Liputan6.com, Jakarta Anak dengan spektrum autisme cenderung kesulitan saat melakukan kontak mata dengan orang lain, membaca ekspresi orang lain, bahkan sulit mengenali bentuk-bentuk emosi dasar.
Hal inilah yang menjadi latar belakang terciptanya robot bernama Orbit. Robot seukuran tangan ini bisa membantu anak-anak dengan gangguan spektrum autisme dalam mempelajari emosi.
Advertisement
Ben Powell, pembuatnya merupakan lulusan Product Design and Technology. Ia sendiri memiliki pengalaman langsung tentang betapa sulit dan menakutkannya bagi anak-anak kecil dengan ASD untuk bersosialisasi, karena dirinya juga telah didiagnosis dengan autisme ringan.
“Kesulitan umum bagi anak-anak dengan ASD adalah terkadang mereka kesulitan bersosialisasi dengan orang lain karena masalah pengenalan emosi; mereka terkadang tidak dapat mendeteksi apa yang orang rasakan dari apa yang mereka katakan, dan saya berjuang dengan itu,” jelas Ben.
“Itulah sebabnya saya ingin membuat sesuatu yang akan membantu mereka dengan situasi serupa.”
Orbit bisa tersenyum dengan menekan tombol di punggungnya, tetapi akan muncul wajah sedih jika interaksinya terlalu keras atau kasar.
"Halo. Perkenalkan, saya teman baru Anda, Orbit, sebuah robot yang dapat Anda mainkan dan dengarkan. Orbit tidak hanya bisa mendengarmu, mereka juga bisa merasakanmu," sapaan pembuka dari sang robot.
Jika Anda menekannya dengan keras, Orbit akan bereaksi, "Oh tidak, sepertinya kamu menekan terlalu keras, Orbit sedih dan perlu dihibur, coba gelitik perut mereka dan lihat apakah itu akan berhasil."
Orbit Bantu Anak Berinteraksi Sosial
Selain membantu mengenalkan emosi pada anak autisme, Orbit juga akan membantu anak berinteraksi sosial melalui mendongeng, interaksi fisik, dan komunikasi visual.
“Fungsi utama Orbit adalah mendongeng,” kata Ben, “Mendongeng itu berguna, tetapi sering kali seorang narator menceritakan kisahnya, dan ini bisa menjadi masalah bagi anak-anak dengan ASD karena mereka harus mengandalkan isyarat vokal untuk memecahkan kode emosi.
“Orbit sebenarnya dapat mengekspresikan emosi cerita dengan mengubah ekspresi wajahnya.”
“Fungsi sekunder mendorong interaksi verbal dan visual dengan Orbit. Dengan memberi Orbit kepribadian, anak-anak dapat membangun koneksi dengan robot dan kemudian berempati dengannya," tambahnya.
“Ini akan mengajarkan kepantasan sosial pengguna dan membantu mereka mengenali bagaimana tindakan mereka dapat membuat robot terasa, yaitu, jika mereka menekan Orbit terlalu keras atau menabraknya, robot akan terlihat sedih atau takut.”
Advertisement
Robot Bernuansa Luar Angkasa
Sebenarnya, kata Ben, ada robot serupa yang pembuatannya dipimpin oleh terapis bicara dan bahasa dengan kemampuan pengenalan emosional ASD. Saat ini robot tersebut sedang dikembangkan untuk sekolah-sekolah, tetapi harganya bisa mahal.
Sementara Ben menciptakan Orbit sebagai bagian dari proyek tahun terakhirnya. Ia berharap Orbit benar-benar dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan sosial anak-anak dengan ASD.
Saat ini, Ben telah menciptakan prototipe Orbit yang fungsional dan mencakup teknologi seperti pengenalan suara, sensor sentuh di bagian depan, dan resistor peka gaya di bagian belakang.
“Pada akhirnya, saya berharap produk ini akan membuat anak-anak berbicara,” jelas Ben, “Anak-anak penyandang autisme dapat berjuang berbicara satu sama lain dan memecahkan kode emosi, semoga berbicara dengan robot akan membangun kepercayaan diri, dan pada akhirnya anak-anak akan merasa percaya diri untuk berbicara dengan orang lain. dan membangun persahabatan," pungkasnya.