Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indra Iskandar mengungkapkan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) bukan merupakan personel yang terdidik secara militer. Mayoritas petugas Pamdal di DPR bahkan sebelumnya hanya pengangguran dan menjadi Pamdal titipan dari anggota dewan.
"Pamdal kita ini masuk karena orang-orang yang mencari kerjaan karena pengangguran. Sebagian besar titipan dari anggota dewan," kata Indra, saat memenuhi undangan MKD DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Advertisement
Sehingga, kata Indra, terkadang petugas Pamdal kurang disiplin dalam menjalani tugas pengamanan di Gedung DPR RI. Bahkan, petugas Pamdal terlihat lebih sering nongkrong ketimbang berjaga di gerbang-gerbang gedung DPR RI.
"Ini belakangan mulai tertib, tadinya kerjanya kalau enggak megang handphone di pintu gerbang, atau ngerokok segala macem. Saya masih cukup punya kesabaran, karena saya enggak pernah kebiasaan nempeleng orang saja pak. Jadi itu aja," papar dia.
Kendati demikian, Indra mengakui, saat ini pihaknya telah memberikan pendidikan kepada para petugas Pamdal DPR RI. Yang mana, dilatih langsung oleh pihak kepolisian.
"Itu pun sudah kita lakukan dalam dua tahun kemarin, setiap enam bulan sekali kita dilatih oleh aparat sekali oleh kepolisian sekali oleh kopassus untuk melatih kesamaptaannya, melatih kedisiplinannya," ungkapnya.
Namun, Indra pun menyesali adanya penghalangan yang dialami Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat masuk DPR via gerbang depan.
"Petugas pamdal saat itu bahwa ada undangan resmi tidak dilaporkan kepada atasannya, dan ini sudah berulang ulang kali menjadi catatan kami. Kami akan evaluasi. Kami akan ada perombakan di dalam struktur organisasi Pamdal," imbuh Indra.
Komandan Pamdal Minta Maaf
Advertisement