Liputan6.com, Jakarta - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memastikan World Tour Finals 2022 tetap berlangsung di Guangzhou pada 14-18 Desember sesuai rencana.
Namun, BWF juga mengumumkan pembalatan dua event di Negeri Tirai Bambu yakni China Open (Super 1.000) dan Fuzhou China Open (Super 750).
Advertisement
China Open semula dijadwalkan berlangsung di Changzhou pada 29 Oktober-4 November. Sementara Fuzhou China Open digelar 6-11 Desember.
"Mempertimbangkan rumitnya syarat perjalanan karena Covid-19, turnamen di Changzhou dan Fuzhou terpaksa tidak bisa digelar tahun ini," tulis keterangan resmi BWF.
"Sementara syarat-syarat masuk masuk China, protokol Covid-19, serta rincian untuk World Tour Finals akan diumumkan segera," tulis badan pimpinan Paul-Erik Hoyer Larsen tersebut.
Pembatalan China Open dan Fuzhou China Open membatasi para atlet untuk mencari poin yang dibutuhkan demi merebut tiket BWF World Tour Finals. Di sisa kalender tahun ini, hanya Denmark Open (18-13 Oktober) dan French Open (25-30 Oktober) yang menjanjikan nilai tinggi. Kedua turnamen masuk level Super 750.
Selain itu ada juga Hylo Open (1-6 November) dan Australian Open (15-20 November) yang berkategori Super 300.
Turnamen Tutup Tahun
World Tour Finals memberikan tiket kepada delapan atlet atau pasangan dengan nilai tertinggi berdasar kinerja mereka sepanjang tahun. Hadiah yang disediakan juga besar yakni total 1,5 juta dolar AS.
Pada edisi 2021, Indonesia hanya mengirim empat wakil karena minimnya partisipasi di tengah keterbatasan turnamen akibat pandemi Covid-19.
Berdasar penghitungan sementara untuk 2022, ada enam wakil Indonesia yang lolos ke Guangzhou jika posisi tidak berubah.
Advertisement
Wakil Indonesia
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), serta Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran)
Sejak pertama kali digelar tahun 2018, Indonesia baru merebut satu gelar di World Tour Finals. Titel diraih Ahsan/Hendra pada 2019.