Pulihkan Ekonomi, Kredit Bank Sumut ke Sektor Manufaktur Naik 446 Persen

Bank Sumut memperbesar alokasi kredit untuk sektor-sektor produktif yang kini tumbuh cukup signifikan

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2022, 18:10 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, karena menjadi basis berbagai komoditas unggulan nasional serta sentra manufaktur di luar Pulau Jawa. Jika potensi tersebut dimaksimalkan, hal itu akan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya Sumatera Utara. Dukungan diberikan melalui pemberian kredit ke sektor-sektor yang produktif, termasuk UMKM.

Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan, perseroan sangat mendukung kebangkitan ekonomi nasional seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.

“Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya di wilayah Sumatera Utara,” kata Rahmat Fadillah.

Komitmen dukungan Bank Sumut tersebut salah satunya dengan memperbesar alokasi kredit untuk sektor-sektor produktif yang kini tumbuh cukup signifikan. Seperti halnya ke sektor manufaktur atau industri pengolahan, di akhir semester I 2022, penyaluran kredit perseroan ke sektor tersebut naik hingga 446 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor lain yang juga mengalami kenaikan adalah penyaluran kredit pada sektor konstruksi. Pertumbuhan kredit perseroan yang dialokasikan ke sektor tersebut pada akhir Juni 2022 tercatat naik 15 persen year on year.

“Tingginya pertumbuhan penyaluran kredit di dua sektor produktif tersebut sekaligus memunculkan optimisme perseroan terhadap perekonomian nasional yang kembali bangkit pasca-pandemi Covid-19. Kami akan terus mendukung agar sektor-sektor perekonomian yang bangkit bisa lebih terakselerasi,” kata Rahmat.

 


Komitmen ke UMKM

ilustrasi UMKM | pexels.com/@thatguycraig000

Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi.

Per 30 Juni 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp 3,8 triliun atau naik 29 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,9 triliun.

Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 877 miliar digunakan untuk tujuan modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 621 miliar untuk tujuan investasi.Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 31.644nasabah KUR atau naik sekitar 29 persen year on year.

“Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” ungkap Rahmat.

 


Kinerja yang Terus Terjaga

Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Didukung oleh tim yang handal, perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga.Pada akhir semester I-2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp345 miliar, atau tumbuh 12,4 persen year on year.

Adapun outstanding penyaluran kredit hingga paruh pertama 2022 sebesar Rp26,36 triliun. Jumlah tersebut naik 8,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (net) di level 1,61 persen atau membaik dari periode akhir Juni 2021 di level 2,12 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada pertengahan tahun 2022 sebesar Rp34,43 triliun atau naik 7,1 persen year on year. Komposisi dana pihak ketiga terdiri dari deposito Rp13 triliun, tabungan Rp11,03 triliun, dan giro Rp10,4 triliun.

“Kami akan senantiasa menjaga kinerja yang telah dicapai oleh Bank Sumut agar selalu bisa memberikan value kepada para stakeholders kami,” pungkas Rahmat.

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya