeda, ketika mereka melakukan tiga aktivitas yaitu berpartisipasi dalam permainan berhadiah, berlangganan buletin, dan membagikan stiker di Instagram dengan akun @portorozpiran resor. 

Akan ada sebanyak 100 NFT tersedia di setiap koleksi. Selain memasuki dunia kripto melalui inisiatif NFT, Portoroz dan Piran juga meningkatkan aktivitas promosi mereka di media sosial. Kota-kota tersebut baru-baru ini bergabung dengan platform video pendek Tiktok, ungkap publikasi tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara kecil yang ramah Bitcoin di Slovenia memantapkan dirinya sebagai pemimpin dalam adopsi kripto di Eropa Tenggara. 

Ribuan kafe, restoran, hotel, salon rambut, dan fasilitas olahraga di seluruh negeri menerima berbagai cryptocurrency. Musim gugur yang lalu, pihak berwenang di Ljubljana membuka konsultasi publik tentang rancangan undang-undang yang mengatur perpajakan kripto.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Kolaborasi LINE dan Naver Luncurkan Layanan Hiburan Berbasis NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, LINE NEXT Inc, anak usaha LINE yang didedikasikan untuk mengembangkan dan memperluas ekosistem NFT, dan Naver Co Ltd telah resmi meluncurkan "NOW Drops," sebuah layanan NFT yang memanfaatkan layanan streaming Naver melalui konten NOW.

NOW Drops adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk menerbitkan NFT dan menyimpan momen spesial artis dalam konten yang disediakan oleh NOW secara langsung. 

NOW Drops tersedia pada layanan hiburan NFT yang disebut 'AVA' di dalam platform NFT global LINE NEXT, DOSI. 

Pengguna dapat menyaksikan video pertunjukan dan video di balik layar yang telah disiapkan oleh para artis secara eksklusif di NOW serta mengumpulkan video favorit mereka di dalam crystal, yaitu sebuah sarana untuk membeli NFT dan tempat di mana gambar yang diterbitkan oleh NFT disimpan. 

 


Selanjutnya

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

NOW Drops juga akan mengadakan acara di mana pengguna yang telah membeli crystal dapat melakukan voting melalui banners yang berisi dukungan dan penyemangat kegiatan comeback artis secara langsung.

Selain itu, hambatan masuk NFT pun jauh lebih rendah karena pengguna dapat dengan mudah masuk ke NFT wallet yaitu “DOSI Wallet" melalui akun sosial media, serta melakukan pembayaran secara mudah dengan Naver Pay (di Korea) dan menggunakan kartu kredit. 

Lead of Naver NOW service, Jinhwan Kong mengatakan NOW Drops adalah layanan yang membuka peluang baru di pasar NFT berbasis produksi konten original NOW dan teknologi LINE NEXT.

“NOW akan menyediakan berbagai konsep dan bentuk konten yang lebih beragam sebagai mitra konten NFT, serta turut memberikan pengalaman baru kepada pengguna,” ujar Kong dalam siaran pers, dikutip Senin (26/9/2022). 

Kong  berharap dapat memperkenalkan ekosistem NFT kepada semua orang dengan menyediakan konten-konten menarik dan NFT yang diinginkan oleh para pengguna.


China Bakal Tindak Tegas Penerbit NFT Pelanggar Hak Cipta

Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

Sebelumnya, Administrasi Hak Cipta Nasional China (NCAC) baru-baru ini meluncurkan kampanye melawan pelanggaran hak cipta dan pembajakan di internet, bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keamanan Publik, dan Kantor Informasi Internet Negara Republik Rakyat.

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan pengawasan hak cipta dari bisnis online dengan menyelidiki kasus yang melibatkan penjualan dan distribusi produk yang melanggar pada video pendek, siaran langsung dan platform e-commerce, dan segera menangani konten yang melanggar.

NCAC secara khusus mengkhawatirkan masalah yang berkembang dengan perlindungan hak cipta yang berasal dari aktivitas sejumlah besar entitas yang beroperasi dengan teknologi inovatif. Salah satu area di mana pengawas ingin meningkatkan pengawasan adalah penerbitan Non Fungible Token (NFT).

Pihak berwenang mengatakan pihaknya berencana untuk menindak tegas penggunaan yang tidak sah atas karya seni, musik, animasi, game, film, dan televisi orang lain untuk membuat NFT, membuat koleksi digital, dan menjual skrip bajakan melalui Internet.

Badan tersebut yakin kemajuan ke arah itu dapat dicapai dengan memperkuat seluruh rantai hak cipta online, mempromosikan standar peraturan, dan menjatuhkan hukuman. 

“Ini akan mempercepat pembentukan lingkungan bisnis yang berorientasi pasar, legal dan internasional, dan memberikan dukungan hak cipta yang diperlukan untuk merangsang kewirausahaan dan inovasi,” ujar NCAC dalam siaran pers, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu, 24 September 2022.

Sementara mengizinkan penerbitan NFT, Raksasa teknologi seperti Tencent dan Ant Group telah bekerja sama dengan Beijing dan menjauhkan diri dari istilah NFT dan lebih memilih menggunakan istilah “koleksi digital” yang lebih umum. 

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya