Pelanggan Transjakarta Alami Kenaikan Hingga 10 Persen Usai BBM Naik

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengaku mengalami kenaikan jumlah pelanggan hingga 10 persen dalam kurun waktu sebulan terakhir

oleh Winda Nelfira diperbarui 29 Sep 2022, 12:17 WIB
Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengaku mengalami kenaikan jumlah pelanggan hingga 10 persen dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor menyakini meningkatnya jumlah pelanggan hingga 10 persen dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022 lalu.

“Penambahan jumlah pelanggan membuktikan lebih banyak lagi warga yang menggunakan transportasi pubik. Dengan begitu, secara tidak langsung telah berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” kata Anang dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (29/9/2022).

Anang menyampaikan bahwa kenaikan angka pelanggan tak terlepas dari upaya Transjakarta dalam memperluas jangkauan layanan. 

Adapun upaya yang dilakukan ialah dengan membuka rute-rute baru, menambah jam layanan, waktu operasional serta melakukan  penambahan jumlah armada.

“Meski harga BBM naik, tarif Transjakarta tetap Rp 3.500 untuk seluruh layanan koridor maupun non koridor, Rp 0 untuk layanan Mikrotrans dan bus tingkat, serta Rp 20 ribu untuk layanan premium Royaltrans,” jelas Anang.

Menurut Anang, upaya ini juga sejalan dengan target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyediakan akses layanan transportasi umum hingga 95 persen dari cakupan wilayah. 

Transjakarta, kata Anang mendukung target tersebut dengan menambah dan memperluas akses transportasi umum bagi masyarakat. Selain itu, perpanjangan jam layanan operasional juga ditambah hingga 24 jam.

“Transjakarta juga melakukan perpanjangan jam layanan operasional hingga 24 jam. Kemudahan ini semoga membantu mobilitas masyarakat,” kata dia.     


Buntut Kenaikan BBM, Anies Pastikan Tarif Transjakarta Tidak Naik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat pameran Jakarta Innovation Day 2022 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/9/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Jakarta Innovation Day 2022, dalam ajang pameran innovasi Jakarta terdapat Bioniqa yaitu pohon robot yang mampu mereduksi karbon di udara dan mengubahnya menjadi oksigen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memimpin rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait antisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan upaya pengendaliannya di Balai Kota, Jumat 9 September 2022.

Dalam rapat tersebut, pemerintah provinsi alias Pemprov DKI Jakarta memastikan tarif transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI tidak akan mengalami kenaikan. Pasalnya, Pemprov telah mengucurkan subsidi sebesar Rp 62,1 miliar sebagai tambahan Public Service Obligation (PSO) untuk Transjakarta dan Rp 4,255 miliar untuk angkutan laut dengan harapan pengguna angkutan umum tidak merasakan dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

“Jadi publik yang naik bus Transjakarta tak perlu merasakan kenaikan harga tarif angkutan umum karena itu amat dibutuhkan. Ini segera dieksekusi dengan Rp62,1 miliar untuk Transjakarta dan 4,2 miliar untuk angkutan umum laut. Jadi, pengguna angkutan laut dan Transjakarta tidak ada perubahan tarif,” kata Anies, Jumat 9 September 2022.

Menurut Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta juga berharap dapat membuat masyarakat untuk bermobilitas menggunakan transportasi umum karena tidak terkena dampak kenaikan BBM.

“Kira-kira dengan cara seperti itu maka masyarakat yang menggunakan kendaraan umum merasakan stabilitas dan yang kedua yang menggunakan kendaraan pribadi, ayo, pindah ke kendaraan umum karena lebih murah dan jangkuannya sudah 92 persen wilayah Jakarta,” tambahnya.

Selain memastikan tarif angkutan umum tidak naik, terdapat lima rekomendasi antisipasi yang dihasilkan dari rapat tersebut. Pertama engoptimalisasi Jaring Pengaman Sosial. Kedua meningkatkan kerja sama antardaerah dalam rangka menjaga stok pangan.

Kemudian ketiga melakukan monitoring bersama terhadap ketersediaan dan harga pangan. Keempat memastikan harga subsidi pangan di masyarakat tidak mengalami kenaikan. Selanjutnya kelima pengusulan penambahan kuota BBM bersubsidi bagi nelayan.

Sebagai informasi, rapat ini juga dihadiri oleh Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dan seluruh anggota TPID termasuk Perum Bulog DKI Jakarta dan Banten, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Kantor Regional 1 Otoritas Jasa Keuangan Jakarta dan Banten, jajaran Pemprov DKI Jakarta, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Perumda Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya.


Wakil Gubernur DKI Jakarta Sebut Tak Mungkin Buat Tarif Transjakarta Jadi Rp 0

Bus Transjakarta saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022). PT Transjakarta mulai hari ini kembali memperpanjang jam operasional layanan menjadi 24 jam yang berlaku di 13 koridor. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, kebijakan ini diberlakukan untuk melayani masyarakat yang masih beraktivitas hingga larut malam. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tak mungkin membuat tarif Transjakarta jadi Rp 0. Hal ini menyusul permintaan demo mahasiswa terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Tuntutan mahasiswa tentu menjadi perhatian kita ya. Untuk kepentingan masyarakat banyak. Tetapi kita berharap tuntutan kan harus realistis. Kalau Transjakarta digratiskan ya belum memungkinkan," kata Riza, Rabu 14 September 2022. 

Politikus Gerindra ini menegaskan, dengan tarif yang ada sekarang, Pemprov DKI Jakarta perlu memberikan subsidi yang besar. Ditambah situasi BBM yang naik, pemprov memberikan subsidi Rp62 miliar.

"Sekarang saja dengan harga yang sekarang, pemprov itu memsubsidinya triliunan angkanya, bukan ratusan miliar lagi setiap tahunnya. Bahkan karena sekarang ada BBM naik, pemprov memsubsidi Transjakarta itu 62 miliar supaya harga karcis atau tiket Transjakarta tetap. Tidak ada peningkatan, sekalipun BBM naik," jelas Riza.

Angkutan yang sangat diharapkan oleh warga Jakarta, tetapi sayang, masih banyak cacat di sana dan di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya