Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah ruas jalan di Kota Gorontalo kini tengah dilakukan perbaikan. Tidak hanya jalan, drainase di sebelah kanan dan kiri jalan pun ikut diperbaiki.
Namun yang jadi persoalan, pengerjaan saluran drainase hingga kini tak kunjung dilanjutkan. Warga mengeluhkan bau busuk yang berasal dari genangan air drainase tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya bau busuk, warga sekitar proyek tersebut mulai terserang penyakit. Umumnya, penyakit yang saat ini mereka alami ialah sesak napas.
Sebab, proyek yang tak kunjung selesai itu meninggalkan sisa-sisa material debu. Material itulah yang seringkali terbawa angin dan berterbangan ke mana-mana.
Dewi Kartika mengaku jika saat ini kedua anaknya terserang penyakit ISPA akibat dampak proyek tersebut. Mereka mengalami batuk berlendir hingga tenggorokan gatal.
"Selain saya, sebagian besar orang di sekitar juga terserang penyakit yang sama," kata Dewi.
Selain itu, kata Dewi, jika mereka harus bertahan dengan kondisi seperti itu. Sementara pekerjaan proyek yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu, hingga kini tak kunjung dikerjakan.
"Kami masih bertahan, yang jadi pertanyaan kapan proyek ini dilanjutkan, kami sudah tersiksa," ungkapnya.
"Ini tidak hanya memberikan dampak penyakit, tapi wajah Kota Gorontalo semrawut," imbuhnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Mengganggu Pengendara
Di tempat yang berbeda, Fadli Raman mengaku, jika akibat proyek tersebut dirinya kerap melihat ada yang kecelakaan. Jalan terganggu dengan tumpukan material sehingga jalan menjadi sempit.
"Sudah banyak yang kecelakaan, tapi proyek tetap saja dibiarkan terhenti," ungkapnya.
Material debu yang berterbangan juga dikeluhkan mereka. Terlebih bagi para pengemudi becak motor (bentor) yang membawa penumpang.
"Saat melalui jalan yang ada proyek ini, kami sangat terganggu, selain sempit berdebu pula. Tolong pemerintah agar segera menyelesaikan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo, Antum Abdullah mengatakan, pihaknya terus bekerja untuk menyelesaikan proyek tersebut.
"Mohon dukungan semua pihak agar proyek ini segera selesai, memang proyek ini berjalan sebagaimana biasa dan tidak ada keterlambatan," kata Antum.
"Tetapi memang, pengerjaan dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dikerjakan sekaligus. Saya mohon warga untuk tetap bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang menghambat pekerjaan," ia menandaskan.
Advertisement