Kejatuhan Pasar Saham Gerus USD 9 Triliun Kekayaan Warga Amerika

Para ekonom mengatakan penurunan kekayaan ini bisa mendorong riak terhadap ekonomi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Sep 2022, 08:11 WIB
Pejalan kaki dengan masker dan tanpa masker berjalan di sepanjang Las Vegas Strip, di Las Vegas Selasa (27/4/2021). Warga Amerika Serikat (AS) yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan mengenakan masker saat berada di luar ruangan jika tidak ada kerumuman. (AP Photo/John Locher)

Liputan6.com, Jakarta Kejatuhan pasar saham telah menggerus lebih dari USD 9 triliun kekayaan warga Amerika Serikat. Ini memberikan lebih banyak tekanan pada neraca dan pengeluaran keluarga di negara tersebut.

Melansir laman CNBC, Rabu (28/9/2022), tercatat jika kepemilikan Amerika atas ekuitas perusahaan dan saham reksa dana turun menjadi USD 33 triliun pada akhir kuartal kedua, turun dari USD 42 triliun pada awal tahun, menurut data dari Federal Reserve.

Dengan indeks pasar utama jatuh lebih jauh sejak awal Juli, dan pasar obligasi menambah kerugian lebih lanjut.

Pakar pasar mengatakan saat ini kerugian kekayaan warga AS dari pasar keuangan bisa mencapai USD 9,5 triliun hingga USD 10 triliun.

Para ekonom mengatakan penurunan kekayaan ini bisa mendorong riak terhadap ekonomi. Ini menambah tekanan pada neraca Amerika dan mungkin merugikan pengeluaran, pinjaman dan investasi.

Kepala Ekonom Moody's Analytics, Mark Zandi, mengatakan kerugian tersebut dapat mengurangi pertumbuhan PDB riil hampir 0,2 poin persentase selama tahun mendatang.

“Hilangnya kekayaan saham yang diderita hingga saat ini, jika dipertahankan, akan menjadi angin skala kecil, tetapi berarti bagi belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang,” kata Zandi.

Orang kaya menanggung kerugian terbesar, karena mereka memiliki saham yang sangat besar. Sebesar 10 persen teratas orang Amerika telah kehilangan lebih dari USD 8 triliun kekayaan dari pasar saham pada tahun ini.

Ini menandai penurunan 22 persen dalam kekayaan saham mereka, menurut Federal Reserve.

 


Berasal dari Orang Kaya

Pejalan kaki dengan masker dan tanpa masker berjalan di dekat Capitol di Olympia, Washington, Selasa (27/4/2021). Warga Amerika Serikat (AS) yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan mengenakan masker saat berada di luar ruangan jika tidak ada kerumuman. (AP Photo/Ted S. Warren)

Sebanyak 1 persen teratas telah kehilangan lebih dari USD 5 triliun kekayaan pasar saham. Sebesar 50 persen terbawah telah kehilangan sekitar USD 70 miliar kekayaan dari saham.

Kerugian tersebut menandai pembalikan besar-besaran dan tiba-tiba bagi pemegang saham yang melihat rekor penciptaan kekayaan dari melonjaknya saham sejak pandemi.

Dari posisi terendah pada tahun 2020 hingga menggapai puncak pada akhir tahun 2021, kekayaan saham warga Amerika naik hampir dua kali lipat, dari USD 22 triliun menjadi USD 42 triliun.

Sebagian besar kekayaan itu berasal dari warga golongan atas, karena 10 persen orang Amerika terkaya memiliki 89 persen saham yang dimiliki secara individual, menurut Federal Reserve.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya