Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta (Soetta), sementara menutup layanan vaksinasi meningitis. Ketiadaan stok vaksin jadi alasan penyetopan layanan tersebut untuk sementara waktu.
Biasanya pasokan stok vaksin meningitis di KKP Bandara Soetta dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun sudah sepekan terakhir, layanan harus disetop karena ketiadaan stok vaksin.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini stok kami di kantor Soetta habis, sehingga untuk sementara tidak memberikan layanan vaksinasi, sampai dengan kami punya vaksin kembali," ungkap Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (28/9/2022).
KKP Soetta sudah berusaha mencari stok vaksin meningitis ke beberapa Dinas Kesehatan (Dinkes) terdekat, sebelum stok yang dimilikinya menipis. Namun hasilnya nihil. Pasalnya, stok yang ada di sejumlah Dinkes hanya cukup untuk keperluan mereka masing-masing.
"Saat ini, kami berupaya mendapatkan vaksin dari stok dinkes-dinkes yang masih ada, masih kami komunikasikan," ungkap Naning.
Namun secara pasti, KKP Bandara Soetta sudah mendapat jawaban dari Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan stok vaksin meningitis tersebut. Yakni akan datang pada awal Oktober 2022.
"Tadi pagi, Dirjen P2P (pencegahan Pengendalian Penyakit) menyampaikan ke kami, bahwa awal Oktober kemungkinan besar vaksin sudah didistribusikan ke kami," ungkap Naning.
Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi meningitis bisa berjalan kembali seperti biasa. Biasanya, para calon jemaah umrah dan haji yang akan melakukan vaksinasi tersebut.
Vaksin Meningitis Langka, BPOM Usul Cari Cara Jalur Khusus
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengusulkan untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk mencari solusi terkait dengan terbatasnya stok vaksin meningitis di berbagai daerah.
"Bisa dengan masuk jalur khusus vaksin meningitis di luar jenis vaksin yang sudah ada (yang sudah dapat izin edar di Indonesia) untuk memenuhi kebutuhan jemaah umroh. Artinya kita mencari jenis yang lain untuk percepatan," kata Kepala BPOM Penny Lukito saat sesi tanya jawab dengan Komisi IX DPR RI, pada Selasa, 27 September 2022.
Enam+00:00VIDEO: Perjuangan Melawan Covid-19 Belum Berakhir! "Kami nanti bisa minta Deputi I untuk mencari sumber vaksin meningitis lain di internasional," lanjut Penny.Saat ini di Indonesia terdapat empat merek vaksin meningitis yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM. Namun, dari data yang dimiliki BPOM stok vaksin meningitis hanya ada sedikit.
Berikut rincian vaksin meningitis yang sudah mendapat nomor izin edar dari BPOM di Indonesia:
1. Vaksin meningitis merek Formening yang dikirim PT Mersifarma
Penny menjelaskan bahwa BPOM sudah mengeluarkan nomor izin edar untuk Formening.
"Kalau sudah dapat nomor izin edar artinya sudah clear ya tapi ada masalah akses untuk vaksin ini," kata Penny.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan bahwa PT Mersifarma belum bisa melakukan impor karena adanya inspeksi Good Manufacturing Practice (GMP) oleh otoritas badan setempat.
2. Vaksin meningitis Menivax di Biofarma
Vaksin Menivax sudah memiliki izin edar dari BPOM sejak bulan Agustus lalu. BPOM juga suah mengelaurkan surat impor sehingga Biofarma bisa mengadopsi dari China.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan Biofarma, mereka tidak siap dengan permintaan vaksin menigitis sehingga tidak bisa menyiapkan jauh-jauh hari," kata Penny.
Data yang Penny miliki, Biofarma rencananya bakal melakukan impor Menivax secara bertahap pada Oktober hingga Januari 2023 dengan total 675 dosis.
"Jadi, baru mulai bulan depan (impor)," tutur Penny.
Baca Juga
Advertisement