Kapitalisasi Kripto Koin Meme Turun 55 Persen dalam 5 Bulan Terakhir

Kripto meme tertua dan terbesar, dalam hal kapitalisasi pasar, dogecoin (DOGE), masih merupakan memimpin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Sep 2022, 17:36 WIB
Ilustrasi dogecoin (Photo by Executium on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar kripto meme coin teratas turun 55 persen dalam 5 bulan terakhir. Lima bulan lalu, mata uang kripto meme teratas berdasarkan penilaian pasar bernilai USD 33,7 miliar atau setara Rp 509,2 triliun, kemudian turun menjadi USD 14,9 miliar pada 23 September 2022.

Dilansir dari Bitcoin, Rabu (28/9/2022), aset kripto meme tertua dan terbesar, dalam hal kapitalisasi pasar, dogecoin (DOGE), masih merupakan memimpin. DOGE adalah koin kripto terbesar kesepuluh berdasarkan kapitalisasi pasar karena bernilai USD 7,97 miliar. Dari seluruh ekonomi token meme, kapitalisasi pasar dogecoin adalah 53,48 persen dari USD 14,9 miliar.

Token meme terbesar kedua adalah shiba inu (SHIB) dengan valuasi pasar USD 6,33 miliar. Kapitalisasi pasar SHIB mewakili 42,48 persen dari seluruh ekonomi koin meme dan berada di peringkat 13 di antara 12.983 aset kripto yang ada. 

Antara DOGE dan SHIB, dua token meme mendominasi koin meme kripto senilai $14,9 miliar sebesar 95,96 persen.

Dari seluruh ekonomi kripto senilai USD 965 miliar hari ini, kapitalisasi pasar DOGE dan shiba inu digabungkan setara dengan 1,483 persen pada Jumat, 23 September 2022. Aset koin meme terbesar ketiga adalah koin bayi doge (BABYDOGE), tetapi kapitalisasi pasarnya jauh lebih kecil yaitu USD 178,90 juta.

Penilaian pasar BABYDOGE setara dengan 1,2 persen dari keseluruhan ekonomi koin meme. Selama dua minggu terakhir, koin baby doge kehilangan 3,3 persen dan selama sebulan terakhir, token meme itu turun 16,4 persen.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto Rabu Pagi 28 September 2022

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Rabu (28/9/2022). Mayoritas kripto kembali berada di zona merah setelah sempat menguat pada hari sebelumnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi 28 September 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,59 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,48 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 18.990 per koin atau setara Rp 288,1 juta (asumsi kurs Rp 15.171 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut terkoreksi pagi ini. ETH ambles 0,03 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,07 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.322 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah pada perdagangan hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen, tetapi masih menguat 2,44 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 272,50 per koin. 

 

 


Harga Kripto Lainnya

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Kemudian Cardano turun anjlok pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 0,87 persen, tetapi masih menguat 0,44 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4417 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali menempatkan diri di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 2,67 persen, tetapi masih meroket 3,21 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,63 per koin.

Sedangkan XRP harus rela melemah setelah sempat menguat beberapa hari lalu. XRP terkoreksi 4,59 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 8,43 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4479 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 929,1 miliar dari sebelumnya di level USD 935,2 miliar.


3 Warga Nigeria Diduga Gunakan Hasil Pencucian Uang untuk Beli Bitcoin

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Badan penegak hukum global, Interpol berusaha untuk menyelesaikan kasus di mana tiga warga negara Nigeria diduga telah menggunakan hasil pencucian uang untuk membeli Bitcoin senilai lebih dari USD 43 juta atau sekitar Rp 623.4 miliar.

Dalam sebuah laporan, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (24/9/2022), tiga warga Kenya termasuk seorang politisi Kenya kuat yang tidak disebutkan namanya dituduh telah membantu trio Nigeria dalam upaya mereka untuk menyembunyikan motif yang tepat untuk memindahkan dana tersebut.

Menurut sebuah laporan oleh publikasi Kenya, The Nation, penyelidikan oleh Interpol menemukan ketiganya dapat mentransfer lebih dari USD 215 juta dari Nigeria ke Kenya antara Oktober dan November 2020.

Setelah dana berada di Kenya, ketiganya, Olubunmi Akinyemiju, Olufemi Olukunmi Demuren, dan Eghosasere Nehikhare, melakukan pembelian Bitcoin.

Selama pembelian ini, ketiganya dikatakan telah memperoleh Bitcoin yang pada saat itu bernilai USD 36.353.728 dari cabang Binance yang terdaftar di AS, salah satu pertukaran cryptocurrency terbesar berdasarkan volume yang diperdagangkan. 

Selanjutnya USD 7.246.582 digunakan untuk membeli Bitcoin di Busha, pertukaran mata uang kripto lainnya.

 


Selanjutnya

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Setelah memperoleh Bitcoin, ketiganya diyakini telah mendistribusikan kripto ke dompet individu sebagai bagian dari upaya untuk membuat ini tidak dapat dilacak, kata laporan itu.

Namun, publikasi Kenya mengatakan tidak dapat memastikan jumlah pasti Bitcoin yang dibeli trio Nigeria di bursa kripto Kenya Bitpesa dan di Quidax.

Laporan itu mengatakan trio Nigeria telah berhasil memindahkan dana dengan dalih mereka adalah "transfer dana perusahaan yang sama." Namun, besarnya transfer dana itu akhirnya membangkitkan minat Interpol.

Setelah penyelidikan Interpol, Badan Pemulihan Aset (ARA) Kenya dilaporkan telah memperoleh putusan pengadilan yang mengizinkannya untuk membekukan enam rekening bank milik enam perusahaan yang terkait dengan dugaan pencucian uang.

Sementara itu, laporan Nation mengidentifikasi Pauline Wanjiru Wachira dan Evalyne Wawira Gachoki sebagai dua warga Kenya lainnya yang mungkin telah membantu trio Nigeria untuk memindahkan dana yang dicuci.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya