Referendum 4 Wilayah Pendudukan Rusia di Ukraina Unggul, Zelensky Siap Beking Warganya

Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah akan membela warga Ukraina pada wilayah-wilayah yang telah diduduki oleh Rusia setelah hasil referendum diumumkan.

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 29 Sep 2022, 06:13 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (source: AP)

Liputan6.com, Kiev - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan "membela" warganya di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia, ketika pihak berwenang di sana mengumumkan hasil dari apa yang disebut referendum yang telah dikecam oleh Barat.

"Lelucon di wilayah pendudukan ini bahkan tidak bisa disebut sebagai tiruan referendum," kata Zelensky pada Selasa 27 September 2022 dalam sebuah video yang diposting di Telegram. "Kami akan bertindak untuk melindungi rakyat kami baik di wilayah Kherson, di wilayah Zaporizhzhia, di Donbas, di daerah yang saat ini diduduki di wilayah Kharkiv, dan di Krimea."

Mengutip laman The Guardian, Rabu (28/9/2022), pernyataan presiden Ukraina itu muncul ketika para pejabat di empat wilayah yang diduduki Moskow di negara itu mengklaim kemenangan dalam referendum, yang telah dikecam oleh para pemimpin Barat sebagai pemungutan suara palsu.

Badan pemungutan suara lokal di wilayah Zaporizhzhia selatan mengatakan hasil akhir pemilihan suara adalah sebanyak 93,1% pemilih memilih aneksasi Rusia setelah semua surat suara dihitung dan menambahkan bahwa ini adalah hasil awal.

 

 

 


Hasil Pemungutan Suara

Amunisi Rusia berserakan di lantai pabrik yang ditinggalkan di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Anthony Blinken menyatakan terlalu dini menjelaskan apa yang terjadi sekarang di Kharkiv. (Ukrainian Military Unit Kholodnyi Yar, Iryna Rybakova via AP)

Di Kherson yang tertelak pada wilayah tenggara, pihak berwenang mengatakan 87% pemilih memilih penyerobotan Rusia setelah penghitungan suara selesai.

Di wilayah Luhansk, Ukraina timur yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia, 98,4% memilih penyerobotan oleh Rusia, kata kantor berita Rusia, mengutip otoritas setempat. "Sudah jelas" bahwa Luhansk akan kembali ke pangkuan Rusia, kata Leonid Pasechnik, pemimpin Republik Rakyat Lugansk yang memproklamirkan diri di Telegram.

Di wilayah Donetsk yang berbatasan, badan jajak pendapat mengatakan 99,2% pemilih memilih penyerobotan Rusia setelah semua surat suara dihitung, demikian menurut kantor-kantor berita setempat.


Penolakan dari Blok Barat

Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia menghantam depot minyak di kota Vasylkiv di luar Kiev, Ukraina (27/2/2022). Menteri luar negeri Ukraina mengatakan pada 27 Februari, bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada pembicaraan dengan Rusia mengenai invasinya. (AFP/Dimitar Dilkof)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan bahwa Blok Barat tidak akan pernah mengakui penyerobotan Rusia atas wilayah Ukraina, yang disebutnya sebagai bagian dari "skema jahat" oleh Moskow.

Nato mengecam referendum sebagai "palsu" dan "pelanggaran hukum internasional".

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen terhadap integritas teritorial Ukraina di dalam perbatasan yang diakui.

Sebelumnya, dalam sebuah pidato di hadapan dewan keamanan PBB, Presiden Volodymyr Zelenskiy memperingatkan bahwa Ukraina tidak akan dapat bernegosiasi dengan Rusia setelah pemungutan suara.

"Pengakuan Rusia atas referendum sebagai hal wajar, penerapan apa yang disebut skenario dan upaya lain untuk mencaplok wilayah Ukraina berarti tidak ada yang bisa dibicarakan," katanya dalam pesan video.

"Di depan mata seluruh dunia, Rusia melakukan lelucon yang disebut "referendum" di wilayah Ukraina yang diduduki," katanya.


Dugaan Referendum Palsu

Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

"Orang-orang dipaksa untuk mengisi beberapa kertas untuk gambar TV di bawah moncong senapan mesin. Angka-angka yang diduga hasil dari referendum semu itu telah digambar sebelumnya."

Presiden Vladimir Putin dijadwalkan berpidato di hadapan kedua majelis parlemen Rusia pada Jumat (30/9) mungkin menggunakan pidato tersebut untuk secara resmi mengumumkan penyerobotan ke Rusia dari wilayah Ukraina yang mengadakan referendum, kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen terbarunya.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (27/9) bahwa Rusia ingin "menyelamatkan orang-orang" di wilayah-wilayah tersebut.

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya