Liputan6.com, Jakarta Langkah Lesti Kejora melaporkan Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT mengejutkan sejumlah pihak.
Pasalnya, pasangan ini kerap mengumbar kemesraan di medsos dan YouTube. Yang terjadi kemudian, sejumlah video lawas berisi pernyataan Rizky Billar bermunculan dan viral lagi.
Salah satunya video yang menampilkan petuah seputar cinta dan selingkuh. Dalam video itu tampak sang aktor mengenakan kaus putih plus cincin kawin melingkar di jari manis.
Baca Juga
Advertisement
Dengan air muka alim sekaligus kalem, Rizky Billar menyebut pelaku perselingkuhan adalah orang murahan. Video ini bagai senjata makan tuan, viral lagi dan panen kecaman.
Selingkuh Itu Murah
“Seseorang pernah berkata, selingkuh itu murah. Makanya dilakukan oleh orang murahan,” katanya, kami lansir dari akun Instagram @rumpii_asiik pada Jumat (30/9/2022).
Setelahnya bintang sinetron Cinta Karena Cinta menyebut orang murahan tak mungkin setia. “Tapi setia itu mahal karena tidak mungkin dilakukan oleh orang yang murahan,” cetus Rizky Billar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ngomongin Diri Sendiri?
Belum genap sejam, cuplikan video ini kebanjiran seratusan komentar. Mayoritas mengecam Rizky Billar yang diduga tepergok selingkuh. Bukannya minta maaf ke istri, ia diduga malah melakukan KDRT.
“Ngomongin diri sendiri lu, Tong? Mabuk kecubung nih orang!” akun @widi*** menyindir. “Wah, Masnya murah,” @sevri*** menyimpulkan di kolom komentar. “Kemakan sama omongan sendiri,” sahut @suluh***.
Berawal dari Korban...
Diberitakan sebelumnya, lewat pernyataan tertulis kepada jurnalis, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyatakan, “Berawal dari korban (Lesti Kejora) dan terlapor yang merupakan suami-istri, dan terlapor ketahuan berselingkuh di belakang korban.”
Lesti Kejora lalu minta Rizky Billar memulangkannya ke orangtua. Yang terjadi kemudian, kata Endra, “Terlapor berusaha mendorong korban dan membanting korban ke kasur dan mencekik leher korban sehingga korban terjatuh ke lantai dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang.”
Advertisement