Jokowi Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2022 Capai 6 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 bisa dalam rentang 5,4 persen sampai 6 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2022, 16:10 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5). Peluncuran peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 bisa dalam rentang 5,4 persen sampai 6 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II sebesar 5,44 persen.

"Perkiraan saya, ekonomi di kuartal III ini akan tumbuh 5,4 persen sampai 6 persen," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Jokowi optimis ekonomi di kuartal III ini akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Meskipun pada awal September terjadi kenaikan harga BBM subsidi yang sempat dikhawatirkan menggerus daya beli masyarakat.

"Saya cek di lapangan juga menurut saya akan tumbuh di atas yang kuartal II," kata dia.

Terlebih beberapa waktu lalu Jokowi turun langsung ke Maluku Utara yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 27 persen. Tingginya pertumbuhan domestik ini ditopang dari sektor hilirisasi.

"Saya awal enggak percaya, setelah saya cek detail, dulu ekspornya nikel raw material hanya mentahan. Sekarang ada industri smelter di sana minyak," kata dia.

 


Optimisme

Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu dia menyadari mungkin prediksi yang dibuatnya berbeda dengan perhitungan yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sebab Jokowi mengaku memiliki 'kalkulator' sendiri yang membuatnya optimus ekonomi nasional pada awal semester II ini lebih optimis.

"Bu Menkeu mungkin juga bisa berbeda dengan saya. Saya juga punya kalkulator sendiri, Pak Menko (Perekonomian) punya perkiraan sendiri," kata dia.

Meski hitungannya berbeda, namun Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menumbuhkan semangat optimisme dalam menghadapi ketidakpastian global. Apalagi yang dihadapi ini bukan hal yang gampang dan hal yang murah.

"Saya hanya ingin menumbuhkan optimisme. Jangan pesimis!," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tertinggi di G20

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam UOB Annual Economic Outlook 2023 bertajuk “Emerging Stronger in Unity and Sustainably”, Kamis (29/9/2022).

Dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tercatat, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,44 persen di kuartal II 2022.

Menurut Jokowi, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dibanding negara yang tergabung dalam G20.

"Jadi kalau saya disuruh memperkirakan kuartal II bisa tumbuh 5,44 persen (year on year/yoy), coba dicari negara G20 yang tumbuh di atas lima persen. Kita ini tertinggi loh di G20," kata Jokowi, Kamis (29/9/2022).

Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 berada di kisaran 5,4 sampai 6 persen. Prediksi ini lebih tinggi dari kuartal kedua yang sebesar 5,44 persen.

"Perkiraan saya ekonomi akan tumbuh di kuartal ketiga ini 5,4 sampai 6 persen, mestinya saya ini pegang angka. Saya bertanya ke menteri, saya cek ke lapangan juga, menurut saya akan tumbuh di atas yang kuartal kedua," kata Jokowi.

 


Kepercayaan Konsumen

Pandangan udara permukiman warga dan gedung pencakar langit di Jakarta, Senin (27/7/2020). Berbagai sektor di Jakarya yang anjlok akibat Covid-19 antara lain listrik dan gas, perdagangan, pendidikan serta industri olahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif dengan berkaca dari sejumlah indikator. Salah satunya ia mengutip indeks kepercayaan konsumen yang meningkat ke angka 124,7 dibandingkan 123 pada Juli 2022.

"Optimisme konsumen ini masih pada posisi tinggi menurut saya. Karena indeks kepercayaan konsumen di angka 124,7 yang bulan Juli hanya 123. Artinya di situ ada optimisme," kata Jokowi.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya