Liputan6.com, Tuban - Kabid Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Tuban Hart Novembria Susetyowati meminta petani agar tak panik atau takut terhadap kelangkaan pupuk subsidi saat ini. Menurutnya, stok pupuk subsidi untuk wilayah Tuban masih aman.
Novembria telah memastikan stok pupuk subsidi aman dengan langsung turun ke sejumlah agen, distributor dan penyimpanan gudang pupuk subsidi. Hal itu dilakukan merespons adanya keluhan dari petani terkait kesulitan mendapatkan pupuk subsidi di pasaran.
Advertisement
Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di Tuban karena stok masih melimpah.
"Dinas telah memerintahkan pihak distributor dan agen untuk segera melakukan percepatan penyaluran pupuk subsidi sampai di tangan petani," ujarnya, Kamis (29/9/2022).
Menurutnya, alokasi atau penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani Tuban disesuaikan dengan data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Di Tuban sendiri tercatat ada 198.599 orang petani dengan luas tanam 403.853 hektar yang tercatat dalam e-RDKK 2022.
Lalu proses penebusan pupuk subsidi di kios dapat dilakukan dengan mudah. Bagi petani yang telah menggunakan kartu tani, maka cukup menggesek kartu tani pada mesin EDC di kios.
Sementara, bagi kelompok tani yang belum memiliki kartu tani, maka penebusan dilakukan dengan memberikan fotokopi KTP petani dan mengisi form penebusan yang disediakan Kios Pupuk Lengkap (KPL).
Selain itu, kelompok tani juga harus membawa lembar e-RDKK yang telah ditandatangani dinas setempat. Kendati demikian, untuk Tuban dalam penebusan pupuk subsidi masuk pakai KTP.
“Untuk Tuban sendiri pakai KTP (penebusan pupuk subsidi, red) karena kartu tani belum jadi. Yang ditunjuk sebagai penyedia kartu tani dari pihak BNI,” tambah istri Kepala Bappeda Tuban, Agung Tri Wibowo itu.
Ia pun menjelaskan realisasi penyaluran pupuk subsidi di Tuban mulai Januari sampai Agustus 2022. Diantaranya, alokasi pupuk urea di tahun ini mencapai 69,404 ton dan telah realisasi penyaluran 43.089 ton atau 60 persen.
Setelah itu, alokasi pupuk subsidi jenis SP-36 mencapai 930 ton yang tersalurkan 911 ton atau 98 persen, pupuk ZA 1.555 ton tersalurkan 100 persen, dan pupuk NPK 44.525 ton tersalurkan 26.252 atau 59 persen. Kemudian alokasi pupuk organik 11.015 ton tersalurkan 100, dan jenis POC 1.898 liter tersalurkan 1.529 liter atau 81 persen.
“Berdasarkan data realisasi penyaluran pupuk subsidi ini, maka Tuban masih terpantau aman untuk kebutuhan pupuk bagi petani,” ungkapnya.
Cari Solusi
Sebelumnya, petani di wilayah Tuban mulai “menjerit” karena tengah kesulitan menemukan pupuk subsidi di pasaran. Kelangkaan pupuk itu telah dialami petani sejak dua pekan lalu sampai saat ini, Selasa (27/9/2022).
Kelangkaan pupuk ini membuat petani Tuban harus mengeluarkan ongkos lebih besar di saat musim tanam ini. Sebab, meraka terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga lebih tinggi demi tanamannya agar tidak mati.
“Pupuk bersubsidi sulit pak. Saya sudah cari di mana-mana dan kios-kios luar desa tapi tidak ada," keluh Lasmuji (54), salah satu petani di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban.
Melihat hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban mendesak pemkab untuk mencari solusi untuk menyikapi kesulitan para petani mendapatkan pupuk subsidi. Terlebih, saat ini petani tengah memasuki musim tanam yang sangat membutuhkan pupuk dari pemerintah.
“Harus segera di carikan solusi terkait keluhan petani, karena saat ini mereka sangat butuh pupuk di musim tanam,” desak M Musa, Anggota DPRD Tuban dari Partai Hanura.
Advertisement