Liputan6.com, Jakarta - Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sederhananya, pengertian tata surya adalah sistem yang mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti.
Tujuan mempelajari tata surya adalah mengetahui sistem tempat di mana manusia hidup. Tata surya adalah wilayah luar angkasa. Mempelajari sistem tata surya berarti mempelajari tentang matahari dan benda-benda langit yang mengelilinginya.
Advertisement
Tata surya terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid atau asteroid, komet. Delapan planet berturut dari yang paling dekat matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Mereka mengitari matahari pada lintasan atau orbit masing-masing.
Sementara itu, ruang angkasa dikenal sebagai tempat untuk hal-hal yang aneh dan jangkauan alam semesta yang jauh memberikan banyak fakta lain yang lebih aneh. Tapi, manusia tidak perlu pergi sejauh itu untuk menemukan hal-hal demikian.
Anda tidak perlu jauh meninggalkan tata surya. Mengapa demikian? Ada banyak fenomena menarik yang terjadi di tempat tinggal kita ini.
Mungkin sejumlah di antaranya belum banyak diketahui, seperti begitu luasnya tata surya, penyusun Planet Saturnus yang ternyata air, hingga sekeliling Bumi yang ternyata banyak sampah.
Berikut ini ulasan singkatnya, Liputan6.com rangkum melansir dari laman Odde, Sabtu (1/10/2022):
1. Tata Surya Jauh Lebih Besar Dari Yang Kita Pikirkan
Tata surya kira-kira berdiameter 19 Satuan Astronomi (AU). Satu AU adalah jarak dari Bumi ke matahari, yang menempatkan diameter tata surya sekitar 1,8 miliar mil.
Itu masih sedikit pengukuran abstrak, jadi mari ibaratan jarak dengan seperti ini. Pesawat ruang angkasa Voyager 1 meninggalkan Bumi pada tahun 1977. Pada tahun 2012, Voyager 1 menjadi objek buatan manusia pertama yang memasuki ruang antarbintang.
Tetapi masih belum meninggalkan tata surya, jika kita mendefinisikan tata surya sebagai Matahari dan segala sesuatu yang mengorbitnya. Dalam hal ini, Voyager tidak akan meninggalkan tata surya setidaknya selama 14.000 tahun lagi, kata NASA.
Advertisement
2. Cincin Saturnus Sebagian Besarnya adalah Air
Para astronom terobsesi untuk menemukan air di Mars. Tapi, ada tempat yang lebih mudah untuk mendapatkan air di luar angkasa, meskipun jaraknya lebih jauh.
Langkah pertama adalah melakukan perjalanan ke Saturnus, tapi bukan ke planetnya. Mari pergi ke Cincin Saturnus di mana tempat ini terdapat satu gelanggang es raksasa.
Cincin Saturnus terdiri dari sekitar 90% air. Kemudian semua air itu dibekukan menjadi bongkahan-bongkahan padat yang mengorbit planet gas raksasa ini.
3. Pluto Bukan Satu-satunya Planet Kerdil yang Kita Miliki
Ada beberapa protes publik ketika Pluto diturunkan dari planet menjadi planet kerdil pada tahun 2006. Tapi, hal itu tidak terlalu buruk untuk Pluto, karena Pluto masih memiliki teman.
Selain Pluto, ada lima planet kerdil lainnya di tata surya. Empat di antaranya, Ceres, Makemake, Haumea, dan Eris, sudah lama kita ketahui.
Tapi, planet katai keenam baru ditemukan pada tahun 2015. Planet katai keenam ini merupakan pendatang baru, bahkan hingga sekarang belum memiliki ada nama yang sederhana untuknya.
Secara resmi, planet katai keenam ini dinamai 2015 TG387. Tapi, planet ini juga mendapat julukan Si Goblin.
Apakah julukan itu akan menjadi nama aslinya atau tidak, masih harus dilihat untuk kedepannya.
Advertisement
4. Keadaan Sekeliling Bumi yang Penuh dengan Sampah
Orbit Bumi hanya berisi sampah. Setidaknya ada 500.000 keping sampah antariksa yang mengorbit planet ini.
Namun, alih-alih bungkus permen dan botol plastik, sampah ini sebagian besar terdiri dari potongan dan sisa-sisa satelit dan pesawat ruang angkasa, di atas peralatan yang dijatuhkan dari stasiun ruang angkasa. Dan semua sampah itu sedikit mempunyai masalah.
Pertama-tama, sampah-sampah itu mungkin bertabrakan dengan satelit atau stasiun ruang angkasa yang masih berfungsi. Tapi bisa juga jatuh kembali ke Bumi seperti kapsul SpaceX yang jatuh di Australia.
5. Tata Surya Berusia Setengah dari Kehidupan
Tidak ada yang dibangun untuk bertahan lama, bahkan tata surya sekalipun. Tata Surya sudah hidup sangat lama dan fakta bahwa tata surya sudah setengah jalan melalui siklus hidupnya.
Menurut perkiraan saat ini, tata surya berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Dan perkiraan yang sama menyatakan bahwa mungkin masih ada sekitar lima miliar tahun lagi.
Tentu saja, itu adalah rentang waktu yang lebih lama daripada yang bisa kita bayangkan. Tapi tetap saja, tata surya yang sudah setengah baya tidak bertambah muda.
Advertisement
6. Uranus Terbuka di Malam Hari untuk Melepaskan Gas
Kita tidak mengira kita akan melewati daftar hal-hal di tata surya tanpa menyebutkan Uranus. Planet ini sering menjadi bahan lelucon, dengan nama yang tidak menguntungkan bagi penutur bahasa Inggris.
Tapi itu tidak membantu sama sekali bahwa Uranus terus-menerus memecahkan angin. Pada saat tertentu, planet ini memuntahkan awan gas ke luar angkasa.
Para ilmuwan tidak begitu yakin mengapa Uranus begitu bergas, tapi mungkin ada hubungannya dengan medan magnet planet yang aneh. Pada dasarnya, Uranus terbuka di malam hari dan melepaskan pancaran gasnya.