Mari Tetap Berwisata Lokal di Tengah Ramai Kedatangan Maskapai Asing

Ada tiga maskapai asing dengan rute internasional yang akan menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia.

oleh Henry diperbarui 29 Sep 2022, 19:02 WIB
Mekanik maskapai Jeju Air mengikat sebuah pesawat di landasan saat Topan Hinnamnor bergerak menuju Semenanjung Korea di Bandara Internasional Gimpo di Seoul, Korea Selatan, Senin (5/9/2022). (180 mil) per jam. (Korea Pool/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa pekan ini akan ada tiga maskapai asing dengan rute internasional yang akan menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia. Mereka adalah Malaysia Airlines, Jeju Air, dan Air Asia. Sementara, Garuda Indonesia juga akan menambah rute internasional mereka.

"Seminggu terakhir ini ada penambahan frekuensi penerbangan internasional ke Indonesia. Ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai tersebut," kata Sandi dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu, 28 September 2022.

Ia menyambung, "Setelah berjuang, akhirnya lebih banyak penerbangan langsung datang ke Indonesia. Harapan kami mudah-mudahan dibukanya penerbangan langsung ini bukan jadinya jebol semua (wisatawan lokal) ke luar negeri dari masing-masing destinasi, tapi justru (wisatawan mancanegara) datang ke dalam negeri."

"Kami mengimbau para wisatawan lokal tetap mengutamakan berwisata di Indonesia saja walau situasi sekarang ini sudah makin membaik di banyak negara," sambungnya. 

Ia menjelaskan, Malaysia Airlines akan menambah rute penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru. Lalu, Jeju Air akan melayani penerbangan rute Manado-Korea Selatan. 

Sementara itu, Garuda Indonesia menambah rute penerbangan Jepang-Bali sebanyak tiga kali dalam sepekan mulai 22 November 2022. Begitu juga dengan Air Asia yang akan menambah rute penerbangan Padang-Kuala Lumpur mulai bulan depan.

Pria berusia 53 tahun ini meyakini bahwa penambahan rute penerbangan internasional bisa mendorong penurunan harga tiket pesawat. Apalagi, penambahan kursi penumpang juga dilakukan menjelang liburan akhir tahun.

 

 


Prioritaskan Maskapai Nasional

Menparekraf Sandiaga Uno di The Weekly Brief with Sandi Uno, 28 September 2022.  (Liputan6.com/Henry)

Menparekraf juga meminta maskapai dalam dan luar negeri untuk menambah kapasitas jumlah penerbangan demi pemulihan pariwisata nasional. Keinginan untuk menambah frekuensi penerbangan ini dikabarkan juga datang dari sejumlah maskapai internasional.

Mereka meminta agar jumlah penerbangan bisa kembali ke level sebelum pandemi. Namun, keinginan tersebut belum dapat direalisasikan. Pasalnya, Kemenhub belum mengizinkan penambahan frekuensi penerbangan dari maskapai internasional.

Sandi menjelaskan, menurut Kemenhub, belum adanya penambahan frekuensi penerbangan disebabkan kapasitas bandara internasional yang menurut mereka masih belum siap menampung kepadatan seperti sebelum pandemi. Selain itu, pemerintah mencoba memprioritaskan maskapai nasional.

Pihaknya memberi kesempatan pada maskapai nasional agar lebih banyak membuka penerbangan internasional. Tentunya dengan tetap memperhatikan kemampuan masing-masing maskapai. Tercatat bahwa penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) semakin ramai.

 

Tak hanya rute nasional, penerbangan dengan rute internasional juga semakin banyak. Sandi mengatakan, pemesanan tiket pesawat di Bandara Soekarno Hatta pada September 2022 tembus tiga juta kursi.


Peningkatan Pemesanan

Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)

Pemesanan tiket pesawat itu didominasi penerbangan menuju berbagai wilayah di Indonesia. Bila diakumulasikan sejak sepanjang tahun, jumlahnya sudah mencapai 40 juta pemesanan tiket. Peningkatan pemesanan kursi pesawat tersebut hampir mendekati posisi penerbangan pra-pandemi.

Sandi menilai tingginya permintaan ini harus disikapi dengan baik oleh para pemangku kepentingan. "Ini mendekati angka sebelum pandemi dan harus disikapi dengan kebangkitan yang terkawal," ungkapnya.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, akhir tahun memang identik dengan liburan yang juga bertepatan dengan perayaan hari besar Natal dan tahun baru. Karena itu, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan menjaga harga tiket tetap terjangkau.

Berkaca dari itu, Sandi menganggap bahwa menambah kapasitas kursi penumpang harus jadi tujuan agar sektor penerbangan bisa segera bangkit tanpa kehilangan momentumnya. "Makanya perlu ditambah (kapasitas kursi penumpang) ditengah kesibukan yang tinggi di Bandara Soetta," pungkasnya.

 


Pemulihan Rute Domestik

Penumpang berjalan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya memang dilaporkan bahwa penerbangan internasional di bandara PT Angkasa Pura II bergeliat memasuki periode pemulihan. President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan tren pemulihan penerbangan internasional dimulai pada awal 2022, menyusul pemulihan rute domestik yang sudah terjadi sejak kuartal empat tahun lalu.

"Tren pemulihan penerbangan internasional di bandara AP II dimulai awal tahun ini dan akan terus berlanjut hingga akhir tahun. AP II bersama stakeholder memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat konektivitas internasional guna mendorong pemulihan pariwisata dan perekonomian," ujar Awaluddin, dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Pada periode Januari--Agustus 2022, jumlah pergerakan penumpang rute internasional di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat 3,84 juta penumpang atau sudah mencapai 99 persen dari realisasi penumpang rute internasional Januari--Desember 2021 (12 bulan) sebanyak 3,87 juta penumpang.

Sementara itu, pergerakan pesawat pada Januari--Agustus 2022 tercatat 321.112 penerbangan atau mencapai tingkat pemulihan sebesar 43 persen berdasarkan perbandingan kondisi tahun 2019, yakni sebanyak 738.896 penerbangan.

3 Maskapai Indonesia Keluar dari 'Daftar Hitam' Uni Eropa (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya