Langit Kuba Seketika Gelap Usai Dihantam Badai Ian

Kuba alami kegelapan setelah Badai Ian menghantam kota tersebut.

oleh Resha Febriyana Putri diperbarui 28 Sep 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi badai. (Photo by Nikolas Noonan on Unsplash)

Liputan6.com, Havana - Langit Kuba gelap pada Rabu pagi (28/9) setelah Badai Ian merobohkan jaringan listriknya dan menghancurkan beberapa pertanian tembakau di negara itu.

Perusahaan listrik nasional Kuba atau Cuba’s Electric Union mengatakan, pihak berwenang bekerja semalaman untuk secara bertahap memulihkan layanan kepada 11 juta orang di negara itu.

Mengutip dari laman AP, Rabu (28/9/2022), listrik awalnya dipadamkan untuk sekitar satu juta orang di provinsi-provinsi barat Kuba, tetapi kemudian seluruh jaringan listrik runtuh.

Badai Ian menghantam Kuba yang belakangan berjuang dengan krisis ekonomi dan sering menghadapi pemadaman listrik dalam beberapa bulan terakhir.

Bencana ini dikategorikan sebagai badai kategori 3. Memporak-porandakan provinsi Pinar del Río, di mana sebagian besar produksi tembakau berada di sana dan digunakan untuk pembuatan cerutu ikonik khas Kuba.

Puluhan ribu orang dievakuasi dan yang lainnya melarikan diri dari daerah tersebut menjelang kedatangan Badai Ian, yang menyebabkan banjir, rumah-rumah rusak, dan pohon-pohon tumbang.

Pihak berwenang masih memantau efek kerusakan, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan pada Selasa malam (27/9).

Selain di provinsi Pinar del Río, Badai Ian juga merusak salah satu pertanian tembakau terpenting Kuba lainnya, seperti wilayah La Robaina.

"Itu adalah apokaliptik, bencana yang nyata," ujar Hirochi Robaina, pemilik pertanian di wilayah tersebut.

Robaina yang juga pemilik produsen cerutu Finca Robaina, memposting foto-foto di media sosial tentang atap kayu dan rumbia yang hancur rata dengan tanah, rumah-rumah kaca yang menjadi puing-puing, dan gerobak yang terbalik.

 


Presiden Kuba Kunjungi Wilayah yang Terdampak

Presiden baru Kuba, Miguel Díaz-Canel menyampaikan pidato setelah resmi terpilih di Majelis Nasional, Havana, Kamis (19/4). Warga Kuba meyakini, terpilihnya Diaz-Canel tidak akan membuat perubahan besar dalam jangka pendek. (Alejandro Ernesto/POOL/AFP)

Media pemerintah mengatakan ,Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel telah mengunjungi wilayah yang terkena dampak.

"Berada di tengah badai sangat mengerikan bagi saya, tetapi kami di sini masih hidup," ungkap warga Pinar del Rio, Yusimí Palacios, yang meminta bantuan rumah dan kasur kepada pihak berwenang.

Para pejabat telah mendirikan 55 tempat penampungan dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi tanaman, terutama tembakau.

Pusat Badai Nasional AS mengatakan, Kuba mengalami "dampak angin dan gelombang badai yang signifikan" ketika bencana itu melanda lewat angin kencangnya yang berkecepatan 125 mph (205 kph).

Badai Ian diperkirakan akan menjadi lebih kuat di atas Teluk Meksiko dengan temperatur hangat, mencapai angin berkecepatan 130 mph (209 kph) mendekati pantai barat daya Florida, di mana 2,5 juta orang telah diimbau untuk mengungsi.

Saat pusat badai bergerak ke Teluk, suasana kehancuran seketika muncul di Kuba.

Pihak berwenang masih memeriksa kerusakan di kawasan tembakau yang terkenal di dunia tersebut.

 


Kerusakan Kota

Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Kantor berita lokal milik pemerintah, TelePinar melaporkan kerusakan berat di rumah sakit utama di kota Pinar del Rio, yang men-tweet foto-foto atap yang runtuh dan pohon-pohon yang tumbang.

Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Video-video di media sosial menunjukkan kabel listrik yang putus dan jalan yang terputus di provinsi Pinar del Rio, Artemisa dan Mayabeque. Sebuah rumah sakit di Pinar del Río juga dilaporkan hancur.

"Kota ini kebanjiran," ucap seorang petani, Andy Muñoz (37) yang tinggal di Playa Cajío di Artemisa.

Dia mengatakan, banyak orang kehilangan harta benda mereka karena gelombang badai.

"Saya bermalam di rumah bersama suami dan anjing saya. Batu bata dan atap seng rumah baru saja dipasang. Tapi badai merobohkannya," kata Mercedes Valdés, yang tinggal di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Pinar del Río ke San Juan y Martínez.

"Kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang kami. Kami hanya bisa berlari keluar," lanjutnya.


Badai Ian Akan Terjang Florida, Sekitar 300 Ribu Warga Dievakuasi

Ilustrasi badai dalam hidup. (Photo by Felix Mittermeier on Unsplash)

Sebelumnya sudah diprediksi bahwa, Badai Ian akan semakin kuat saat badai itu meluncur menuju Kuba di jalur yang akan menghantam pantai barat Florida sebagai badai besar pada awal Rabu 28 September 2022.

Badai Ian diperkirakan akan menghantam ujung barat Kuba sebagai badai besar, kemudian menjadi Kategori 4 yang lebih kuat dengan angin kencang berkecepatan 140 mph (225 km/jam) di atas perairan Teluk Meksiko yang hangat, sebelum menghantam Florida.

Pada Senin 26 September, Tampa dan St Petersburg tampaknya menjadi salah satu target yang paling mungkin untuk terjangan langsung pertama badai besar sejak tahun 1921.

"Tolong tanggapi badai ini dengan serius. Ini adalah masalah nyata. Ini bukan latihan," kata Direktur Manajemen Darurat Hillsborough County Timothy Dudley pada konferensi pers tentang persiapan badai di Tampa.

Dikutip dari AP, Selasa (27/9/2022), pihak berwenang di Kuba mengevakuasi 50.000 orang di Provinsi Pinar del Rio, mengirim tenaga medis dan darurat, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pangan dan komoditas lainnya di gudang-gudang, demikian menurut media pemerintah.

"Kuba memperkirakan akan terjadi angin berkekuatan badai yang ekstrem, juga gelombang badai yang mengancam jiwa dan curah hujan lebat," ungkap spesialis senior Pusat Badai Nasional AS, Daniel Brown kepada The Associated Press.

Pusat badai itu memperkirakan daerah-daerah di pantai barat Kuba bisa mengalami gelombang badai setinggi 14 kaki (4,3 meter) pada Senin malam 26 September atau Selasa dini hari 27 September.

Selengkapnya di sini...

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya