Kota Probolinggo Diguyur Dana Insentif Rp10,4 M Karena Inflasi Rendah, untuk Apa?

Habib Hadi menjelaskan, pemerintah pusat menilai pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota, terkait bagaimana kinerja pemda menekan laju inflasi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 01 Okt 2022, 22:04 WIB
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengecek langsung harga pangan di pasar. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Kota Probolinggo - Kota Probolinggo mendapatkan guyuran Dana Insentif Daerah (DID) Rp 10,4 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena dinilai berhasil menekan angka inflasi.

"Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan DID, tidak semua pemerintah daerah mendapatkan DID ini,” kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Jumat (30/9/2022).

Habib Hadi menjelaskan, pemerintah pusat menilai pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota, terkait bagaimana kinerja pemda menekan laju inflasi. Untuk penilaian tersebut, Pemkot Probolinggo melaporkan terkait dampak-dampak inflasi dan kenaikan bahan pokok, serta upaya pengendaliannya. Inilah yang menjadi penilaian kinerja oleh pemerintah pusat.

Dana Rp 10,4 miliar ini, kata dia, sesuai amanat Permenkeu digunakan untuk pemulihan ekonomi, antara lain berupa bantuan sosial.

"Kami sedang siapkan sasaran penggunaannya. Rapat awal dengan perangkat daerah terkait seperti Dinas Sosial, DKUPP dan Dinas Pertanian KPP sudah tetapi masih ada pembahasan lanjutan,”Kata Habib Hadi.

“Bantuan ekonomi ini akan diinventarisir, mana UMKM atau kelompok yang masuk di dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) di Dinsos. Akan dipadukan nanti datanya. Yang pertama untuk bantuan sosial, bantuan bina usaha UMKM,” imbuhnya.

Habib Hadi menegaskan saat ini pihaknya masih menunggu kapan DID akan ditransfer oleh pemerintah pusat. Sambil menunggu DID dikirimkan, pihaknya akan merumuskan secara terinci bentuk bantuan sosial serta memvalidkan data penerima bantuan.

“Tentunya, kami menyambut baik DID ini untuk membantu masyarakat,” terangnya.


Inflasi Rendah

Plt Kepala BPPKAD Yusron Sumartono menambahkan, semua daerah mengharapkan adanya dana stimulus dari pemerintah pusat. Apabila bantuan sosial dibebankan seluruhnya pada APBD, menurutnya, kemampuan APBD jelas tidak akan mencukupi.

"Kami merespons dana transfer ini dengan baik. Dari pelaksanaan kinerja kami selama 2022, kami melakukan berbagai upaya yang dinilai cukup berhasil oleh pemerintah pusat sehingga mendapat DID ini. Terkait nilai DID, itu berdasarkan skoring indikator penilaian yang mempengaruhi jumlah DID dari pusat ke daerah,”Kata Yusron.

Pengendalian inflasi di Kota Probolinggo sangat bagus dengan adanya koordinasi dan upaya-upaya seperti pengendalian harga dan operasi pasar hingga keterlibatan forkopimda serta stakeholder terkait.

“Alhamdulillah selama ini pengendalianya cukup baik , sehingga inflasi di Kota Probolinggo rendah," pungkasnya.

Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya