KPAI Kecam Kriss Hatta Pacari Anak di Bawah Umur, Contoh Buruk untuk Remaja

KPAI berikan kecaman untuk Kriss Hatta lantaran memacari anak berusia 14 tahun.

oleh Diviya Agatha diperbarui 28 Sep 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi berkata tidak, menolak. (Photo by Nadine Shaabana on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa hari belakangan, kabar terkait hubungan percintaan Kriss Hatta ramai diperbincangkan publik. Hal ini lantaran pria berusia 34 tahun tersebut memacari anak di bawah umur yang berusia 14 tahun.

Kriss Hatta secara terang-terangan mengungkapkan ke publik bahwa dirinya berencana akan menikahi kekasihnya itu di PN Surabaya, setelah tamat SMA. Ia juga mengaku nyaman memacari anak di bawah umur. Bahkan, sudah mendapatkan restu dari orangtua sang anak.

Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) secara resmi mengeluarkan kecaman untuk Kriss Hatta. Bagi KPAI, tindakan Kriss Hatta memacari anak di bawah umur merupakan contoh buruk bagi remaja.

"Kriss Hatta yang mengaku secara terbuka sedang berpacaran dengan anak di bawah umur (14 tahun), bahkan mendapatkan restu dari ibunda sang pacar, dan diperkenankan menikah setelah anaknya lulus SMA," ujar Komisioner KPAI, Retno Listyarti melalui keterangan tertulis pada Health Liputan6.com, Rabu (28/9/2022).

"Kalau saat ini, usia 14 tahun sudah di jenjang SMA berarti ada kemungkinan anak akan dinikahkan pada usia sangat muda, yang belum memenuhi usia minimum dalam UU Perkawinan yaitu 19 tahun," tambahnya.

Retno menjelaskan, tindakan Kriss Hatta sebagai public figure telah memberikan contoh buruk pada masyarakat khususnya remaja. Terlebih, tindakan Kriss Hatta berpotensi ditiru oleh masyarakat Indonesia.

"Kriss Hatta juga menyatakan kalau akan menikah segera dengan sang pacar setelah lulus SMA, hal ini juga berpotensi menjadi glorifikasi pernikahan usia anak. Padahal pemerintah pusat dan daerah sedang giat giatnya berjuang menurunkan angka perkawinan anak," kata Retno.


Pernikahan Anak di Bawah Umur

Ilustrasi Remaja Credit: pexels.com/David

Lebih lanjut Retno mengungkapkan bahwa sebagai seorang public figure, Kriss Hatta seharusnya ikut mendukung program pemerintah yang berdampak baik bagi bangsa. Bukan malah secara bangga menjadi pelaku yang berpotensi menikahi anak di bawah umur.

"Perkawinan anak berpotensi kuat membuat anak kehilangan hak-haknya untuk tumbuh kembang secara optimal," ujar Retno.

Seperti diketahui, Kriss Hatta hingga kini juga masih menutupi identitas kekasihnya. Hal tersebut jadi salah satu permintaan orangtua sang anak lantaran takut dikira panjat sosial (pansos).

Menurut Retno, keputusan Kriss Hatta untuk menutup-nutupi identitas kekasihnya yang di bawah umur lambat laun akan akan diketahui oleh publik. Serta, akan berpotensi kuat memberikan glorifikasi kisah cinta yang tidak wajar.

"Tidak diungkap nama pun, cepat atau lambat publik akan tahu. Hal ini akan berpotensi kuat terjadi glorifikasi kisah cinta orang dewasa yang sudah pantas menjadi ayahnya dengan anak dibawah umur. Jangan sampai hal ini dianggap wajar oleh publik," kata Retno.


Kriss Hatta Menyamakan Diri dengan Leonardo DiCaprio

Perseteruan Kriss Hatta dan Hilda Vitria masih terus bergulir. Bahkan, Kriss yang mengaku suami Hilda membongkar video pernikahannya pada salah satu televisi swasta. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Tak berhenti di sana, Kriss Hatta dengan bangganya juga mengaku merasa mirip dengan Leonardo DiCaprio karena sama-sama memacari wanita yang lebih muda 20 tahun darinya.

Leonardo DiCaprio memang memacari Gigi Hadid dengan usia terpaut 20 tahun. Namun, aktor tersebut berusia 47 tahun dan kekasihnya berusia 27 tahun yang mana sudah masuk kategori dewasa.

"Betul bahwa itu contoh beda usia 20 tahun, namun Gigi Hadid sudah perempuan dewasa bukan anak di bawah umur. Usia 14 tahun masih anak-anak yang belum memiliki kematangan psikis sebagaimana Gigi yg berusia 27 tahun," ujar Retno.

"Anak usia 14 tahun belum memiliki emosi yang stabil dan belum mengetahui resiko dari hubungan percintaan yang sedang dijalaninya. Anak usia 13-15 tahun adalah usia yang baru saja jadi anak-anak, namun belum masuk remaja, jadi ini masa peralihan. Pada masa ini, terjadi perubahan besar pada diri seorang anak secara fisik dan psikis," tambahnya. 


Harusnya Jadi Usia untuk Gali Potensi

Ilustrasi Remaja Credit: pexels.com/cottonbro

Retno mengungkapkan bahwa pada fase usia 13-15 tahun, anak seharusnya memiliki kecenderungan untuk minat dan karir yang akan mereka jalani kedepannya. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, anak lebih mudah didorong dan dimotivasi.

"Jadi seharusnya orangtua mendukung ananda yang berusia 14 tahun ini untuk menggali potensinya, mendukung bakatnya, memfasilitasi kesempatan berkarir dan berkarya di masa muda, bukan malah mengizinkan untuk menikah muda karena berpacaran dengan laki-laki yang jauh lebih tua darinya," kata Retno.

Bahkan, menurut Retno, pada usia 13-15 tahun, orangtua sudah bisa mulai memberi tanggung jawab atas kemampuan yang anak miliki. Kehidupan orang-orang hebat dalam sejarah pun menunjukkan, pada usia remaja setingkat SMP anak-anak sudah secara matang mampu mengenali kemampuannya, matang secara keilmuan dan kepribadian.

Pembentukan anak bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Namun, harus ditempa cukup lama selama bertahun-tahun sejak usia dini, termasuk saat usia remaja.

"Saya mendorong media massa untuk mengedukasi masyarakat dengan tidak melakukan glorifikasi kisah cinta kriss Hatta dengan anak usia 14 tahun," pungkas Retno.

Infografis eksploitasi seksual anak (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya