Demokrat Klaim AHY Sudah Bertemu Puan Maharani, Apa yang Dibahas?

Demokrat menyatakan, pihaknya tidak menutup diri untuk bertemu dengan elite parpol manapun, termasuk Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Bahkan Demokrat mengklaim AHY sudah sering bertemu Puan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Sep 2022, 15:35 WIB
Ketua DPR Puan Maharani (kiri) menyampaikan sambutan saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Pertemuan membahas krisis COVID-19 sektor ekonomi dan kesehatan hingga koalisi Pilkada 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, pihaknya tidak menutup diri untuk bertemu dengan elite partai politik manapun, termasuk Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.

Seperti diketahui, Puan Maharani dalam sejumlah kesempatan sudah melakukan safari politik dengan bertemu beberapa ketum parpol, seperti Surya Paloh, Prabowo Subianto, hingga Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

“Pasti Demokrat sangat terbuka karena bagaimanapun Mas AHY ini kan selama ini selalu menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh bangsa lainnya, termasuk para ketua umum parpol,” kata Zaky di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2022).

Bahkan dia mengklaim bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah kerap bertemu Puan Maharani. Salah satu pertemuan teranyar terjadi saat AHY bertandang ke Gedung DPR RI beberapa waktu lalu.

“Terkait Mbak Puan, bahkan Mas AHY sudah duluan mengunjungi Mbak Puan waktu itu di DPR RI. Jadi Mas AHY datang bersama kami mengunjungi Mbak Puan di ruang kerja beliau selaku Ketua DPR RI beberapa waktu yang lalu,” ungkap Zaky.

Namun dia tak mengungkap apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Dia juga tak menyebut tanggal pertemuan teranyar AHY dengan Puan.

Zaky hanya menyatakan bahwa jalinan komunikasi antara Demokrat dengan Puan Maharani bersifat terbuka.

Menurut dia, AHY adalah sosok muda yang harus merangkul para seniornya. Namun demikian, untuk pertemuan lanjutan antara AHY dan Puan Maharani masih akan diagendakan lebih lanjut.

“Nanti lah, kalau misalnya ada informasi lebih lanjut saya sampaikan.” ucap Zaky menutup. 


Puan Akan Temui AHY Meski Kerap Menyerang Pemerintah

Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022). Pertemuan politik Puan Maharani dengan Surya Paloh tersebut dalam rangka silatuhrami dan Safari politik yang merupakan salah satu amanat dari Rakernas PDIP yang digelar Juni 2022 lalu dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua DPP PDIP Puan Maharani dipastikan akan bersilaturahmi dengan Partai Demokrat. Meskipun partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut kerap mengkritik pemerintah. 

Kritik tersebut bertubi-tubi datang dari SBY, AHY hingga Andi Arief yang menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak akan mengganggu kunjungan mbak (Puan) untuk silaturahim, karena itu adalah tugas dari ketum Bu Mega," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Puan untuk bersafari ke pimpinan partai politik untuk membangun suasana kondusif menjelang Pemilu 2024.

"Kami ingin membangun suasana yang kondusif menjelang Pemilu 2024, bukan memborbardir hoaks pernyataan yang mendiskreditkan antarpihak," katanya.

Maka itu, Puan selaku ketua DPP PDIP juga akan mengunjungi seluruh partai politik terutama yang berada di parlemen, termasuk Demokrat. 

"Semuanya akan kita kunjungi," kata Said.


Alasan PDIP Sulit Koalisi dengan Demokrat

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan PDIP Yasonna Laoly. (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap sejumlah alasan partainya sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pemilu 2024.

Dia mengatakan, PDIP merasa memiliki kebijakan, agenda dan suasana kebatinan pemilih yang berbeda. Apalagi diperuncing dengan pernyataan keras Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ya ketika Rakernas II kan saya tegaskan bahwa ada dari aspek policy, dari aspek suasana kebatinan basis pemilih, dan kemudian juga bagaimana agenda bagi masa depan, itu kan berbeda," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Dia lantas menyinggung soal SBY yang mengaku mau turun gunung pada pemilu mendatang karena diduga ada kecurangan.

Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bukan sosok suka naik turun gunung layaknya SBY.

"Ibu Mega misalnya sosok yang terus memberikan inspirasi, yang memberikan guideline. Ibu Mega bukan sosok yang suka naik gunung kemudian turun gunung, itu kan sudah berbeda. Sementara pak SBY kan turun gunung berkali-kali," tutur Hasto.

Agenda kepartaian PDIP dan Demokrat hari ini pun berbeda. PDIP fokus turun ke bawah untuk membantu rakyat dan menjauhkan diri dari dinamika kontestasi politik yang tidak perlu.

"Sehingga dalam konteks seperti itu saudara-saudara sekalian, mari kita sebaiknya perkuat energi positif bagi bangsa. Saat ini fokus kita adalah untuk membantu rakyat turun ke bawah, jauhkan dari dinamika kontestasi yang tidak perlu," kata Hasto.

"Bangsa ini dalam pendidikan saja ketinggalan dari Singapura, maka mari kita kedepankan suasana gotong royong, kita secara positif bagi bangsa dan negara untuk kemajuan bangsa. Ini yang didorong oleh PDI-Perjuangan. Mengapa hari ini kami mengadakan kaderisasi, karena kami ingin mendidik kader-kader partai kami untuk menggelorakan energi positif itu," tutupnya.

Infografis Saling Sindir PDIP Vs Demokrat Bandingkan Kinerja Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya