Liputan6.com, Surabaya - Uly Sarojah, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Gresik menceritakan kesan dan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet hingga menembus badai Covid-19.
Pelaku UMKM binaan Kemenkeu Jatim ini bercerita, saat pandemi Covid-19 mewabah pada Februari 2020, usaha fashion Uly menjual sepatu mengalami gulung tikar. Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet.
Advertisement
“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan," ujarnya pada acara festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jatim di Sidoarjo, Rabu (28/9/2022).
Diakui Uly, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop, Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang.
"Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar," ungkapnya.
Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, China, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet.
"Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021 kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang," ujarnya.
Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk.
"Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong," ungkap Uly.
Sinergi UMKM
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara tersebut mengaku optimis, dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UMKM di Jawa Timur.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Kemenkeu Satu melalui festival UMKM ini perlu kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program UMKM Jatim supaya naik kelas," tutur Khofifah.
Khofifah mengatakan, sinergi mewujudkan UMKM yang terus tumbuh dan tangguh sangat diperlukan. Melalui konsep Pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.
“Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur," tuturnya.
Advertisement