Liputan6.com, Jakarta PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan perolehan fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,5 triliun. Fasilitas pembiayaan itu rencananya akan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan umum perseroan.
Informasi saja, perseroan merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Advertisement
Pada 23 September 2022, perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan syariah dari PT Bank Permata Tbk (BNLI). Batas nilai fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan.
"Transaksi dilakukan untuk membiayai modal kerja dan mendukung kegiatan usaha Perseroan, dimana Transaksi tidak memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan perseroan," kata Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (28/9/2022).
Johannes menambahkan, Direksi perseroan menyatakan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/20 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
"Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa sepanjang sepengetahuannya, transaksi yang dilakukan tidak mengandung benturan kepentingan dan semua informasi material telah diungkapkan dan tidak menyesatkan," imbuh Johannes.
Jual Saham Link Net, First Media Raih Rp 3,8 Triliun
PT First Media Tbk (KBLV) menyelesaikan transaksi penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Link Net Tbk (LINK) kepada Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Rabu, 22 Juni 2022.
First Media telah menjual dan mengalihkan seluruh kepemilikannya di LINK sebesar 798.969.286 saham yang mewakili 29,04 persen dari seluruh saham LINK dengan total nilai transaksi sebesar Rp 3.835.052.572.800 atau Rp 3,83 triliun.
Bersamaan dengan transaksi ini, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga melakukan penjualan dan pengalihan kepada AII dan XL Axiata atas seluruh kepemilikan ALD di Link Net sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen dari seluruh saham Link Net.
Sementara itu, jumlah total saham yang ditransaksikan oleh First Media dan ALD tersebut adalah 1.816.735.484 saham yang mewakili 66,03 persen dari seluruh saham Link Net.
Kemudian, Credit Suisse Group AG dan Deutsche Bank AG Jakarta Branch bertindak sebagai penasihat keuangan untuk First Media, sementara Credit Suisse Group AG bertindak sebagai penasihat keuangan untuk ALD dalam transaksi penjualan dan pengalihan saham Link Net ini.
"First Media akan menggunakan dana dari transaksi ini untuk memperkuat struktur keuangannya, termasuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada, serta untuk ber-investasi dalam bisnis-bisnis berprospektif melalui anak-anak usahanya,” tulis perseroan dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).
Dengan industri digital yang telah menjadi lanskap bisnis baru di dunia dan pertumbuhan eksponensial konsumsi media digital di Indonesia, First Media berfokus dalam mengembangkan bisnis di bidang media, pembuatan konten dan penyiaran televisi digital.
Tak hanya itu, didukung oleh sumber daya yang telah dimiliki First Media dan anak-anak usahanya, yakni talent, kapasitas redaksional, branding, serta media untuk menghantar konten, First Media percaya akan kemampuannya untuk berkembang dan bersaing di industri media dan digital.
Advertisement
XL Axiata dan Axiata Resmi Genggam 66,03 Persen Saham Link net
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyelesaikan pengambilalihan atau akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK) pada Rabu, 22 Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), XL membeli 550.316.196 saham atau setara 20 persen kepemilikan non kendali di Link Net dengan harga Rp 4.800 per saham. Pembelian saham itu dari Asia Link Dewa Pte Ltd. Nilai transaksi pembelian saham itu sekitar Rp 2,6 triliun.Adapun status kepemilikan saham langsung.
"Tujuan dari transaksi investasi demi memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen, dan karyawan juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” tulis Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman.
Ia menulis, perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 22 Juni 2022.
Sementara itu, dalam keterbukaan informasi Link Net menyebutkan First Media (FM) telah menyelesaikan penjualan dan pengalihan atas seluruh kepemilikan saham First Media dalam Link Net sejumlah 798.969.286 saham yang wakili 29,04 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd dan XL.
Seiring transaksi itu, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga menjual dan mengalihkan atas seluruh kepemilikan ALD di perseroan sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakiliki 36,99 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada AII dan XL.
"Seluruh saham yang dialihkan oleh First Media dan Asia Link Dewa kepada AII dan XL tersebut berjumlah 1.816.735.484 saham yang mewakilii 66,03 persen dari seluruh saham Link Net di luar saham treasury,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes.
Dengan demikian, pemegang saham Link Net antara lain Axiata Invesments (Indonesia) sebesar 46,03 persen, PT XL Axiata Tbk sebesar 20 persen, dan masyarakat 33,97 persen.