Strategi Bank Raya Indonesia Hadapi Persaingan Bank Digital

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) juga menyiapkan sejumlah strategi hadapi persaingan bank digital. Apa sajakah itu?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Sep 2022, 19:17 WIB
PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya/AGRO) (Foto: Bank Raya Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) memaparkan strategi menghadapi persaingan bank digital

Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Bhimo Wikan Hantoro menuturkan, pihaknya memaksimalkan ekosistem yang sudah dibangun selama 1,5 tahun dalam proses transformasi, serta memanfaatkan ekosistem yang telah dibangun bersama dengan induk Bank Raya Indonesia, yakni BRI.

"Kita punya visi dan misi untuk mempertajam penetrasi kita dengan pekerja, kerja sama dengan  ekosistem fintech di Indonesia, maka dari itu memang kita berbicara tentang eksekusi pada tahun ini dan tahun-tahun ke depan, kita mendapatkan akses ke pembiayaan agen brilink, kita juga telah bekerja sama dengan platform digital BRI (BRImo) untuk membuka rekening,” kata Bhimo dalam konferensi pers RUPSLB Bank Raya, Kamis (29/9/2022).

Bhimo juga mengaku, pihaknya sudah memiliki hubungan yang baik dengan fintech. Hal itu tercermin dari kinerja digital lending yang mengalami peningkatan 300 persen secara tahunan atau Rp 652 miliar. 

"Kita sudah memiliki hubungan yang baik dengan fintech dan tercermin dengan performance digital lending yang tercatat bertumbuh 300 persen secara yoy sebesar Rp 652 miliar," tutur dia.

Ia menambahkan, begitu juga dengan akuisisi number of account  customer juga secara digital O2O.

"Di mana kita memanfaatkan jaringan yang sudah kita punya untuk literasi dan juga melakukan akuisisi untuk customer baru kita dan saat ini sudah mencapai sekitar 350 ribu new account dalam beberapa bulan terakhir,” kata dia. 

 

 


Ekosistem

RUPSLB PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), Kamis (29/9/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Selain itu, Bhimo juga mengatakan, target kinerja Bank Raya ke depan, salah satunya menjaga aset dan liabilitas. 

"Target kinerja jelas sebagai bank menjaga aset dan liabilitas, menumbuhkan aset-aset digital dan ekspansi secara sehat, bisnis proses kita pastikan dalam beberapa bulan ke depan secara digital, apps, atau o2o,” ujar dia.

Dia menambahkan, untuk ekosistem dari Bank Raya juga melakukan kerja sama dengan pihak lainnya. 

“Ekosistem sendiri, kita menjalin kerja sama dengan digital ekosistem baik fintech, payment gateway, dan institusi lain, untuk menambah customer, support bank BRI sebagai induk, dapat akses ke agen brilink, bridging loan untuk meningkatkan kinerja, dan akan jadi keunggulan AGRO dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.

Sementara itu, Bank Raya Indonesia juga ingin meningkatkan rasio Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah pada tahun ini dan tahun-tahun ke depan.

 “Meningkatkan rasio CASA pada tahun ini dan tahun-tahun ke depan,” pungkasnya.

 


Hasil RUPSLB

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2022 pada Kamis, 29 September 2022. Salah satu agenda sepakat untuk merombak susunan pengurus, dengan mengangkat direktur utama baru.

RUPSLB Bank Raya Indonesia fokus pada empat agenda, yakni rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/Right Issue), laporan pelaksanaan perubahan alamat kantor pusat Perseroan, perubahan pasal 3 anggaran dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian KBLI-2020, serta perubahan susunan pengurus Perseroan. 

Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri mengatakan, Bank Raya berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui right issue. Dana yang terhimpun tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis Perseroan melalui penyaluran kredit serta untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum berdasarkan POJK No.12/2020.

“Sudah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang baru saja dilaksanakan,” kata Akhmad dalam konferensi pers RUPSLB Bank Raya, Kamis (29/9/2022).

Sementara itu, agenda lainnya yang dibahas pada RUPSLB kali ini adalah Perseroan melaporkan pelaksanaan perubahan alamat kantor pusat Perseroan dan melakukan perubahan pasal 3 anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian KBLI-2020. 

 

 


Susunan Pengurus

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Perpindahan kantor pusat Bank Raya ke Menara BRILiaN adalah dalam rangka sinergi BRI Group sejalan dengan transformasi bisnis Bank Raya menjadi bank digital, harapannya setelah menempati kantor baru pekerja dapat lebih produktif dengan akses ke ekosistem BRI Group yang lebih dekat,” kata Akhmad Fazri.

Selanjutnya, Perseroan  juga melaksanakan perubahan susunan pengurus Perseroan. Dengan disetujuinya RUPSLB 2022, maka susunan pengurus Bank Raya adalah sebagai berikut: 

Dewan Komisaris 

- Komisaris Utama : Rudhy Sidharta 

- Komisaris Independen : Eko B. Supriyanto 

- Komisaris Independen : Rina Sa’adah 

- Komisaris Independen : Rama G. Notowidigdo 

- Komisaris : Achmad F.C. Barir 

Susunan Direksi 

- Direktur Utama : Ida Bagus Ketut Subagia *) 

- Direktur Enterprise Risk Management, : Ernawan 

Compliance & Human Resource 

- Direktur Keuangan : Akhmad Fazri 

- Direktur Retail Agri dan Pendanaan : Dedy Hendrianto 

- Direktur Digital dan Operasional : Bhimo Wikan Hantoro 

*Efektif setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Penunjukan pengurus baru Bank Raya diharapkan dapat terus berinovasi untuk memperkuat bisnis untuk menjadi bank digital terbaik, serta berkomitmen pada aspirasi Perseroan untuk menjadi The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech and Home for Gig Economy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya