Intiland Gandeng Lamudi Pasarkan Rumah Tapak di Jakarta Barat

Lamudi.co.id menjadi mitra eksklusif perseroan dalam pemasaran serta penjualan klaster perumahan Virya Semanan yang dikembangkan oleh Intiland di Jakarta Barat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Sep 2022, 19:02 WIB
Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) gandeng perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) terbesar di Indonesia, Lamudi.co.id pasarkan produk rumah tapak.

Lamudi.co.id menjadi mitra eksklusif perseroan dalam pemasaran serta penjualan klaster perumahan Virya Semanan yang dikembangkan oleh Intiland Development di Jakarta Barat.

Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama yang diwakili oleh Yoga Priyautama selaku Commercial Director Lamudi.co.id dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk Permadi Indra Yoga  pada Kamis, 29 September di Jakarta.

Permadi menjelaskan, kolaborasi dengan Lamudi.co.id menjadi salah satu terobosan untuk memberikan kemudahan pembelian produk perseroan. Layanan e-commerce menjadi sarana efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan mutu layanan konsumen sekaligus memperluas jangkauan pasar.

Terobosan ini selaras dengan dinamika perubahan perilaku konsumen yang semakin menginginkan beragam layanan secara lebih mudah, murah, dan efisien.

"Kerja sama ini merupakan komitmen kami untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mengakses berbagai jenis layanan properti yang kami luncurkan secara mudah, aman dan harganya kompetitif," kata Permadi.

Dalam kesempatan ini, Yoga selaku perwakilan dari Lamudi.co.id mengatakan kerja sama dengan Intiland sejalan dengan komitmen Lamudi.co.id untuk menghadirkan pilihan terlengkap bagi pencari properti, berdasarkan pengalaman perusahaan secara mudah dan terpercaya.  

 

 


Jakarta Barat, Area yang Paling Dicari

Pengunjung melihat maket rumah di pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut catatan Lamudi.co.id, lokasi Virya Semanan termasuk area favorit dengan jumlah peminat yang cukup tinggi. Pemasaran Virya Semanan menjadi salah satu solusi pintar untuk membantu mewujudkan impian para pencari properti mendapatkan hunian yang nyaman dengan privasi maksimal di tengah padatnya kota besar Jakarta.  

“Jakarta Barat merupakan wilayah sepuluh besar dalam kategori area yang paling dicari di Lamudi.co.id,” kata Yoga.

Virya Semanan merupakan pengembangan kawasan perumahan eksklusif seluas 6.000 m2. Hadir dengan konsep klaster privat yang eksklusif, Virya Semanan menghadirkan 30 unit rumah berbagai tipe di area lingkungan yang hijau, asri dan nyaman.

Virya Semanan menawarkan dua tipe rumah dua lantai yakni tipe 6 dengan luasan lahan 6x20 m2 dan tipe 7 dengan luasan 7x20 m2. Semua tipe rumah menghadirkan fleksibilitas pengembangan dengan ketersediaan lahan yang mencukupi untuk pengembangan di masa depan sesuai kebutuhan penghuninya.


Intiland Targetkan Rumah Tapak Sumbang 50 Persen Prapenjualan 2022

Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Intiland Development Tbk (DILD) tengah fokus garap segmen rumah tapak (landed house). Business Development Director PT Intiland Development Tbk, Permadi Indra Yoga menilai permintaan untuk rumah tapak masih tinggi ke depannya, utamanya dari kepemilikan rumah pertama.

Tahun ini, perseroan menargetkan kontribusi market sales dari proyek rumah tapak mencapai separuh dari total marketing sales.

“Untuk 2022 target kami dari Rp 2,4 triliun, 50 persen landed house. Tahun depan mungkin bisa sama atau lebih karena minat untuk landed house masih besar dibandingkan produk yang lain," kata dia di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Salah satu upaya yang ditempuh perusahaan untuk mencpaai target tersbeut adalah melalui pemasaran digital. Dalam hal ini, perusahaan melakuakna kerja sama dengan Lamudi.c.id. Melalui kerja sama ini, Lamudi .co.id menjadi mitra eksklusif dalam pemasaran serta penjualan klaster perumahan Virya Semanan di Jakarta Barat.

"Jadi untuk mencapai akselerasi itu saya butuhkan partner utnuk kolaborasi bersama,” kata dia.

Sebelumnya, Capital dan Investment Management Director Intiland Development, Archied Noto Pradono menuturkan, setelah pandemi COVID-19 pihaknya melihat tren bangunan vertikal turun cukup signifikan. Sejurus dengan itu, Intiland pun belum ada rencana untuk menambah proyek bangunan vertikal tersebut.

"Jadi memang landednya kita akan mengisi untuk selama ini sales kita yang banyak tergerus di high rise,” kata Archied.

 


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Hingga semester I 2022, kinerja keuangan PT Intiland Development Tbk alami penurunan pendapatan dan rugi membengkak.

Pendapatan usaha perseroan turun 14,13 persen menjadi Rp 960,40 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung naik menjadi Rp 622,60 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 586,04 miliar.

Laba kotor turun 36,55 persen menjadi Rp 337,80 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba kotor perseroan Rp 532,41 miliar.

Beban usaha perseroan turun menjadi Rp 172,07 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 187,57 miliar.

Laba usaha turun 51,9 persen dari Rp 344,83 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 165,72 miliar pada semester I 2022. Perseroan mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 162,92 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 23,13 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan rugi per saham dasar Rp 15,72 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,23.

Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 5,80 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,03 triliun. Total liabilitas meningkat menjadi Rp 10,76 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 10,4 triliun.

Aset perseroan naik menjadi Rp 16,56 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,46 triliun.  Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,35 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,75 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya