Jejak Berdarah Teror Askar Bersama MIT, Korbannya dari Petani hingga Aparat

Selama menjadi buron aparat dalam kasus terorisme, Askar alias Pak Guru bersama kelompok MIT tercatat terlibat dalam sejumlah teror di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

oleh Heri Susanto diperbarui 30 Sep 2022, 13:36 WIB
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi bersama Danrem 132 Tadulako usai melihat jenazah Askar yang diautopsi di RS Bhayangkara Palu, Jumat (30/9/2022). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Poso - Catatan kepolisian menyebut anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terakhir yang bertahan di pegunungan itu terlibat dalam 10 teror yang mengakibatkan sejumlah warga tak berdosa menjadi korban meninggal dunia sejak 2017. Sebagian besar korban kekerasan itu adalah petani di desa-desa di sekitar pegunungan.

Total ada 10 laporan kekerasan dari Polres Poso, Polres Sigi, dan Polres Parigi Moutong yang melibatkan Askar dan kelompok radikal tersebut dengan jumlah korban tewas sebanyak 16 orang.

Askar alias Pak Guru yang bernama asli Ikhwarisman asal Bima itu juga pernah berlatih di camp pelatihan kelompok teror di Gunung Biru, Desa Tamanjeka, Poso, pada 2011.

"Jejak Askar mulai dari keterlibatannya di camp pelatihan teror bersama Santoso, Daeng Koro, dan Ali Kalora," kata Penanggungjawab Kendali Operasi (PJKO) Madago Raya, Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Poso, Jumat (30/9/2022).

Rudy juga menyebut pria kelahiran 1988 itu terlibat pembunuhan dua personel Polres Poso yang jenazahnya ditemukan di Tamanjeka, pada Oktober 2012.

Pelarian orang terakhir yang diburu aparat Satgas Madago Raya itu berakhir sudah. Perakit bom kelompok MIT itu tewas dalam penyergapan oleh Densus 88 di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kamis (29/9/2022). Bersamanya, aparat menyita senjata api, senjata tajam, dan bom lontong.

Setelah diautopsi di RS Bhayangkara, jenazah Askar dimakamkan di Pemakaman Umum Kelurahan Poboya, Kota Palu, Jumat siang (30/9/2022).


Pemakaman Tidak Dihadiri Keluarga

Jenazah Askar sendiri dimakamkan di Kelurahan Poboya, Kota Palu. Pemakaman berlangsung setelah proses autopsi oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS). Pemakaman Askar tidak dihadiri pihak keluarga maupun kerabat.

Sementara Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi memastikan ciri dari jenazah tersebut sesuai dengan yang dimiliki oleh Askar alias Jaid alias Pak Guru.

"Saya di sini memastikan bahwa benar itu adalah Askar DPO yang selama ini kami cari," kata Kapolda Sulteng Inspektur Jendral Polisi Rudy usai mengecek langsung di RS Bhayangkara Palu.

Dia menjelaskan sejumlah ciri tersebut, di antaranya adalah memiliki jenis rambut panjang berombak, warna kulit sawo matang disertai dengan bentuk wajah lonjong dan tinggi barang 155 centimeter.

Adapun Askar diketahui memiliki keahlian dalam merakit peledak (BOM), terlibat baku tembak dengan Satgas Madago Raya di KM 13 Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (29/9/2022), sekitar pukul 18.30 Wita.

Lokasi baku tembak terjadi di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl)."Dengan hasil ini mudah-mudahan ini menjadi rilis kami yang terakhir tentang terorisme, sehingga ke depan akan terwujud Poso yang lebih damai," ujar Rudy berharap.

Berdasarkan catatan pihak aparat, diketahui Askar telah bergabung bersama sejumlah pimpinan MIT Poso seperti Santoso dan Ali Kalora sejak 2011.

"Saya sudah mengikuti Pak Guruh ini sejak bergabung dan merencanakan membuat pelatihan memanggil orang-orang itu pada 2011," tutur Rudy.

Askar diduga memiliki berbagai keterkaitan dengan sejumlah aksi-aksi terorisme yang dibuktikan dengan 10 laporan polisi, di antaranya adalah LP A/106/VIII/2017/Sulteng/Res Parimo, tanggal 3 Agustus 2017 tentang kasus pembunuhan di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong dengan korban atas inisial SS.

"Selanjutnya laporan LP-A/166/XII/2018/Sulteng/Res Parimo, tanggal 30 Desember 2018 tentang kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, tanggal 30 Desember 2018, dengan korban atas inisial RB," ungkap Rudy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya