Sekjen DPR: Banyak Pamdal yang Dulunya Pengangguran dan Titipan Anggota Dewan

Indra menyesali adanya penghalangan yang dialami Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat masuk DPR via gerbang depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2022, 20:29 WIB
Sekjen DPR Indra Iskandar (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indra Iskandar mengungkapkan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) bukan merupakan personel yang terdidik secara militer. Mayoritas petugas Pamdal di DPR bahkan sebelumnya hanya pengangguran dan menjadi Pamdal titipan dari anggota dewan.

"Pamdal kita ini masuk karena orang-orang yang mencari kerjaan karena pengangguran. Sebagian besar titipan dari anggota dewan," kata Indra, saat memenuhi undangan MKD DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). 

Sehingga, kata Indra, terkadang petugas Pamdal kurang disiplin dalam menjalani tugas pengamanan di Gedung DPR RI. Bahkan, petugas Pamdal terlihat lebih sering nongkrong ketimbang berjaga di gerbang-gerbang gedung DPR RI.

"Ini belakangan mulai tertib, tadinya kerjanya kalau enggak megang handphone di pintu gerbang, atau ngerokok segala macem. Saya masih cukup punya kesabaran, karena saya enggak pernah kebiasaan nempeleng orang saja pak. Jadi itu aja," papar dia. 

Kendati demikian, Indra mengakui, saat ini pihaknya telah memberikan pendidikan kepada para petugas Pamdal DPR RI. Yang mana, dilatih langsung oleh pihak kepolisian.

"Itu pun sudah kita lakukan dalam dua tahun kemarin, setiap enam bulan sekali kita dilatih oleh aparat sekali oleh kepolisian sekali oleh kopassus untuk melatih kesamaptaannya, melatih kedisiplinannya," ungkapnya.

Namun, Indra pun menyesali adanya penghalangan yang dialami Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat masuk DPR via gerbang depan.

"Petugas pamdal saat itu bahwa ada undangan resmi tidak dilaporkan kepada atasannya, dan ini sudah berulang ulang kali menjadi catatan kami. Kami akan evaluasi. Kami akan ada perombakan di dalam struktur organisasi Pamdal," imbuh Indra.

Indra mengaku bahwa dirinya justru mengetahui insiden pada Senin menjelang siang hari itu dari Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat pelaksanaan rapat pimpinan dan badan musyawarah di DPR.
 
Bahkan, kata Indra, dia mendapat informasi berbeda soal insiden tersebut. Informasi pertama menyebutkan bahwa Sugeng telah balik badan atau pulang usai dilarang masuk Pamdal di gerbang depan gedung DPR RI.
 
Sedangkan informasi dari komandan Pamdal kepada Indra mengatakan bahwa Sugeng sudah diterima untuk masuk, tetapi memilih pulang.
 

Komandan Pamdal Minta Maaf

Gedung DPR/MPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)
 
Indra menyampaikan bahwa dalam kesempatan itu, komandan Pamdal sudah meminta maaf. Oleh sebab itu, Indra merasa persoalan telah usai dan dia tidak harus mengulang permintaan maaf Pamdal.
 
"Dan komandannya sudah direkam langsung oleh Pak Habiburokhman, direkam dan minta maaf ke tamu tersebut. Jadi buat saya dengan ucapan maaf itu saya pikir itu juga sudah selesai, enggak perlu saya ngerekam muka saya lagi minta maaf lagi gitu ya," ucap Indra.
 
Kendati demikian, Indra mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi pengamanan keluar masuknya tamu ke DPR RI. Agar, insiden Ketua IPW tidak terualang kembali.
 
"Kami akan evaluasi. Kami akan ada perombakan di dalam struktur organisasi pamdal untuk mengoptimalkan dan memastikan bagaimana pengamanan kompleks parlemen bisa terjaga dengan baik," imbuhnya.
 
 
Reporter: Alma Fikhasari 
 
Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya