Pemuka Gereja di Papua Minta Lukas Enembe Jujur ke KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah melayangkan surat panggilan kedua kepada Lukas Enembe untuk pada 26 September 2022, namun lagi-lagi Gubernur Papua itu mangkir karena alasan Kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2022, 17:35 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah melayangkan surat panggilan kedua kepada Lukas Enembe untuk pada 26 September 2022, namun lagi-lagi Gubernur Papua itu mangkir karena alasan Kesehatan.

Menyikapi hal itu, Pdt. Dr. Yones Wenda meminta Lukas Enembe jujur kepada KPK, agar kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya dapat segera terang-benderang.

“Kasus korupsi Lukas Enembe sudah terdapat bukti yang cukup, oleh karena itu dia harus menyampaikan secara jujur kepada KPK,” ungkap Pdt. Yones.

Sekretaris Sinode Gereja KINGMI di Papua ini mengungkapkan bahwa semua masalah yang terjadi di tanah Papua, negara pasti tahu. Sama halnya dengan kasus korupsi Lukas Enembe ini, KPK pasti sudah mengetahui masalahnya.

"Kami dari para pemuka gereja mau, bapak Lukas Enembe harus jujur. Kalau dia tidak jujur kepada KPK ujung-ujungnya nanti masyarakat yang tidak bermalasah di Papua ini, mereka bisa kena terlibat oleh karena masalah Lukas Enembe,” tambahnya.

Pdt. Yones juga meminta kepada penasehat hukum Lukas Enembe agar menyampaikan kepada Lukas dan kepada KPK perbuatan apa saja yang sudah dilakukan Lukas.

“Kalau Pak Lukas tidak jujur, berarti dia masih mempertahankan terus, nanti Papua ke depan ini bagaimana. Ini yang kami para tokoh agama ini khawatir,karena sekarang banyak dari masyarakat Papua yang melindungi pak Lukas Enembe. ini bisa menimbulkan konflik,” kata dia.

Yones mengungkapkan, tanah Papua sebenarnya telah mendapatkan dukungan dana yang besar dari Pemerintah, namun faktanya masih ditemukan jalan utama di Papua yang rusak.

Oleh karena itu dana yang besar tersebut harus dilacak ke seluruh pejabat di daerah, sehingga pengelolaannya bisa memajukan dan mensejahterakan Papua.

“Kami hanya dengar nilainya triliunan, tetapi dikemanakan kami tidak tahu. KPK perlu melacak semua dana ini, supaya Papua ke depan bisa semakin maju."


Harus Beri Contoh

Pdt. Yones mengakui bahwa Lukas Enembe adalah seorang tokoh teladan orang Papua. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin dia harus memberi teladan kepada masyarakat.

“Kami para tokoh agama Papua mohon kepada kuasa hukum, tolong kasih tahu kepada pak Lukas sebagai pemimpin Papua tolong dia bisa arahkan kepada masyrakat Papua supaya Papua ini tidak konflik lagi, supaya Papua ini bisa aman, damai. Semua itu ada di tangah gubernur Lukas Enembe," ucapnya.

Kepada masyarakat Papua, imbuh Pdt Yones, baik yang ada di pantai maupun yang ada di gunung-gunung untuk memahami secara baik masalah Lukas Enembe ini.

“Jangan ikut-ikut, terpengaruh dari orang-orang yang tidak benar, atau orang-orang yang menghalang-halangi KPK,” ujar dia.

Kepada generasi muda, khususnya kepada para mahasiswa tak lupa Pdt. Yones berpesan agar tidak perlu terlibat pada masalah ini, tetap fokus pada pendidikannya, supaya ke depan mereka bisa memimpin Papua yang saat ini sudah berkembang dengan tiga provinsi baru.

Infografis Deretan Kepala Daerah Terkena OTT KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya