PKS Dekati Golkar, NasDem: Koalisi Masih Bisa Kocok Ulang

Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengaku tidak masalah bila PKS membuka komunikasi dengan Golkar untuk Pemilu 2024. Willy memandang dinamika koalisi masih dapat berubah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2022, 05:00 WIB
Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem Willy Aditya. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengaku tidak masalah bila PKS membuka komunikasi dengan Golkar untuk Pemilu 2024. Willy memandang dinamika koalisi masih dapat berubah.

Bahkan partai politik yang sudah membangun koalisi seperti Gerindra-PKB dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa bubar.

"Ya toh apa jaminan koalisi yang ada akan berangkat? Kan nahkodanya belum ada," kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).

"Masih bisa kocok ulang. Goyang dumang juga masih bisa," imbuhnya.

Tanpa PKS, komunikasi politik yang dibangun bersama NasDem dan Demokrat bisa bubar jalan. Tetapi NasDem tidak khawatir. Sebab NasDem pun melakukan komunikasi dengan pihak lain pula.

"Kalau enggak cukup, bubar jalanlah. Itu yang saya bilang dinamika. Oh NasDem juga buka komunikasi yang lain juga buka. Semua kan masih lakukan komunikasi satu dan lainnya," kata Willy.

Bahkan bisa saja rekan koalisi NasDem bertambah. Hanya saja Willy menjamin komunikasi dengan PKS dan Demokrat masih intensif. Tinggal menunggu terjadinya kesepakatan bersama.

"Bisa jadi. Tapi sejauh ini ya komunikasi terjadi secara intensif. Dan kesepahaman yang akan dirajut menjadi kesepakatan. Jadi prosesnya itu," ujarnya.


PKS Dekati KIB

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai melakukan pendekatan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pendekatan itu dilakukan melalui pertemuan dengan Partai Golkar.

"Sebetulnya kami ke Golkarnya ya, apakah nanti dengan KIB nya, ya mungkin dari situ pintu masuknya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).

Dia mengakui pendekatan ke KIB untuk membuka skenario-skenario lain terkait Pilpres. Selain mendekati NasDem dan Demokrat, PKS juga membangun komunikasi politik dengan partai lain misalnya Golkar yang sudah bergabung dalam KIB.

"Tentukan ada skenario pertama, kalau enggak berhasil ada skenario kedua, kalau enggak berhasil pakai skenario ketiga," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.

"Kita kan kerikilnya atau prosesnya itu panjang kali lebar. Jadi harus dibuka komunikasi dengan semua," sambung Mardani.


Diputuskan Majelis Syuro

Namun, keputusan akhir dengan siapa PKS berkoalisi akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS. Belum ada keputusan apapun yang final.

"Tetapi komunikasi jalan terus. Nanti musyawarah Dewan Syuro yang menentukan," tutupnya.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis 3 Bakal Capres Partai NasDem untuk Pilpres 2024 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya