Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini belum banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menggunakan platform digital untuk mengembangkan usaha mereka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di acara BUMN Startup Day, belum lama ini, menyebut baru ada 19 juta UMKM yang masuk ke platform digital. Padahal, secara total UMKM yang ada di Indonesia mencapai angka 65,4 juta.
Advertisement
Melihat angka tersebut, platform marketplace backlink, Seedbacklink, merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membantu para pelaku UMKM mulai memasuki dunia digital.
“Seperti yang sudah disampaikan Presiden Jokowi di acara BUMN Startup Day lalu, tentang peluang UMKM masuk ke platform digital yang masih sangat terbuka, Seedbacklink sebagai platform backlink dapat membantu UMKM mendapatkan cakupan yang lebih luas di internet, melalui review atau ulasan dari media atau blogger," ujar VP Marketing Seedbacklink, A. Desrayen, melalui keterangannya, Kamis (29/9/2022).
Melalui Seedbacklink, nantinya usaha dari para pelaku UMKM akan terbantu dari sisi awarness atau menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Hal itu bisa terjadi karena usaha-usaha tersebut nantinya bisa ditemukan di mesin pencarian.
“Seedbacklink merupakan perusahaan teknologi, di mana para pemilik website atau blogger berkumpul untuk membantu para UMKM tampil di mesin pencarian. Tujuannya, agar usaha para pelaku UMKM bisa dikenal secara masif, khususnya di Indonesia,” ucap Desrayen memaparkan.
Hadirnya Seedbacklink di tengah-tengah masyarakat, ia berharap bisa mempermudah para pelaku UMKM untuk masuk ke platform digital.
"Mulai dari semakin mudah dicari dan dikenal, hingga bukan tidak mungkin mengembangkan usahanya menjadi semakin besar, bahkan bisa merambah pasar internasional (global)," Desrayen memungkaskan.
Kisah Pelaku UMKM Asal Gresik Berjibaku Menembus Badai Covid-19
Di sisi lain, ada cerita inspiratif terkait salah satu pelaku UMKM di Indonesia. Uly Sarojah, pelaku UMKM asal Gresik menceritakan kesan dan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet hingga menembus badai Covid-19.
Pelaku UMKM binaan Kemenkeu Jatim ini bercerita, saat pandemi Covid-19 mewabah pada Februari 2020, usaha fashion Uly menjual sepatu mengalami gulung tikar. Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet.
“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan," ujarnya pada acara festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jatim di Sidoarjo, Rabu (28/9/2022).
Diakui Uly, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop, Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang.
"Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar," ungkapnya.
Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, China, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet.
"Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021 kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang," ujarnya.
Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk.
"Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong," ungkap Uly.
Advertisement
Sinergi UMKM
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara tersebut mengaku optimis, dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UMKM di Jawa Timur.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Kemenkeu Satu melalui festival UMKM ini perlu kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program UMKM Jatim supaya naik kelas," tutur Khofifah.
Khofifah mengatakan, sinergi mewujudkan UMKM yang terus tumbuh dan tangguh sangat diperlukan. Melalui konsep Pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.
“Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur," tuturnya.
Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital
Advertisement