Liputan6.com, Jakarta - Penyebab wafatnya Ratu Elizabeth II terungkap. Ia dinyatakan meninggal karena "usia tua," menurut sertifikat kematian mendiang penguasa. National Records of Scotland merilis dokumen itu pada Kamis, 29 September 2022, dengan putri sang ratu, Putri Anne, terdaftar sebagai informan kematiannya.
Mengutip dari Page Six, Jumat (30/9/2022), sertifikat itu juga mengungkapkan bahwa sang ratu meninggal pada pukul 15.10, waktu setempat, pada 8 September 2022. Keluarga kerajaan mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II tiga jam kemudian lewat sebuah cuitan.
"Sang Ratu meninggal dengan damai di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok," begitu bunyi pengumuman itu.
Baca Juga
Advertisement
Berita itu muncul setelah Istana Buckingham mengumumkan bahwa mendiang Ratu Elizabeth diawasi secara ketat oleh tim medis menyusul meningkatnya masalah kesehatan. Anggota keluarga inti dengan cepat bergegas untuk berada di sisinya sebelum dia meninggal.
Raja Charles III (73), mengeluarkan pernyataan tentang kehilangannya, berbagi bahwa kematiannya sebagao momen kesedihan terbesar. "Kami sangat berduka atas meninggalnya Penguasa yang disayangi dan Ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia," katanya.
Elizabeth II adalah penguasa Kerajaan Inggris terlama. Ia duduk di atas takhta selama tujuh dekade. Selama waktu itu, dia membuat beberapa gerakan non-tradisional yang membantunya tumbuh dalam popularitas di seluruh Persemakmuran.
Mematahkan Tradisi
Ratu Elizabeth II adalah orang pertama yang membuka kehidupan kerajaan kepada publik. Upacara pemahkotaan Ratu Elizabeth II yang berlangsung pada 2 Juni 1953, pertama kalinya disiarkan langsung di televisi secara penuh. Saat itu, Elizabeth masih berusia 25 tahun yang menggantikan ayahnya Raja George V.
Kemudian pada 1970, Ratu mematahkan tradisi kerajaan selama berabad-abad ketika dia berjalan-jalan santai untuk menyapa orang banyak secara langsung daripada melambai kepada mereka dari kejauhan. Hal itu ia lakukan selama turnya ke Australia dan Selandia Baru bersama suaminya, Pangeran Philip, dan putrinya, Anne.
Dia juga membuat keputusan untuk menyiarkan pernikahan putranya, Raja Charles III, dengan mendiang Putri Diana, yang diperkirakan ditonton oleh 750 juta orang di 74 negara di seluruh dunia pada 29 Juli 1981. Kemudian pada 1986, Ratu membuat sejarah sebagai raja Inggris pertama yang mengunjungi daratan Tiongkok setelah Inggris mengembalikan kedaulatan atas Hong Kong ke Tiongkok.
Ratu juga menunjukkan progresivitasnya dengan mendukung pernikahan cucunya Pangeran Harry dengan Meghan Markle, mantan aktris asal Amerika yang sebelumnya pernah menikah. Meskipun Duke dan Duchess of Sussex telah mengundurkan diri dari tugas kerajaan mereka dan pindah ke Amerika Serikat, pasangan kontroversial itu masih tetap berhubungan baik dengan Ratu.
Advertisement
Penyesalan Terbesar
Ratu di masa berkuasa juga sangat dikritik ketika dia tidak mengunjungi Wales setelah bencana pertambangan yang menewaskan 116 anak-anak dan 28 orang dewasa pada tahun 1966. Ia pada awalnya menolak untuk mengunjungi kota Aberfan yang menderita, dan bahkan mengirim Philip menggantikannya.
Tetapi setelah media mengecam ketidakhadiran Ratu, dia mengunjungi situs itu untuk berbicara dengan para penyintas delapan hari setelah tragedi itu. Puluhan tahun kemudian, Ratu mengakui bahwa tidak segera berkunjung adalah "penyesalan terbesarnya."
Sang Ratu juga menavigasi drama keluarga selama bertahun-tahun dengan anggun. Keluarga kerajaan diguncang oleh skandal pada tahun 1992, yang oleh Ratu terkenal disebut "annus horribilis," bahasa Latin untuk "tahun yang mengerikan."
Putra sulungnya dan pewaris takhta, Charles, berselingkuh dengan Camilla Parker Bowles dan akhirnya mengumumkan perpisahannya dari Diana tahun itu. Putra keduanya, Pangeran Andrew, dan istrinya, Sarah Ferguson, juga berpisah tahun itu.
Bertahun-tahun kemudian, pada 2019, tugas kerajaan Andrew dicabut karena hubungannya dengan mendiang pelaku seks Jeffrey Epstein. Pada 1992, Putri Anne menyusul dengan menceraikan suaminya, Mark Phillips. Belum lagi kebakaran besar terjadi di Kastil Windsor, yang memengaruhi lebih dari 100 kamar.
Ratu harus menghibur negaranya lagi setelah kematian Diana dalam kecelakaan mobil pada 1997, setahun setelah Putri Wales menyelesaikan perceraiannya dari Charles. Awalnya, Ratu tidak membahas kematian Diana, tetapi dia akhirnya memberikan pidato televisi yang langka kepada bangsa untuk meratapi ibu dari cucunya Pangeran William dan Pangeran Harry.
Duka sebelum Kepergian
Dalam beberapa tahun terakhir, Ratu berduka atas kehilangan suaminya selama 73 tahun bersama, Philip, yang meninggal pada usia 99 pada April 2021. Oktober itu, dia terlihat menggunakan tongkat untuk pertama kalinya dalam 17 tahun di sebuah acara di Westminster Abbey. Sumber mengatakan bahwa dia menggunakannya 'untuk kenyamanannya'. Kesehatan sang ratu terus bermasalah hingga melewatkan banyak agenda kerajaan.
Dia dirawat di rumah sakit selama satu malam pada Oktober 2021 dan harus membatalkan perjalanan ke Irlandia setelah disarankan untuk beristirahat karena alasan medis. Ketika dia kembali melakukan tugas kerajaan secara langsung pada November itu, dia membuat penggemarnya khawatir lagi ketika dia dinyatakan positif COVID-19 pada Februari 2022.
Sang Ratu kembali bekerja pada Maret 2022, tapi tak lagi muncul setelah itu karena masalah "mobilitas". Ia tampak bersemangat selama awal Platinum Jubilee-nya pada Juni 2022 tapi kembali membuat rakyat khawatir karena ia harus melewatkan beberapa acara di kemudian hari. Sebaliknya, dia muncul melalui hologram selama Kontes Jubilee Platinum.
Sang Ratu meninggalkan Charles, Anne, Andrew dan putra bungsunya, Pangeran Edward, serta delapan cucu dan 12 cicit. Anggota keluarga meratapi kepergiannya saat hadir di upacara pemakaman kenegaraan pada 19 September 2022.
Advertisement