Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung kerap dijuluki sebagai kota kembang, tetapi julukan "kembang" diduga tak merujuk pada keindahan alam yang dimiliki daerah ini. Julukan Bandung sebagai kota kembang tak lepas dari kawasan lokalisasi Saritem yang dihuni kembang dayang atau wanita penghibur.
Salah satu kisah yang ramai diperbincangkan adalah sejarah keberadaan Saritem, bekas tempat prostitusi di Gardujati yang terkenal. Bahkan, konon kawasan Saritem sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Belakangan ini tempat prostitusi itu kerap dihubungkan dengan sosok Nyai Sari Iteung atau Nyai Saritem. Nyai Saritem digambarkan sebagai sosok wanita berparas cantik bersanggul dan ayu berkebaya ala wanita Jawa tempo dulu.
Foto sosok tersebut banyak bertebaran di internet. Konten-konten di media sosial dan sejumlah portal daring menghubungkan foto wanita cantik itu dengan Nyai Saritem.
Baca Juga
Advertisement
Ada sejumlah versi yang menggambarkan latar belakang Nyai Saritem yang dikaitkan dengan keberadaan lokalisasi Saritem. Dikutip dari laman Kemdikbud.go.id., Saritem adalah seorang gadis jelita, yang memikat seorang maneer Belanda.
Saritem kemudian diangkat menjadi gundik dan bergelar nyai. Pembesar Belanda kemudian meminta Saritem untuk mencari perempuan lainnya sebagai teman kencan para tentara Belanda yang masih lajang.
Seiring berjalannya waktu, Saritem punya 'teman' semakin banyak. Lokasi itu semakin ramai. Tak hanya prajurit yang masih lajang yang datang ke tempat ini.
Namun juga veteran atau prajurit yang sudah lanjut usia, bahkan pribumi akhirnya ikut berdatangan. Di kisah lainnya, Saritem diceritakan mencari perempuan muda sampai ke daerah Garut, Tasikmalaya, Cianjur, dan wilayah Jawa Barat lainnya demi menjalankan bisnis tersebut. Sebab, dikisahkan bisnis yang dirintis Nyai Saritem laku keras.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Versi Lain
Namun, ada juga versi berbeda dari asal-usul kawasan Saritem ini. Dalam versi lainnya tentang Saritem, ia memiliki nama asli Nyi Mas Ayu Permatasari.
Saritem lahir di Parakanmuncang Sumedang 1840 dan meninggal di Bandung 1920. Foto wanita ayu berkebaya yang beredar di internet adalah benar Nyai Saritem atau Nyi Mas Ayu Permatasari.
Namun kesan soal Nyai Saritem, jauh dari pandangan negatif dunia hitam prostitusi. Bahkan, Saritem berjuang menyelamatkan wanita tuna susila dari cengkeraman muncikari.
Nyi Mas Ayu Permatasari merupakan istri dari seorang Belanda dan tinggal di daerah Kebon Tangkil Bandung, tepatnya berada di sekitar eks lokalisasi Saritem sekarang. Ia menggunakan harta yang diberi oleh suaminya untuk menyelamatkan gadis-gadis Pasundan dari cengkraman paksa germo di kawasan itu.
Advertisement